Happy reading
•
•
•
Gadis berambut panjang terlihat sangat pulas dalam tidur nya bahkan wajah pucat nya sama sekali tidak mengurangi kecantikan yang dimiliki. Jika kalian menganggap gadis itu tertidur dalam artian akan bangun kembali kalian salah gadis itu tertidur, tapi entah kapan akan terbangun kembali bahkan bisa saja gadis itu tidak akan bener-bener membuka kedua matanya.
Di salah satu ruangan terlihat seorang wanita yang sudah menggunakan baju khusus sedang menemani seorang gadis yang masih setia menutup kedua matanya. Meskipun sudah tiga tahun lamanya wanita itu tidak pernah putus asa , dia akan selalu berfikir positif dan berdoa untuk keselamatan putrinya.
"Selamat pagi nak" ucap Elsa lembut sambil menahan sesuatu yang begitu ingin keluar dari kedua matanya
"Cepat bangun Mami.... Mami menunggumu" lanjutnya sambil menyeka air mata yang terjauh membasahi pipinya
Elsa menangis dalam diam hati nya berdenyut sakit melihat berbagai alat penompang hidup lainnya begitu memenuhi sekujur tubuh putrinya, meskipun ia menahannya tapi tidak bisa Elsa tidak kuat hati nya sangat sakit dan rapuh melihat putrinya sedang berjuang antara hidup dan mati.kalo boleh ia akan menggantikan posisi putrinya tapi Tuhan berkehendak lain ini terjadi pada putrinya.
"Kamu menangis nak?!" Ucap Elsa tak percaya , selama tiga tahun ini Quen tidak pernah menunjukan apapun tapi lihat hari ini putrinya terlihat menitikkan air mata.
"Oh sayang! Maafkan Mami yang udah buat mu menangis, kau menangis apa karena mami menangis hmm?" Ucap Elsa bergetar karena menahan tangisnya
"Mami tidak menangis lagi maafkan Mami sudah buat Quen menangis hmm, mami sayang kamu nak cepat bangun" lanjutnya sambil mencium kening Quen lama
Elsa terdiam dada nya begitu sesak saat tidak mendapatkan respon apapun yang ia dengar hanya alat pendeteksi jantung, biasanya jika ia menangis putrinya pasti akan langsung menghapus air mata nya tapi sekarang? melihat dirinya pun tidak sama sekali semakin Elsa mengingat semakin sakit hati nya. Elsa pun tidak kuat lagi dia menangis kencamg sambil mengguncang tubuh kurus putrinya. "Ayo sayang bangun! Mami mohon , Quen sayang Mami kan? Jadi tolong dengerin Mami kali ini aja cepat sadar! QUEN MAMI BILANG BANGUN!" Teriaknya sambil menangis , bahkan teriakan Elsa sampai terdengar sampai keluar ruangan dimana Chris sedang bicara pada salah satu anak buahnya.
Tanpa aba-aba Chris meninggalkan bawahannya dan memasuki ruangan dimana sang putri terbaring lemah dan sang istri tengah menangis sambil mengguncang tubuh kurus sang putri."tenang sayang!ga boleh gini nanti Putri kita sedih kalo melihat Maminya nangis" ucap Chris membawa Elsa kedalam pelukannya
"Gak boleh sedih inget putri kita butuh support dan doa dari kita , jangan nangis hmm? Aku yakin putri kita akan segera sadar , trust me okey?" Ucap Chris dengan lembut sambil mencium kening Elsa dan matanya Tanpa sengaja menatap kearah Putri nya yang terbaring lemah
Sebenarnya Chris sangat sakit melihat keadaan putrinya yang seperti itu terus dan tidak ada kemajuan sama sekali , tapi ia percaya pada Tuhan bahwa suatu saat putrinya akan kembali berkumpul bersama nya , ya dia yakin itu.
Elsa mengangguk sambil mengeratkan pelukannya pada Chris. "Let's go to home Darling, kau juga butuh istirahat tubuhmu masih harus banyak istirahat"
"Maaf" gumam Elsa merasa bersalah
Chris mencium kening Elsa dengan lembut " its okay sayang , sekarang pulang hmm?nanti sore kita kesini lagi" ucap Chris memberi pengertian pada istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
HI , I'M QUEN ( END)
Teen FictionGadis polos dan lugu yang menjadi perempuan sangat beruntung di dunia , dikarenakan memiliki keluarga yang teramat menyayanginya dan mempunyai kakak-kakak yang sangat overprotektif terhadap dia. Terkekang? tentu saja lelah? bukan lagi tapi apa ya...