_selamat membaca _
~mohon maaf kalo banyak typo~
Jam menunjukan pukul 19:00, Felix masih enggan untuk melangkahkan kakinya menuju rumahnya. Pikirannya masih jengkel dengan ucapan Elisabeth yang terus melibatkan hal apapun dengan cathline, apalagi mendengar cathline koma pasti hatinya sedang berbunga bunga karna pesta tunangan felix dan cathline tentu saja ditunda.
Felix mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ruangannya, kini dirinya berjalan menuju parkiran setelah selesai melewati lift. Dia langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Tujuan felix malam ini yaitu tempat yang membuatnya tenang, dan lupa akan semua pahitnya kehidupan, ya dimana lagi kalo bukan clubbing tempat yang menjadi pavoritnya ketika banyak masalah.
Felix turun dari mobil dan langsung masuk kedalam clubbing itu, dia langsung duduk dikursi sambil memesan 1 botol wine nya.
"Wine" ucap felix dengan nada dingin
Seseorang langsung menyodorkan 1 botol wine kehadapan felix, felix sendiri tidak menyadari kalo yang melayaninya adalah seorang wanita yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Felix mengerutkan dahinya dan menyeringai "kau pekerja baru?" tanya felix yang berhasil membuat wanita itu melirik kearahnya
"Iya" ucapnya lembut
Felix hanya manggut manggut kecil, lalu menenggak botol yang berisi wine itu tanpa gelas.
"Siapa namamu?" tanya felix usai menenggak wine nya
"Bellcia lord" Ucap belle dengan anggun
Damn it! Suaranya membuatku sangat bergairah! _batin felix
"Felix Gerlando" ucap felix dengan senyuman manisnya
Bellcia atau belle hanya mengangguk lalu tersenyum kearah felix dan kembali melayani orang orang yang meminta wine atau sejenisnya kepadanya. Sementara felix terus memperhatikan Bellcia dengan tatapan kagum, bagaimana tidak? Bellcia sangat mirip dengan berbie, tubuh tinggi mungil kulit putih mata belo bibir penuh dan hidung mancung sangat membuat siapa saja terkagum kagum padanya. Fisik yang sempurna tentu saja membuat laki laki menginginkan dirinya.
"Maaf tuan, aku risih ditatap olehmu seperti itu" perkataan Bellcia membuyarkan perhatian felix dari tubuh bellcia
"Oh sorry, aku tidak bermaksud, aku hanya mengagumi keindahan tubuhmu" aku felix yang setengah sudah mulai tak sadar
Bellcia hanya tersenyum tipis lalu merapikan botol botol yang ada dihadapannya.
Prang, suara botol jatuh dari lengan felix membuat bellcia terkejut, sementara felix wajahnya sudah tergeletak dimeja sepertinya dia benar benar mabuk akibat 1 botol wine yang ia habiskan dalam 2 tegukan saja.
Bellcia langsung keluar dari tempatnya menuju felix yang sudah meracau tak karuan.
"Tuan, kau baik baik saja?" ucap bellcia sambil menggoyangkan tubuh felix
Felix hanya meraung tak jelas membuat bellcia bingung sendiri. Lalu bellcia membopong tubuh kekar felix keluar dari clubbing.
"Tuan, mobilmu yang mana? Apa kau masih ingat?" tanya bellcia dengan suara berat
"Disitu" lirih felix menujuk sebuah mobil sport berwarna merah
"Oh baiklah aku akan antar kau pulang" tatih Bellcia
Bellcia memasukan tubuh felix kedalam mobil dengan susah payah. Untung dirinya bisa menyetir jadi tentu saja bellcia yang menyetir mobil itu.
Bellcia langsung melajukan mobil felix keluar dari parkiran itu.
"Tuan dimana rumahmu?" tanya bellcia tapi tidak ada respon dari felix
Astaga! Dia benar benar pingsan kali ini. _batin Bellcia
Tanpa pikir panjang, bellcia membawa felix menuju Apartemennya karna bellcia tidak tau harus membawa laki laki itu kemana.
Sesampainya di apartemen, bellcia langsung membopong kembali tubuh Felix yang berat dan kekar itu.Bellcia menidurkan felix diatas ranjang berukuran sedang itu lalu melepaskan satu persatu sepatu yang dipakai oleh felix dan menyelimuti tubuh felix dengan selimut. Setelah selesai mengurus laki laki yang entah dari mana asalnya, bellcia langsung berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya disana.
*******
Keesokan harinya, Bellcia sedang sibuk membuat sarapan didapur, sementara Felix sedang mengerjap ngerjapkan matanya, karna bingung dirinya sedang berada dimana.
Felix mengambil ponselnya yang masih setia berada disaku celananya, felix membuka dan melihat ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari elisabeth. Felix tidak peduli. Dia langsung meletakan ponselnya dan berjalan keluar kamar untuk mencari seseorang yang telah membawanya kesini.
Felix mengerutkan dahinya saat melihat seorang wanita tengah masak didapur, dengan langkah pelan felix berjalan menuju seseorang itu.
"Ehem"
Bellcia membalikan badannya dan melihat felix tengah berdiri dibelakangnya.
"Kau sudah bangun" tanya bellcia yang tidak seharusnya ia tanyakan
Felix hanya mengangguk lalu memeluk bellcia dengan erat, bellcia terperanjat kaget atas ulah felix yang tanpa aba aba langsung memeluk tubuhnya.
"Apa kau yang membawaku kesini?" ucap felix sambil mendangahkan wajahnya
Bellcia mengangguk "maaf tuan, aku tidak tau rumahmu, semalam kau mabuk berat, jadi aku bawa kau ke apartemenku" jelas bellcia yang dibalas senyuman oleh Felix
"Lepaskan, aku sedang masak" ucap bellcia menyadarkan felix dari ulahnya
Felix langsung melepaskan pelukannya dari tubuh bellcia, meski hatinya tidak rela untuk melepaskan pelukan itu. Entah apa yang terjadi pada felix seakan dia menemukan kembali semangat hidupnya yang terhenti sejenak karna insiden kecelakaan kekasihnya.
Oh tunggu dulu, bahkan felix melupakan kekasihnya yang tengah terbaring lemas di bangsal rumah sakit."Terimakasih sudah membawaku kesini" ucap felix sambil memeluk kembali tubuh bellcia dari belakang
Deg, detak jantung Bellcia langsung berdebar, pasalnya suara parau itu bergeming tepat ditelinganya membuat bulu kuduknnya merinding.
"Sa...sama.. Sama ttttuaan" ucap bellcia dengan gugup
"Panggil aku felix" titah felix yang dibalas anggukan oleh bellcia
"Sebaiknya kau mandi dulu, setelah itu kita sarapan" perintah bellcia
"Ok baiklah barbie hidup" ucap felix yang dibalas tatapan bingung oleh Bellcia
Kini felix tengah membersihkan tubuhnya dikamar mandi, sementara bellcia sudah selesai masak dan sedang menunggu felix diruang makan.
"Kau menunggu lama?" tanya felix mengejutkan bellcia
"Tidak, ayo duduk kita sarapan" ucap bellcia dengan ramah
Felix mengangguk lalu duduk disamping bellcia. Bellcia mengambilkan nasi dan lauk pauk kedalam piring Felix. Sementara felix hanya tersenyum puas melihat kepedulian bellcia padanya.
Kini mereka tengah makan bersama tanpa ada suara yang keluar dari mulutnya hanya saja suara dentingan piring dan sendok.
Mereka menyantap sarapan hanya berdua layaknya sepasang suami istri yang baru menikah, padahal mereka baru kenal, bahkan diantara mereka berdua belum tau biodata masing masing.~bersambung~
Jangan lupa vote dan sampai ketemu dipart selanjutnya:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar KONTRAK (Selesai)
Teen Fiction(21 november 2019) warning! 21+..... mohon bijak dalam membaca! "Bellcia Lord adalah gadis 20 tahun yang berprofesi sebagai bartender disebuah club malam yang terkenal dijakarta. ia adalah gadis yang cantik dan manis, bahkan profesinya yang menjadi...