Happy reading✨
Dia terlalu sulit untuk di mengerti
.
.
-Asyhila-
Syhila memandang kedepan mendengarkan guru matematika itu menjelaskan dengan detail. Berbeda sekali dengan Elin yang sudah tertidur disana. Dengan buku yang dirikan didepannya gadis itu menenggelamkan wajahnya disela lipatan tangannya.Tiba-tiba suara riuh mulai terdengar ketika melihat siapa yang tiba-tiba mengetuk pintu kelasnya.
"Ada apa, Azka?" tanya guru itu ketika melihat siapa yang mengetuk pintu. Gadis-gadis yang berada didalam kelas menjerit pelan ketika melihat si ice prince itu.
"Saya manggil Syhila. Permisi." ujar Azka to the point lalu berlalu pergi. Mau dengan guru atau pun orang lain gaya bicara laki-laki itu masih sama. Datar dan tak bertele-tele.
Syhila yang merasa itu dirinya pun langsung bangkit dan meminta izin keluar. Dilihat Azka yang belum jauh darinya.
Dengan langkah pelan Syhila mengekor dibelakang Azka. Siswa-siswi yang sedang pelajaran kosong pun menatap heran kepada Syhila dan Azka.
Azka tidak peduli ia terus berjalan dengan raut datarnya. Lain Azka lain pula Syhila. Gadis itu berjalan dengan menunduk sesekali meremas tangannya tanda gugup.
Duk!
Syhila mengusap keningnya pelan karna tak sengaja membentur punggung Azka yang tiba-tiba berenti tiba-tiba.
Azka hanya berhenti sebentar lalu melanjutkan langkahnya lagi. Ia berhenti tadi hanya memastikan gadis itu mengikutinya dan ternyata gadis itu ada dibelakangnya.
Azka masuk terlebih dahulu ke ruang osis dan diikuti Syhila dibelakang.
"Ada apa lagi ya, kak?" tanya Syhila menatap Azka yang menunduk menatap lembaran kertas ditangannya.
Azka berdeham sebentar lalu menyerahkan lembaran kertas yang ia pegang tadi "Baca setelah itu minta tanda tangan kepsek." titah Azka tanpa mau melihat Syhila.
Syhila menerimanya lalu membaca sebentar "Kenapa gak kakak aja?" tanya Syhila.
Azka mendengus "Jalanin aja tugas, lo." ucap Azka dingin tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas yang ia pegang.
Syhila kicep, gadis itu lebih memilih menurut saja dari pada entar menjadi lebih rumit.
"Azka." sepertinya Syhila mengenal suara itu. Mata Syhila membulat ketika melihat siapa yang masuk.
Tasya.
"Gue bawain lo bekal, makan ya gue tau tadi lo gak sempet istirahat, kan?" kata Tasya tersenyum manis ke arah Azka. Setelah itu Tasya menatap Syhila yang masih duduk dikursinya.
Tasya termasuk salah satu gadis yang mengagumi Azka sejak dulu. Bahkan mulai dari kelas sebelas sampai sekarang ia kelas duabelas.
Syhila mengerti tatapan itu, sepertinya Tasya menyuruhnya untuk pergi dan membiarkannya dengan Azka berdua.
"Gue belum nyuruh, lo pergi." Azka bersuara ketika melihat Syhila yang mau beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYHILA(COMPLETED)
Fiksi RemajaAsyhila Ersya Arabell gadis manis dan lugu yang selalu terlihat ceria didepan semua orang. tetapi dibalik semua itu tidak pernah ada yang tahu tentang penderitaan yang selau gadis itu alami. Gadis yang sering di panggil Shila itu suatu ketika tak s...