BAB 6

75K 3.7K 83
                                    

Happy reading

Sejak pagi hari rumah mereka sudah ramai sekali entah apa yang dilakukan oleh para pelayan dirumahnya.

"Ada apa ini?"

Pelayan muda itu menunduk hormat ketika melihat tuan nya sedang berdiri dihadapan nya.

"Selamat pagi tuan petter,maaf kami membuat keributan di pagi hari" ucapnya sopan

"Jangan bertele-tele!" Ucap nya dingin

"Maaf...tuan begini saya sedang mempersiapkan makanan kebutuhan untuk nona muda , saya dapet perintah dari mbok ati untuk membuat makanan kesukaan nona muda"

Deg

"Lancang sekali kamu! Siapa yang menyuruh kamu untuk melakukan itu semua!" Teriak nya marah sehingga pelayan yang lain nya menunduk takut

"Kak ada apa kenapa ribut sekali pagi-pagi?" Ucap Robin menuju arah dapur

"Ada apa?" Tanya Robin pada pelayan muda itu

"Begini...tuan saya hanya diperintahkan untuk membuat makanan kesukaan nona muda" jawab nya takut-takut

"Nona muda?" Beo Robin

Robin langsung saja menarik kakak nya menuju ruang tamu , tidak sopan memang.

"Kak maksud pelayan itu apa?jika nona muda yang di maksud itu adalah dia berarti....

"Permisi tuan" ucap seseorang memotong ucapan Robin

"Ada apa?" Ucap Petter dingin

"Saya dapet kabar dari rekan saya bahwa tuan besar dan nyonya akan kembali , beliau sudah berangkat sejak kemaren dan akan landing sore hari"

"Apa?!" Ucap Robin terkejut

"Ucapan kamu bener kan ga boong?"

"Saya tidak berbohong tuan" jawab Nathan sopan

"Kamu boleh pergi" usir Petter pada orang kepercayaan atau bisa juga disebut sekertaris nya

"Lo kasih tau Math sama Rios , biar nanti sore kita langsung jemput ke bandara" setelah mengucapkan itu petter meninggalkan Robin yang masih diam seperti patung

Waktu berputar begitu cepat dan hari pun sudah akan beranjak sore hari , semua sudah berkumpul. Math dan Rios yang tidak mengetahui apapun menggerutu tidak jelas karena waktu weekend nya terganggu.

"Kita mau kemana si?ganggu waktuku aja" ucap Math kesal

"Kalo gitu Lo gak perlu ikut diam lah sepuasnya bermain game kesayangan Lo itu!"ucap Petter yang sudah siap dengan baju santai nya

"Eh enggak kak gue ikut kok jangan serius gitu kali mukanya" ucap Math tersenyum semanis mungkin

Math pun tidak tahu kenapa ia begitu ingin ikut biasanya pun ia sangat malas jika diajak bepergian apalagi dengan Kaka-kaka nya itu.

Soekarno Hatta Airport

Setengah jam diperjalanan mereka kini sudah sampai di bandara Soekarno-hatta.

"Bandara?" Ucap Math saat mobil berhenti di bandara

"Kita mau ngapain kak kesini?ngapain ngajak kita kalo Lo cuman mau jemput temen" ucap Rios malas

"Lo mau jemput temen tapi ngajak gue?mending kaga usah ikut gua" ucap Math kesal setengah mati

HI , I'M QUEN ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang