Happy reading✨
Apa yang kamu rasakan, belum tentu rasa itu yang hatimu inginkan.
.
.
AsyhilaJika rasa nyaman serta rasa aman bisa datang sendirinya, apakah rasa peduli serta rasa ingin melindungi bisa datang sendiri juga? Tanpa adanya keinginan untuk menumbuhkan rasa itu.
Hatinya dan pikirannya selalu saja bertolak belakang ketika mengingat kejadian malam itu.
Mungkin itu hanya perasaan manusiawi terhadap manusia lainnya ketika melihat ada seseorang yang rapuh dan butuh pertolongan.
Kali ini, laki-laki itu akan membiarkan pikirannya berkenala kemana-mana tanpa ingin mau apa namanya itu.
Sejak satu jam berlalu, rapat osis diadakan mendadak. Semua anggota osis disuruh berkumpul untuk membahas acara tahunan sekolahnya. Kecuali, Syhila. Gadis itu tidak bisa mengikuti rapat ini karna sedang mengadakan ulangan harian. Tepat saat guru yang dijuluki killer tidak memberikan izinnya.
Camping. Mungkin kata itu tidak asing ditelinga sebagian orang. Acara yang sangat dinantikan para siswa-siswi di SMA GARUDA. Acara itu akan diadakan seminggu lagi. Jadi, para osis mengadakan rapat perencanaan acara itu serta hal lainnya.
"Zka, kok file yang ini gak bisa dibuka ya?" tanya Fandi, yang ditanya hanya menatap datar layar didepannya dengan tatapan kosong.
"Zka." panggil Fandi lagi. Anggota yang lain juga sampai menatap Fandi dan Azka bergantingan.
"Ngelamun tuh anak." celetuk cowok laki-laki disebelah Ari.
Ari menggulung kertas lalu dengan isengnya melempar bola kertas itu sehingga mengenai kepala Azka.
"Woy ketua!"
Azka mengerjap beberapa kali, setelahnya laki-laki itu memberikan tatapan mematikan kepada Ari yang malah cengengesan disana.
Semua anggota lain langsung mengalihkan pandangannya dan sibuk dengan urusan masing-masing.
"Lo, ngomong apa?" tanya Azka, masih dengan nada datarnya.
Fandi menunjuk layar laptopnya yang nampak bermasalah, laki-laki merasakan aura dingin Azka yang membuatnya menjadi takut-takut.
"Entar gue yang urus." kata Azka singkat, lalu laki-laki beralih kepada laya sebelahnya.
"Zka, masalah laporan makalah mading semalem udah direvisi? Soalnya pen dikasih sama bu Maya besok." ujar Siska angkat suara.
Masalah tentang lomba mading tempo lalu, SMA mereka mendapatkan juara kedua antar sekolah. Karna ada beberapa bagian yang sedikit tidak sesuai dengan tema, jadi Bu Maya menyuruh mereka buat merivisi sedikit bagian itu. Hanya bagian laporannya saja, tidak banyak.
Azka menyerit bingung, laki-laki itu merasa ia tidak berkas masalah berkas mading.
"Filenya sama Syhila mungkin." jawab Azka tanpa mengalihkan pandangannya.
Seketika anggota osis para gadis lantas berbisik pelan ketika mendengar nama Syhila. Siapa yang tidak tahu tentang kejadian pulang sekolah ketika Azka dengan terang-terangan mengendong Syhila. Ditambah lagi wajah laki-laki terlihat khawatir.
"Oh, entar suruh dia revisi secepatnya ya, besok harus dikasih ke Bu Maya soalnya." tutur Siska dan diangguki singkat oleh Azka.
Ari yang berada paling dekat dengan para gadis itu pun ikut menguping. Pasalnya laki-laki itu tidak tahu apa-apa, karna pulang terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYHILA(COMPLETED)
Roman pour AdolescentsAsyhila Ersya Arabell gadis manis dan lugu yang selalu terlihat ceria didepan semua orang. tetapi dibalik semua itu tidak pernah ada yang tahu tentang penderitaan yang selau gadis itu alami. Gadis yang sering di panggil Shila itu suatu ketika tak s...