Matahari sudah mulai mengantuk, menenggelamkan dirinya menjadi malam. Malam yang mendung, sama dengan suasana hati Seung hee.
Ia baru saja menginjakan kakinya dirumah, dan disuguhkan dengan pertanyaan yang memancing emosinya.
"Seung hee, Appa sudah memutuskan untuk menjodohkanmu dengan anak rekan bisnis Appa."tutur Appa dengan tegas.
"Appa, kumohon beri aku waktu, biar aku yang mencari pendamping hidupku."ujar Seung hee memelas.
"1 minggu, jika kau masih belum menemukan calonmu sendiri. Appa pastikan kau akan langsung menikah dengan pilihanku."
Seung hee hanya mengangguk, lalu dia pergi melangkahkan kakinya menuju kamar.
****
Ketika sampai di kamarnya. Ia menguatkan hatinya untuk tidak menangis tapi pertahanannya runtuh, air mata menuruni pipi tirusnya dengan sangat kurang ajar.
Menangis disaat hujan yang cukup deras membuatnya ingin terus menumpahkan rasa lelah bercampur kecewa. Lelah karena disuruh untuk segera menikah dan kecewa karena dijodohkan.
Appa tidak memikirkan perasaanku, batin Seung hee.
Setelah selesai menangis, kantuk menghampiri Seung hee. Saat sudah menutup mata untuk menuju kealam mimpi.
Ponselnya berdering tanda panggilan telepon masuk.
"Yeoboseyo."
"Seung hee-ah, kau baik baik saja? Maaf aku tidak bisa menemanimu disaat seperti ini. Aku sedang tidak ada di Seoul."kata Jungkook
"Gwaenchana Jungkookie, aku tahu kau sibuk, jadi tak apa apa."
"Kau yakin? Besok aku pulang, dan aku akan membantumu menjalani rencana itu. Bagaimana?"
Mendengar Jungkook sudah tahu rencana yang akan Seung hee dan Jimin lakukan besok, membuatnya tidak terkejut karena pasti yang memberi tahu pada Jungkook itu Taehyung.
"Baiklah, yasudah aku mengantuk. Aku tutup ya. Jaljayo Jungkook-ah."
"Nee, Jaljayo."
Tut!
Panggilan terputus. Seung hee menyimpan ponselnya dinakas. Baru juga mencari posisi tidur paling nyaman. Ponsel itu berbunyi kembali
"Aish sial."umpat Seung hee.
"Eoh, wae?"ujar Seung hee dengan suara mengantuk
"Mian aku mengganggu tidurmu, aku hanya ingin memberi tahumu besok rencana kita dimulai dan pergi kerumahku untuk bertemu Eomma dan Appa ku."ujar Jimin.
"Hmm baiklah. Apa tidak perlu untuk melakukan pendekatan agar kau nyaman?"Seung hee mencari kesempatan.
Jimin terkekeh lalu berujar. "Dasar wanita imut yang mencari kesempatan."
"Hehe akukan hanya memastikan."
"Baiklah, besok kita akan melakukan pendekatan. Aku rasa akan menyenangkan."
Setelah itu panggilan terputus. Seung hee mulai tertidur.
***
Dilain tempat, Jimin yang masih ada di kantor pengadilan menuju parkiran hanya tersenyum melihat ponselnya. Yang ia rasakan saat ini adalah, debaran mendengar Seung hee berkata seperti itu.
Jujur Jimin belum pernah merasakan jatuh cinta, dan mungkin inilah saatnya. Ia akan membuka hatinya pada Seung hee. Sepertinya aku akan menyukainya dengan cepat, batinnya.
Hingga tiba didalam mobil, Jimin melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata. Rumahlah tujuannya sekarang.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U 3000 Park Jimin
Fanfiction(COMPLETE) Menikah dengan Pengacara Park adalah impianku. Tetapi desakan akan perjodohan yang dilakukan Orang tuaku membuatku harus memupuskan impianku. Pertemuan tak sengaja itu yang membuat rencana orang tua masing masing gagal, agar semuanya terb...