Happy reading✨
He was different, I should have know from the start that no one would equate in any case.
.
.
Azka
"Syhila kan? Boleh kenalan?"
Kedua gadis itu sontak saja menoleh kebelakang, dilihatnya nampak seseorang laki-laki yang lumayan tampan berdiri tepat dibelakang Syhila dengan memperlihatkan senyum terbaiknya. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah Syhila.
Syhila hanya mengangguk singkat, ia merasa asing dengan laki-laki itu yang notabenya adalah Kakak kelasnya.
Lain halnya dengan Elin yang memasang wajah juteknya. Jangan kira ia tidak tahu siapa laki-laki dihadapan mereka jni
"Boleh kenalan?" tanya laki-laki itu, lagi. Saat hendak duduk disamping Syhila. Elin langsung berdiri dan duduk tepat ditengah Syhila dan laki-laki itu.
Laki-laki itu mendengus kesal akibat ulah Elin, tetapi laki-laki itu tetap memasang senyumnya. Berdiri cepat, laki-laki itu memilih duduk tepat dihadapan Syhila.
Sebagai wujud menghargai, Syhila pun bersuara. "Boleh, Kak." jawab Syhila ramah.
Sebagian siswa maupun siswi lantas menatap laki-laki itu, kebanyakannya Kakak kelas mereka yang menatap dengan penuh penasaran.
"Gak pesen?" tanya laki-laki itu menatap intens Syhila.
"Ud--
"Udah!" jawab Elin ketus. Elin adalah gadis yang jika ia tidak suka, ia akan menunjukan ketidaksukaannya itu secara langsung dan juga sebaliknya, jika ia suka ia akan bersikap baik kepada orang itu.
"Elin, gak boleh gitu." tegur Syhila setengah berbisik.
Elin hanya mendengus kesal. Coba saja Syhila tahu siapa laki-laki ini. Sedangkan laki-laki itu nampak tersenyum puas.
"Kenalin nama gue Ke-
"Kenzo Andreas. Mantannya Tasya Clariss kan Jangan dikira gue gak tau!" sentak Elin menatap tajam laki-laki bernama Kenzo itu.
Elin sangat tahu siapa Kenzo. Laki-laki playboy yang selalu bergonta-ganti pasangan. Yang selalu mencari bahan mainan untuk ia permainkan. Dari mana Elin bisa tahu semua itu? Jelas dari sang Kakak tercinta.
Syhila dan Kenzo nampak terkejut mendengar penuturan dari Elin. Yang lebih terkejut adalah Syhila.
"Benerkan gue?" ujar Elin tersenyum puas, gadis berkuncir itu tertawa puas dalam hati melihat kediaman Kenzo.
Terlihat Kenzo menghela nafas kasar. "Masa lalu, gak penting." jawab Kenzo sebiasa mungkin. Jika Elin adalah laki-laki, sudah sejak tadi Kenzo akan menghajarnya.
"Terus? Sekarang lo mau ngapain? Deketin sahabat gue? Jadiin mainan, lo? Terus lo buang?" cecar Elin pedas. Elin bahkan tak sengan-sengan mengeluarkan kata-kata yang lebih pedas lagi jika Kenzo masih nekat untuk mendekati Syhila.
Kenzo mengeraskan rahangnya. Sepertinya Elin benar-benar mencari masalah, pikir laki-laki itu.
Syhila menatap Elin dan Kakak kelasnya itu bersamaan. Syhila tidak mengerti kenapa Elin begitu sangat tidak suka dan emosi kepada Kenzo.
"Elin udah," ujar Syhila menenangkan.
Setelahnya gadis mungil itu menatap Kenzo dengan senyum canggung. "Kak Kenzo maaf sebelumnya, sebaiknya Kakak pergi ya." kata Syhila mencoba memberi pengertian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYHILA(COMPLETED)
Teen FictionAsyhila Ersya Arabell gadis manis dan lugu yang selalu terlihat ceria didepan semua orang. tetapi dibalik semua itu tidak pernah ada yang tahu tentang penderitaan yang selau gadis itu alami. Gadis yang sering di panggil Shila itu suatu ketika tak s...