BAB 7

78.6K 3.5K 64
                                    

Happy reading

Selama di perjalanan menuju mansion mereka semua tidak berhenti tersenyum karena mendengar ocehan si adik yang apa saja selalu di komentari. Bahkan Quen yang tadi nya merasa canggung langsung terbiasa karena mendengar candaan dari kak Matthew yang membuatnya tertawa bahagia.

Pintu gerbang yang menjulang tinggi itu langsung terbuka secara otomatis , begitu mobil berhenti seorang berpakaian hitam membuka pintu mobil belakang dan menunduk hormat ketika tuan-tuan nya turun dari mobil. Melihat sang adik yang hanya diam salah satu dari mereka mendekati sang adik dan menggenggam tangan mungil itu dengan lembut.

"Ada apa hmm?"

"Mereka siapa?kenapa mereka berbaris seperti itu?" Ucap Quen polos

Petter tersenyum begitupun yang lainnya. "Mereka bodyguard yang menjaga mansion ini, kau takut Q'?"

"Iya aku takut wajah mereka seram , aku...aku mau ke Papi sama Mami"

"Q' mereka tidak akan macam-macam pada mu percaya deh sama kaka, sekarang turun ya?mau pakai kursi roda apa kaka gendong?" Ucap Robin

"Aku mau jalan saja , bolehkah?" Ucap Quen

"Tidak boleh Q' biar salah satu dari kami menggendong mu atau kau mau pakai kursi roda saja?" Tanya Rios angkat bicara

"Aku pakai kursi roda saja" ucap Quen lesu

Dengan sigap bodyguard langsung mengambil kursi roda milik Quen yang berada di bagasi mobil.

"Ini tuan kursi roda nya" ucap bodyguard itu sopan

"Terimakasih paman" ucap Quen polos

Bodyguard itu hanya mengangguk dan pamit undur diri.

Petter langsung mengangkat tubuh ringan adiknya dan meletakan sang adik di kursi roda.

"Biar aku saja yang dorong" ucap Math dengan menatap Kaka pertamanya serius

Math langsung mendorong kursi roda milik adiknya dan melewati beberapa bodyguard yang hanya diam dengan kepala kebawa di samping kanan-kiri nya.

"Kak Math,apa mereka tidak pegal menunduk seperti itu?" Tanya Quen

"Emm mereka sudah biasa seperti itu jadi mereka tidak pegal" ucap Math asal

Quen hanya mengangguk polos.

Begitu pintu terbuka mereka terkejut bukan main karena mansion sudah dihias begitu indah ada balon-balon dan tulisan 'welcome back home Princess' Quen yang melihat itu speechless apalagi ketika melihat Papi dan Mami nya berada di sana.

"Papi , Mami....." Ucap Quen dengan riang

"Come here Beby" ucap Chris lembut

"Selamat dateng kembali nona muda" ucap beberapa pelayan dengan serempak

Quen hanya tersenyum canggung , Math pun membawa sang adik menuju dimana kedua orangtuanya di depan.

"Papi rumah Papi dan Mami sangat besar sekali Quen suka deh"

Chris tersenyum mendengar ucapan putrinya. "Rumah Papi rumah kamu juga dong"

"Tapi kan Mami sama Papi yang membeli nya" jawab Quen dengan polos

"Duh gemes banget deh gue" ucap Math geregetan melihat tingkah adik nya

"Ucapan Lo jangan sampe Mami denger" bisik Rios

HI , I'M QUEN ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang