Happy reading
•
•
•
Sudah lewat seminggu aku berada di Indonesia dan hari ini aku di kejutkan oleh kedatangan seseorang. Dia adalah Kaka sepupuku , ayah nya adalah adik dari Papi aku. Dia tampan,tentu saja karena wajah nya yang seperti oppa-oppa- Korea itu jadi aku sedikit fans dengan wajah nya , haha bahkan itu membuat kakak-kakak cemburu.
"Oh my God , ponakan aunty apa kabar sayang?makin cantik aja ya" ucap aunty ku
Namanya Kim Nana , dia adalah ibu dari Kaka sepupuku. Jadi uncle ku itu menikah dengan orang Korea makanya wajah Kaka sepupuku seperti orang Korea.
"Aku baik aunty,aunty bagaimana?aunty juga sangat cantik" ucapku malu-malu
"Sehat dong apalagi udah ketemu ponakan kesayangan aunty, sehat terus ya sayang" ucap aunty sambil mengecup pipi aku
"Iya aunty" jawab Quen tersenyum manis
"My baby girl how are you?"
Aku menoleh dan tersenyum ketika melihat uncle Anton menghampiri ku dan bisa kulihat di belakang tubuh uncle ada sosok yang begitu aku rindukan.
"Uncle Quen sangat kangen sekali sama uncle Anto" ucapku dan mengecup dagunya , dimana saat waktu aku kecil kebiasaan ku mengecup dagu panjangnya
Uncle tersenyum padaku dan mencium keningku. Mataku melirik kebelakang dimana pria itu tengah tersenyum lembut padaku.
"Do you mis me Q'? " Ucap Alin di balik tubuh ayah nya
Aku melepas pelukan uncle dan memeluk tubuh Alin dengan erat.
"I Miss you"
"I Miss you to Q' im really really Miss you so much" ucap Alin lebay
Kakak-kakak Quen langsung mendengus tak suka saat adik kesayangannya memeluk laki-laki lain meskipun itu adalah sepupunya tapi biar kali ini saja mereka membiarkan adik nya memeluk Alin.
"Kakak Quen kangen" ucapnya dengan manja dan menangis
"Shhhhttt jangan nangis sayang Kaka gak suka liat kamu nangis nanti jelek loh" bisik Alin dengan lembut
Quen mengangguk meskipun masih sesegukan. Tiba-tiba saja ada yang menarik Quen lembut hingga membuat pelukan Quen dan Alin terlepas , siapa lagi jika bukan petter si pria possesive.
Alin menggeram kesal tapi ia hanya bisa memendam nya dalam hati karena ia tahu bagaimana Abang Sepupu nya itu jika sedang marah jadi dia pilih jalan aman.
"Selamat pagi tuan , saya cuman mau bilang sarapan pagi nya sudah siap" ucap mbok Ijah
"Iya mbok makasih , nanti kami nyusul" ucap Elsa
"Ayo anak-anak sebaik nya kita sarapan dulu makanan sudah mbok siapkan" ucap Elsa pada anak-anak nya
"Na kamu sama suamimu itu belom sarapan kan?ikut aja deh yuk" ajak Elsa pada Nana
"Iya kak kita belum sempet sarapan"
Mereka mengangguk patuh dan menuju ruang makan sedangkan para orangtua masih di ruang tamu.
"Kaka bahagia putri Kaka sudah kembali? Sekarang kaka jangan sedih lagi jangan sakit lagi Kaka harus bahagia terus , janji sama Nana ya kak?" Sambil memeluk Kaka ipar nya
Elsa membalas pelukan Nana sambil menitikkan air matanya "Kaka janji Na tidak akan bersedih lagi Kaka akan tetep sehat buat terus bisa melihat perkembangan anak-anak ku sampai hari dimana aku pulang ke pangkuan tuhan"
Para suami hanya bisa tersenyum tipis melihat kedua istri mereka akur.
•
•
•
Sesudah sarapan mereka berkumpul di kolam renang karena para pria ingin menghabiskan akhir weekend dengan renang di pagi hari ditemani seorang gadis cantik yang hanya duduk anteng di pinggir kolam renang sambil menggelamkan kedua kakinya.
"Q' sini renang jangan diam disitu aja dong" teriak Math dari kejauhan
Sebenarnya Quen ingin sekali berenang tapi ia ingat pesan Dokter Marchel jika Quen tidak boleh berenang untuk sementara tapi memang Quen juga tidak bisa renang sebenarnya.
Omong-omong Quen jadi rindu dokter Marchel yang ia sudah anggap sebagai kakak , bagaimana ya kabar nya?
Lamunan Quen langsung buyar ketika ada yang mencipratkan air pada wajah nya.
"Hei jangan melamun Q' itu tidak baik" Tegur Rios sambil duduk disamping Quen
"Ada apa hmm?" Sambil merapihkan rambut Quen yang menghalangi wajah nya
Quen menatap wajah Rios dengan lekat ia tidak percaya bahwa bisa kembali melihat wajah kaka-kaka nya ia kira setelah kejadian mengerikan itu ia tidak akan kembali lagi dengan keluarga nya yang bisa dikatakan kondisinya tidak sama sekali memungkinkan. Tapi Quen sekali lagi bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena di beri kesempatan untuk hidup dan kembali bersama keluarga nya.
Quen tiba-tiba saja menangis hingga membuat Rios panik dan otomatis yang lain nya langsung menghampiri mereka dengan raut wajah khawatir.
Petter menatap Rios dengan raut wajah seolah bertanya "adaa apa?"
Rios pun menggeleng tanda tidak tau apa-apa hingga Quen menangis tiba-tiba.
"Hei coba liat Kaka Q'. " ucap petter dari kolam renang dengan mencoba melepaskan pelukan adiknya pada Rios dengan pelan
Quen menggeleng tanda ia tidak ingin melepaskan pelukan pada Rios.
"Tidak apa-apa sayang coba lihat Kemari, bicara ada apa hmm?" Ucap Petter dengan lembut
Quen melihat wajah sang Kaka dengan mata bengkak dan hidung merah karena menangis.
"Aku...aku enggak nyangka bisa ketemu kalian lagi , aku kira aku... tidak akan bisa melihat kalian lagi aku takut tidak bisa melihat Mami dan Papi... takut tidak bisa lihat opa dan Oma lagi aku masih mau sama kalian aku enggak mau ninggalin kalian , aku enggak lagi mimpi kan?aku hanya takut kalo ini cuman mimpi " ucap Quen sambil terisak
Semua terdiam mendengar ucapan Quen bahkan Math sampai meneteskan air matanya.
"Kamu enggk mimpi! Ini nyata sayang Q' gak perlu takut, kita akan jaga Q' dengan semampu kita bahkan kaka akan menjaga Q' dengan nyawa kaka sendiri! Kaka gak peduli kalo kaka sendiri mati yang penting Q' bisa hidup bahagia jadi janji sama kaka gak akan takut lagi?" Ucap Petter tegas tapi terselip nada penuh kelembutan hingga membuat Quen luluh dan berhenti menangis
"Hidup Q' hidup Q' hidup Q'" ucap Alin heboh dengan kepalan tangan yang ia angkat setinggi-tingginya
"Kami sayang Q' dan selamanya akan sayang Q'" teriak Math ikut-ikutan sambil mencium dengkul Quen
"don't worry dear we will always take care of you" ucap Robin menenangkan
Quen yang melihat kasih sayang dari semua Kaka nya tidak bisa berhenti tersenyum dan kembali menitikkan air matanya karena bahagia bisa memiliki keluarga yang harmonis.
Dari balik tembok ternyata para orangtua mendengar semua ucapan mereka hingga membuat Elsa menangis.
"Kaka tidak usah khawatir ya karena para pria akan menjaga Quen dengan baik" ucap Nana menenangkan
Elsa mengangguk dan semoga saja tidak ada badai yang menimpa keluarga nya , bolehkah ia merasa takut? Karena orang dari masa lalu akan kembali menyakiti keluarganya. Meskipun ia sangat yakin suaminya tidak akan membiarkan itu semua terjadi tapi ia tetap harus waspada bukan? Kejahatan tidak ada yang tahu kapan ia akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI , I'M QUEN ( END)
Teen FictionGadis polos dan lugu yang menjadi perempuan sangat beruntung di dunia , dikarenakan memiliki keluarga yang teramat menyayanginya dan mempunyai kakak-kakak yang sangat overprotektif terhadap dia. Terkekang? tentu saja lelah? bukan lagi tapi apa ya...