BAB 12

60.6K 3K 93
                                    

Happy reading

Sebelum Chris meninggalkan kamar putri nya dia sempat menelfone seorang Dokter yang memang khusus untuk keluarganya. Dan lima menit yang Dokter Tina sudah datang dan mulai memeriksa keadaan Quen.

"Gimana dok?" Ucap Elsa khawatir

"Nona tidak apa-apa Nyonya,nona hanya kelelahan dan telat minum obat. Saya sarankan agar diperhatikan lagi kesehatannya, dan saya akan kasih sedikit vitamin untuk menguatkan daya tahan tubuhnya."

"Jadi tidak ada yang yang serius kan dok?"

"Tidak ada nyonya , saya hanya saran agar nona tidak kelelahan dan istirahat yang cukup" ucap dokter Tina tersenyum

Elsa bernafas lega dan tersenyum kearah Tina . "Terimakasih kasih banyak dok"

"Tidak perlu sungkan nyonya , kalo gitu saya harus pergi masih ada pasien yang harus saya tangani"

"Ah mari dok , saya antar" ucap Elsa yang diangguki Tina

Sebelum Elsa membuka pintu dari arah kuat sudah terbuka dan munculah sosok Chris dengan wajah dingin nya.

"Mi , gimana keadaan Quen apa dia baik-baik saja" ucap Chris

Elsa tersenyum " nanti Mami obrolin ya , sekarang aku mau nganter dokter Tina dulu. Tolong jaga Quen ya Pi."

Chris mengangguk dan menutup kembali pintu kamar Quen, dia berputar dan berjalan kearah kasur putrinya dan duduk di sisi kasurnya.

"Kamu udah buat umur Papi berkurang beby , Papi mendoakan agar kamu sehat selalu ya beby. Papi mencintaimu" ucap Chris mencium kening Quen lembut

Ceklek.....

Pintu terbuka dan muncul sosok istrinya yang sedang tersenyum menatap dirinya, begitu menutup pintu Elsa menghampiri Chris dan ikut duduk di sebelahnya.

"Kata dokter Quen kelelahan, tubuh nya juga lemah. Dokter bilang kita harus membiarkan Quen istirahat dokter juga sudah memberi resep vitamin,aku sudah menyuruh mbok ati menebusnya. " ucap Elsa mulai pembicaraan

Chris mengangguk dan mencium kening Elsa "maafkan aku tidak bisa menjaga putri kita,aku janji setelah ini aku akan bener-bener menjaganya"

"Kamu enggak salah , ini emang sudah takdir jadi kita harus saling membantu."

"Yasudah kita biarkan Quen istirahat, aku anter ke kamar ya Mi?aku harus ke kantor sekretaris Papi tadi nelfon ada klien yang ingin bertemu"

Keduanya pun langsung meninggalkan kamar Quen. Tidak merasa kehadiran Papi, Mami nya Quen membuka kedua matanya yang sudah bangun sejak tadi tapi ia lebih memilih pura-pura tertidur. Quen bangkit dengan perlahan , menyenderkan tubuh nya ke kepala ranjang. Dia menghela nafasnya pelan ,ia jadi merasa bersalah karena sudah membuat kekacauan.

"Astaga" ucap Quen teriak dan menegakkan tubuh lemah nya

Dia teringat dengan ketiga pelayan itu , apa mereka baik-baik saja?dia harus melihat mereka sekarang,hatinya bener-bener tidak tenang.

Begitu membuka pintu Quen dikejutkan oleh bodyguard yang kemaren ia lihat saat menunggu Kaka pertama nya pulang.

"Om ngapain disini?diri kaya patung" ucapku ketus , aku masih kesal padanya gara-gara tidak ingin menggendong ku

"Saya dapat amanat dari tuan besar nona" jawab Jack sopan

Quen mengangguk dan melewati Jack begitu saja.

HI , I'M QUEN ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang