10

690 72 20
                                    

Suara mobil kencang sekali di gas sampai berasap kenalpot di belakang. Ruangan sebesar ini pasti membuat suara mobil akan sangat menggema dimana-mana.

" Wahh mesinnya sangat bagus." Ucap Lisa.

" Nitro nya tidak bisa di gunakan dulu karena masih baru. Takut nanti akan terjadi hal yang tidak diinginkan." Kata Joy dan di angguki semuanya. Wanita itu berbalik dan berjalan pergi ke ruangannya. Wendy berbalik dan melihat pintu ruangan tertutup.

Toktoktok!!!

" Masuklah." Kata Joy di dalam. Wendy berjalan masuk. Tidak lupa pintu ia tutup lagi.

" Wae?" Tanya Joy.

" Ani. Aku... hanya ingin berterima kasih padamu." Ucap Wendy dan Joy menatap pria ini sambil meletakkan gelas minumannya.

" Aku melakukannya karena kamu mau balapan dengan Jennie."

" Memangnya ada apa denganmu dan Jennie? Kamu nampak sangat membencinya."

" Aku tidak membencinya. Aku hanya tidak suka dengan sikapnya seperti memerintah dan merasa dirinya berada di atas. Aku kenal dengan Jennie tapi dia benar-benar sombong sekali saat jabatannya naik. Saat itu aku sudah tidak dekat dengannya. Semuanya berubah. Dulu drag race tidak seperti ini. Sebenarnya king Race dulu masih di pimpin sahabatku. Tapi sekarang ia lepas sebagai pemimpin dan mundur dari Drag Race karena kalah melawan Jennie. Dia curang makanya dia menang. Sahabatku akhirnya tidak pernah menampakkan diri lagi sampai sekarangpun keberadaannya aku tidak tau dimana. Tapi yang jelas aku mendengar dari orang-orang kalau dia berada di Korea." Jelas Joy dan Wendy mengerti sekarang.

" Aku hanya mau semuanya seperti dulu." Lanjut Joy yang meminum kembali cola nya.

" Aku akan memenangkan nya. Aku janji." Kata Wendy membuat Joy meratapi pria ini sesaat.

" Harus yakin dan optimis. Kamu harus bisa menang drag race dengan Jennie. Kalau tidak, kamu akan mati dan di tendang dari sini." Wendy menatap lamun ke depan.

" Kamu tau?" Joy tersenyum kecil. Wendy menoleh ke arahnya lagi.

" Kamu pasti mau melindungi Irene, ya kan?" Tanya Joy dan Wendy diam tanpa menjawab.

" Tidak apa kalau kamu mau mencintai nya. Itu usaha yang benar-benar berani sekali hanya untuk mencintai anak seorang mafia terkenal di Inggris. Tapi, kamu harus tau dan paham. Semua orang di sekitarmu akan sangat mau melindungi mu demi nekad yang kamu buat."

" Mhh..." Dehem Wendy yang menarik sekilas ujung bibirnya kemudian menatap Joy yang mengangkat alisnya sekilas.

" Menangkan lalu bahagia lah. Kalau perlu, bawa saja Irene kembali ke Korea."

" Majayo. Akan aku lakukan saat semuanya sudah terkendali." Joy mengangguk senyum. Ia melihat Wendy yang ikut menampakkan senyum mata padanya.

" Sekarang hari apa?" Tanya Joy.

" Kamis." Jawab Wendy dan Joy menatap kejut dirinya.

" Apa kamu mau leha-leha sedangkan Minggu kamu mau balapan!?"

" Ahh~~"

" Pergilah latihan atau aku akan menarik semua mesin di mobilmu!!"

" Ne!" Wendy berbalik. Ia pun keluar dari ruangan Joy tapi sebelum itu ia menatap wanita ini dulu.

" Gomawoyo Joy-ah." Ucap Wendy dan ia benar-benar keluar dari ruangan Joy untuk pergi latihan bersama Lisa.

" Mhh...." Dehem Joy yang tersenyum simpul di sana.

***

" Dia ikut. Aku hanya mengajaknya. Emm....." Lisa melirik Rose. Bahkan Wendy diam saja. Disaat inilah Lisa harus bisa mencairkan suasana.

Running!! ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang