BAB 17

49.3K 2.1K 91
                                    

Happy reading

Setelah berjam-jam menunggu Chris sudah mendapatkan kabar dari pengawal dan beberapa polis yang sudah berhasil menemukan seorang gadis dalam keadaan mengenaskan bahkan seluruh tubuhnya dibanjiri oleh darah gadis itu tapi ada yang aneh bahwa gadis itu sudah keluar dari dalam mobil bahkan gadis itu sudah tergelatak jauh dari jangkauan mobil nya hingga beberapa polisi menganggap sang pelaku menyelamatkan terlebih dahulu korban kemudian sang pelaku berhasil kabur.

Chris sama sekali tidak peduli sekarang yang ia pedulikan adalah keselamatan putrinya.

"Quen , putriku" panggil Chris dengan lirih sambil membawa ke dalam ambulan yang sudah siap sedia

Quen yang masih tersadar langsung menatap Chris " pa...p...i" ucapnya lirih

"Iya sayang ini papi , papi mohon bertahan ya sayang" ucap Chris bergetar menahan tangis

Quen terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya hingga membuat Chris ketakutan" sayang jangan banyak bicara ya papi mohon bertahan"

"Cepat jalan kan ambulan nya putri ku harus segera ditangani" ucap Chris dengan suara serak karena tangisannya

"Sayang papi mohon bertahan jangan tutup mata kamu sayang papi mohon"

Quen membelai pipi Chris dengan tangan yang terkena darah nya"Que...n saya...n..g  papi mam...i  sama Kaka... uhuk uhuk" ucapnya terbatuk dan mengeluarkan darah kembali

Perawat yang tengah memasang alat oksigen pada tubuh Quen pun menitikkan air mata melihat tubuh seorang gadis sangat mengenaskan.

"Iya kami juga sayang sama Quen jadi papi mohon bertahan ya sayang" ucap Chris sesegukan

Quen yang sudah tidak tahan menahan sakit pada seluruh tubuhnya langsung menutup mata dan tangan yang memegang pipi Chris pun jatuh begitu saja.

"Quen bangun! Quen dengarkan papi tolong buka matanya" ucap Chris sambil menepuk-nepuk pipi Quen

sampainya ambulan sudah dirumah sakit Chris keluar dari dalam ambulan dan diikuti pelayan , para satpam yang baru melihat datang ambulan langsung membantunya dan mengeluarkan brankar nya dan mereka tergopoh-gopoh menuju ruang Operasi.

"Tolong kabari istri ku dan anak-anak  agar segera kerumah sakit" ucap Chris putus asa

Jack langsung mengangguk patuh "baik tuan"

Jack hanya bisa menatap punggung tuan nya yang begitu rapuh dengan cepat Jack langsung menghubungi orang rumah untuk menyampaikan apa yang disuruh tuanya.

Elsa yang memang sedang menghawatirkan putrinya tidak bisa tinggal diam ia sedari tadi hanya mondar-mandir dengan perasaan cemas.

"Mi sudah tenang lah Quen pasti baik-baik saja" ucap petter menghampiri maminya dan membawa Elsa duduk di sofa ruang tamu

"Tapi , Perasaan mami tidak enak bang" ucap Elsa gelisah entah kenapq

Tiba-tiba telfone rumah langsung berbunyi , Elsa pun dengan gesit langsung mengangkatnya.

"Halo"

"Nyonya segera datang lah kerumah sakit Jhon's hospital"

"Ada apa? Siapa yang masuk rumah sakit?"

"Nona muda nyonya"

Elsa langsung menjatuhkan gagang telfon nya saat mendengar kabar dari yang menelfon.

Peter , Robin , Rios dan Math langsung menghampiri maminya.

"Ada apa mami?" Ucap Robin menenangkan Elsa yang sudah menangis

"Halo"

"Tuan segera lah kerumah sakit nona muda masuk rumah sakit"

"Apa ? Dimana rumah sakitnya?"

"Jhon's hospital tuan muda"

Petter langsung mematikan telfonenya begitu saja "ayo kita kerumah sakit Quen masuk rumah sakit"

Ucapan petter berhasil membuat ketiga bocah itu diam membeku.

"Bang ayo cepet kita kerumah sakit Quen kita mami...mami takut Quen kenapa-kenapa" ucap Elsa tak ketakutan

DELETED

UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤

HI , I'M QUEN ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang