√06

18.7K 401 1
                                    


WARNING!

Part ini mengandung konten dewasa, jadi buat yang masih dibawah umur mohon lewat aja ya, tapi kalo mau baca yaudah terserah asal dosa ditanggung sendiri wkwk:)

"Turunkan aku felix" gerutu Bellcia dipangkuan felix

Felix tidak menghiraukannya, dia lebih senang mengabaikan permintaan bellcia itu. Felix mengetuk pintu utama dan tak lama keluarlah seorang wanita paruh baya membukakan pintu.

"Tuan felix, selamat malam, mari masuk" ucap wanita itu tetapi tatapannya menatap kearah bellcia yang ada dipangkuan felix

Felix mengangguk, lalu masuk kedalam rumah tersebut, bellcia sempat membelalak melihat isi rumah itu, semua isinya dipenuhi dengan barang barang mewah dan tentunya mahal, mulai dari sofa, jam dinding emas, aquarium besar, televisi, kulkas, lemari hias yang berisi barang barang antik dan masih banyak lagi.

Felix menaiki anak tangga menuju kamar pribadinya tanpa menurunkan Bellcia dari pangkuannya.

Pintu kamar terbuka, felix langsung menjatuhkan tubuh bellcia ke tengah kasur king size berwarna putih itu. Bellcia menatap kamar tersebut yang ukurannya sangat besar, bahkan jika diukur mungkin seukuran dengan apartemennya, isi kamar tersebut pun sangat lengkap, lemari hias, lemari baju, aquarium mini, sofa berderet didepan televisi, kulkas pribadi dan masih banyak lagi hingga membuat isi kamar tersebut seperti 1 rumah saja jika diperhatikan.

"Kau kenapa belle?" ucap felix mengejutkan bellcia dari tatapannya yang terus memuji semua isi kamar felix

"Ah tidak, aku hanya heran aja, ini kamar atau satu rumah utuh, kenapa luas dan banyak sekali perabotan disini" tanya bellcia dengan polos

Felix tertawa renyah mendengar pertayaan bellcia yang sangat lucu itu. "Apa aku harus menjawab pertanyaanmu itu sayang" ucap felix sambil membelai pipi Bellcia dengan ibu jarinya

Bellcia menatap mata felix yang berwarna biru itu dari dekat, dan ia mengangguk.

"Ini bukan saatnya tanya jawab belle" ucap felix yang kini tengah membelai bibir ranum bellcia

Bellcia diam, matanya terus menatap mata felix, mata mereka bertemu saling tatap dan saling menumpahkan rasa gugup masing masing.

"Apa aku boleh menyentuhmu" pertanyaan felix membuat Bellcia bingung.

Menyentuh? Bukankah dari tadi felix sudah menyentuh bellcia? Lalu apa maksud ingin menyentuh bellcia?

Felix tidak ingin moment ini terlewatkan, dia langsung membungkam bibir bellcia dengan bibirnya, dia mulai menghisap sudut bibir bellcia dengan lembut lalu memasukkan lidahnya kedalam mulut bellcia saat bellcia memberi celah padanya. Felix melilitkan lidahnya dengan lidah bellcia mereka saling memagut menghisap dan mengecap rasa masing masing.

Tangan felix tak tinggal diam, tangannya meraba payudara bellcia yang masih terbungkus baju dan bra, sementara tangan satunya sudah meraba daerah kewanitaan bellcia diluar celananya.

"Ahh" desah bellcia yang lolos dari mulutnya

Felix melepaskan ciumannya dan membuka baju yang melekat di tubuh bellcia, bellcia tidak menolak, dia diam seakan terhipnotis oleh felix. Setelah baju dan bra bellcia terlepas, felix kembali mencium bibir bellcia dan pindah menciumi leher jenjang bellcia, menghisap dan menjilati lehernya membuat tanda kissmark disana.

Pacar KONTRAK (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang