🌼Asyhila🌼08

28.5K 1.9K 15
                                    

Happy reading✨

Benar atau tidaknya kamu. Maka kamu akan selalu salah dimata orang yang membencimu.
.
.
Asyhila


Baru selangkah Syhila berjalan berlalu dari Tasya. Gadis itu langsung ditarik kembali sehingga hampir terjerambab ke belakang.

Syhila meringis pelan karna Tasya menarik lengannya tepat dibagian memar tangan gadis itu.

Bersedekap dengan angkuh. Tasya meniliti wajah Syhila. Lebam diwajahnya sudah tidak terlihat lagi,hanya ada beberapa luka parut dibagian pelipis dan pipi serta luka memar yang masih nampak terlihat.

"Pulang sama siapa, lo?" ujar Tasya berusaha tidak berteriak dihadapan gadis ini sekarang juga. Karena Diana saat ini ada didalam rumah jadi Tasya harus mengontrol diri supaya tidak berbuat kasar kepada gadis dihadapannya ini.

Tasya menatap Syhila tajam. Bisa-bisanya gadis itu pulang dengan temannya. Pikir Tasya.

Raut wajah sangar Tasya membuat Syhila takut untuk jujur. Namun gadis itu tidak mempunyai bakat untuk berbohong. Menarik nafas sebentar gadis mungil itu mulai bersuara.

"Temen, Kak." jawab Syhila takut-takut.

Mata Tasya membulat. "Apa? Lo, gila! Gue udah bilang jangan sampai ada temen, lo Yang tau!" bentak Tasya tertahan.

Syhila meremas tangannya gugup. "Tapi, dia udah jan--

"Alah! Bullshit! Gue gak mau tau. Sampai ada yang tau awas aja, lo." ancam Tasya dengan amarahnya.

Gadis manis itu sudah menutup matanya bersiap menerima apa yang akan Tasya lakukan kepadanya.

Sebelum tangan Tasya melayang ke pipi mulus Syhila. Suara Diana sudah terlebih dahulu mengintrupsi.

"Syhila? Kamu udah pulang, sayang." suara Diana yang terdengar dari pintu depan.

Tasya mengurungkan niatnya, menatap Syhila tajam lalu meninggalkan Diana dan Syhila diluar.

"Kenapa sama Kakak kamu?" tanya Diana bingung.

Syhila menghampiri Diana lalu mencium punggung tangan wanita itu. "Gak papa, kok bun, cuma masalah kecil." jawab Syhila tersenyum.

Tangan wanita itu terulur untuk menyentuh wajah anak gadisnya itu. "Ini, kenapa? Kamu kenapa, sayang?" ujar Diana khawatir.

Syhila langsung menutupi luka parut dibagian pipi dengan rambutnya. Menggeleng pelan guna tidak membuat sang ibu khawatir. "Gak papa kok, bun. Cuma jatoh tadi disekolahan." alibi gadis itu sambil tersenyum

"Ya ampun, makanya hati-hati. Pokoknya bunda gak mau lagi kamu luka-luka kek gini." ujar Diana posesif.

Syhila terkekeh pelan melihat raut kesal serta kekhawatiran bercampur aduk di wajah sang ibu. "Iya bun."

Diana bernafas lega. "Yaudah sekarang masuk yuk, bunda udah siapin makanan kesukaan kamu." seru Diana senang lalu menarik lembut bahu gadis mungil itu masuk kedalam.

                                        ***

Banyak orang yang menilai orang lain hanya dari luar bukan dari dalamnya. Sebagian hanya bisa berkomentar tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Azka Erlano Adhitama.

Mungkin orang-orang mengenalnya dikarenakan sikap dingin serta kecuekannya yang sangat tinggi. Padahal dulu cowok itu terbilang cowok yang homuris dan suka bergaul. Tetapi karna kejadian itu semuanya berubah.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang