BAB 40

34.6K 1.6K 98
                                    

Happy reading

Jam pelajaran yang memakan waktu selama lima jam akhirnya berakhir dengan helaan nafas lega dari kelas X-MIPA 1. Begitu bel berbunyi semua murid JHS berhamburan keluar kelas seperti kantin, perpustakaan,taman,bahkan ada yang diam di kelasnya masing-masing.

Seorang pria berbadan kekar memasuki kelas dengan wajah dingin dan mengabaikan tatapan kagum dari  murid yang masih berada di kelas.

Jack menghampiri meja di mana nona nya sedangkan sibuk mengerjakan sesuatu di buku tulis nya.

"Permisi nona" ucap Jack sopan

Quen menghentikan kegiatan nya yang sedang mengerjakan tugas matematika dan menatap seorang di hadapannya.

"Nona, sebaiknya nona makan dulu ini nyonya Elsa sudah menyiapkan bekal untuk nona" ucap Jack sambil memberikan rantang berwarna pink

"Terimakasih" ucap Quen tersenyum

Quen melihat sekeliling dimana teman-teman kelasnya memandang dirinya dengan berbagai tatapan tapi karena tidak begitu dipedulikan ia lebih memilih menutup buku tulisnya dan mengisi perutnya yang sudah mulai lapar.

Sejak bel berbunyi Quen memang lebih memilih di dalam kelas dan membiarkan temannya ke kantin karena ia terlalu malas dan juga entah kenapa tubuhnya sangat letih mungkin karena semalam ia terlalu lama menangis.

Sedangkan di kantin mata Math terus tertuju kearah pintu kantin , ia memang memilih untuk makan di kantin kelas 10 karena ingin melihat adiknya baik-baik saja.

"Woi , Lo nyari siapa sih?" Ucap Dannis

"Ade gue" ucap Math masih fokus melihat kearah pintu kantin

"Nah tuh temen-temen Ade lu , tapi kok ga ada Quen ya?" Ucap Bien yang melihat teman-teman Quen yang berada di ujung meja

Math langsung melihat kearah dimana teman adiknya berada di ujung meja pojok.

"Gue mau ke kelas Ade gue dulu" ucap Math hendak berdiri tapi lengan nya di tahan oleh seseorang

"Hai be , long time no see" ucap orang itu dengan suara yang begitu di lembut-lembutkan

"Lepas" ucap Math datar

"No, aku kan kangen sama kamu be. Aku baru masuk sekolah lagi loh ga kangen emang?" Ucapnya merajuk

"Lo siapa?" Ucap Math sinis

Danis dan Bien berusaha nahan tawa nya.

"Ngapain Lo ketawa-ketawa?" Ucap Angel ketus

"Gue lihat kucing tadi lewat make cangcut ijo kok" kilah Bien masih dengan menahan tawa nya

"Minggir gue mau pergi" ucap Math datar

"Ih aku mau makan bareng sama kamu" ucap Angel manja

Math yang sudah kesal langsung menghentakan lengan Angel kasar dan meninggalkan Angel dengan wajah yang merah entah menahan kesal atau malu.

"Sabar ya mbak nya" ucap Bien meledek dan mengikuti teman nya

"Mau sama Abang aja ga neng?" Ucap Dannis menggoda

"Ogah sono Lo " ucap Angel ketus hendak memukul Dannis tapi terlambat karena Dannis keburu kabur

Alarick pun hanya melewati Angel dengan wajah datar.

"Ih sebel gue" ucap Angel marah

"Sabar ya bos" ucap ila teman nya Angel

"Apa Lo semua lihat-lihat" ucap Angel membentak dan meninggalkan kantin kelas 10

Semua memandang sinis Angel dan ila karena memang dua wanita itu terkenal dengan tulang bully , apalagi laga nya yang sok kaya mereka makin menatap tidak suka.

"Idih najis dah gue liat tuh dua cabe udah balik lagi" ucap pretty yang melihat kejadian tadi

"Bikin ulah lagi pasti mereka "ucap Ana angkat bicara

"Siap-siap deh yang bakal jadi korban bully lagi" ucap Pretty pelan

Kim hanya diam mencerna ucapan teman nya diam-diam ia melirik Fany yang tersenyum tipis.

"Apa ada hal buruk akan terjadi?" Batin Kim khawatir

"Jack , Ade gue dimana?" Ucap Math yang sudah berada di depan kelas Quen

"Nona sedang makan di dalam kelas tuan muda" jawab Jack sopan

Math mengangguk dan memasuki kelas adiknya di ikuti teman-teman nya dari belakang. Math tersenyum tipis saat melihat adiknya masih sibuk dengan makanan yang pastinya buatan sang Mami, banyak teman Quen yang melirik kearah Math cees tapi mereka hanya cuek karena perhatian mereka hanya tertuju pada seorang gadis yang masih sibuk makan tanpa mengetahui keberadaan mereka.

Ekhemm

Quen menoleh dan tersenyum begitu mengetahui siapa orang yang ada di hadapannya.

"Kaka" ucapnya senang

Math ikut duduk di hadapan kursi Quen dan mengelus rambut adiknya lembut.

"Kita ga di sambut nih" goda Dannis pada Quen

Quen menatap teman Kaka nya malu. "Eh kak Dannis , kak Bien , kak A....lari ck" ucap Quen tersenyum canggung

Alarick menatap dalam Quen yang tengah menatap juga kearahnya tapi dengan cepat gadis itu langsung mengalihkan tatapannya dan menatap kembali Math. Ia terdiam dan entah kenapa dada nya sesak saat gadis itu tidak memberikan nya senyuman. Biasanya gadis itu akan memberikan senyum manis nya ketika bertemu entah itu dimana.

DELETED

UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤

HI , I'M QUEN ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang