Happy reading
•
•
•
Quen sudah datang ke sekolah sejak tadi pagi karena hari ini adalah jadwalnya olahraga jadi dia tidak ingin terlambat karena guru olahraga sangat galak jadi dia tidak ingin mengambil resiko.
Kelasnya pun masih terlihat sepi ia jadi khawatir sendiri tapi dia tidak perlu khawatir karena di luar kelas ada Jack yang mengawasi nya terlihat dari pintu jika Jack terus memperhatikan Quen yang terlihat gelisah.
"Wah...wah tuan putri sudah datang" ucap orang yang baru saja masuk kelas dan duduk di kursi samping nya
"Hehe iya aku dari tadi udah di sekolah" ucapku tersenyum
"Tumben" ucap nya sinis
Quen menatap orang itu heran kenapa dia merasa ada yang beda ya tapi entah apa, ah mungkin hanya perasaan nya saja.
"Sekarang kan pelajaran pak Eko katanya guru olahraga kita galak jadi aku datang lebih pagi karena takut telat"
"Fany kenapa enggk bareng Kim?"
"Gua ninggalin dia" ucap Fany acuh
"Loh emang nya kenapa?" Tanya Quen heran , tidak biasanya teman sebangku nya itu tidak bareng
"Cek...berisik" ucap Fany kesal
Quen langsung terdiam begitu pun Fany yang sibuk dengan ponselnya sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa kelas mereka yang tadinya hanya ada mereka berdua satu persatu teman kelas mereka sudah datang dan duduk di bangku mereka masing-masing.
"Woi diem-diem Bae" ucap Kim menepuk pundak Fany
Fany langsung menepis tangan Kim kasar. "Ckk...apaan si Lo"
"Lah..." Ucap Kim heran , Quen pun menggeleng saat Kim melihat kearahnya
"Si Fany lagi PMS kali" bisik pretty pada Kim
Kim menatap dalam Fany yang sejak tadi bermain ponsel, apa ada yang salah? perasaan mereka masih baik-baik , bahkan kemaren mereka happy-happy. tapi , kenapa sifat Fany berbeda?apa teman nya itu bertengkar lagi sama... Ah sudah lah nanti juga dia normal lagi.
"Kim gue duduk Ama Lo hari ini yaa" ucap pretty mengikuti Kim
"Si ana kemana?"
"Dia ga masuk katanya sih ke bandung" ucap pretty yang langsung duduk di samping Kim
"Eh ko lo di sini si?" Ucap Indah teman sebangku Kim
"Hari ini doang gue duduk sama Kim ya dah besok udah enggak kok bener" ucap pretty melas
"Ckk" ucap indah kesal
Kring...kring...kring...
Semua kelas X-MIPA 1 langsung bersiap-siap untuk mengganti seragam mereka dengan pakaian olahraga ketika mendengar bel berbunyi.
"Yuk Fany kita ganti baju" ucap Quen
"Kim , pretty ayo ganti baju nanti kita bisa telat" ucap Quen berbalik dan menatap Kim dan pretty yang sudah memegang seragam sekolah nya
Mereka langsung menuju toilet perempuan, sejak tadi Stefany terlihat banyak diam bahkan teman-teman nya merasa ada suatu hal yang tidak baik.
Kebetulan sekali jam olahraga Quen sama dengan jam pelajaran olahraga kedua kaka-kaka nya jadi saat mereka sudah sampai lapangan Quen langsung tersenyum pada Math, Rios dan Alin yang sedang melambaikan tangannya.
"Sebelum mulai materi kita terlebih dulu pemanasan supaya otot-otot kita lentur" ucap Pak Eko dengan suara berat nya
"Baik pak" ucap murid X-MIPA 1
"Gembul maju kamu sini" ucap Pak Eko tegas
"Saya pak?" Ucap gembul takut-takut
"Iya kamu emang siapa lagi! Sekarang kamu pimpin pemanasan nya"
"Baik pak" ucap gembul patuh
Begitu pemanasan selesai pak Eko langsung membagi beberapa bagian untuk bermain basket.
"Pak kita ga bisa main basket" teriak salah satu siswi
"Kamu harus belajar supaya bisa! Sudah kamu jangan protes" ucap pak Eko tugas
"Kelompok 1 dan 2 maju ke depan"
Quen , Kimmy, Aira , dan Indah menjadi kelompok 1 sedangkan kelompok 2 , Stefany , pretty , Ratu , dan Yuni.
"Pretty aku enggk bisa main basket gimana ini?" Bisik Quen takut
"Saya hitung 1-3 kalian harus sudah mulai mengerti?" Ucap pak Eko tegas
"Udah gapapa Lo maen pelan-pelan aja" ucap Pretty menenangkan
1
2
3
"Mulaiii" teriak pak Eko membunyikan Pluit nya
Mereka langsung bertanding dan tentu saja tim Quen kalah karena tidak terlalu bisa sedangkan tim Fany bisa meskipun tidak Sejago pemain basket pada lainnya.
"Eh tunggu dah Lo ngerasa ga si temen ade Lo ngincer mulu kelemahan Quen " ucap Bien memperhatikan dari ujung
"Ngaco lu, untuk apa coba?" Ucap Dannis yang masih melihat pertandingan Adek kelasnya
"Oh itu Fany bukan sih?" Ucap Alarick
"Iya si Fany" ucap Bien
Rios dan Math terdiam memperhatikan adik mereka yang sudah terlihat kelelahan , yang di ucapkan Bien memang ada benarnya tapi masa sih teman Adek nya mau mencelakai adiknya?
"Ya mungkin perasaan lu aja kali Bien" ucap Alin
"Ah iya kali ya bang" ucap Bien kikuk
"Woi bro ayo kita main sekarang giliran kita" ucap Nick pada Rios dan Alin karena akan segera bermain bola
"Fan Lo kenapa sih?" Ucap Kim dengan nafas berat nya dan berusaha mengambil bola di tangan Fany
"Maksud lo apa?" Ucap Fany santai meski nafas nya terdengar berat
"Gue rasa ada yang ga beres sama Lo" ucap Kim menatap tajam Fanny
"Kalo emang ada itu bukan urusan Lo!" Ucap Fanny menyenggol bahu Kim dan berlari untuk memasukkan bola pada ring
DELETED
UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
HI , I'M QUEN ( END)
Novela JuvenilGadis polos dan lugu yang menjadi perempuan sangat beruntung di dunia , dikarenakan memiliki keluarga yang teramat menyayanginya dan mempunyai kakak-kakak yang sangat overprotektif terhadap dia. Terkekang? tentu saja lelah? bukan lagi tapi apa ya...