Wajib ngevote sebelum membaca!
Dilarang mengcopy sebagian ataupun keseluruhan dari cerita ini:)
_Typo bertebaran_Selamat membaca
Drt drt,ponsel Felix bergetar diatas meja kerjanya, Felix yang sedang fokus pada layar laptop akhirnya mengalihkan pandangannya ke ponsel miliknya yang bergetar. Felix membuka sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenali sama sekali.
Felix terkejut bukan mainnya, isi pesan tersebut adalah sebuah foto dimana Bellcia sedang bercumbu dengan seorang lelaki asing. Hati Felix seketika panas,emosinya langsung menaik ke puncak kepalanya."Shit! Berani beraninya dia berbuat mesum dirumahku!dasar jalang" umpatnya sambil mengepalkan tangan
Felix segera bergegas meninggalkan kantor menuju rumahnya. Felix sudah gerah entah karena cemburu atau karena jijik rasanya sangat bercampur jadi satu.
Sesampainya dirumah, Felix langsung dihadapkan dengan keadaan Bellcia yang sedang meringkuk seperti janin diatas sofa, keadaan Bellcia sangat buruk, ditambah airmata yang mengalir. Felix menghampirinya dengan perasaan yang sulit diartikan. Bellcia mendengar langkah laki laki mendekatinya. Bellcia mendongak dan melihat Felix sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam yang mengancam.
"Felix" lirih Bellcia sambil memeluk Felix dan menangis didada bidang Felix
"Dasar jalang!" ucap Felix sambil mendorong Bellcia hingga ia terjatuh
"Kau berani sekali berbuat mesum dengan selingkuhanmu! Kau juga mengotori rumahku!" bentak Felix dengan tatapan yang tak pernah lepas dari Bellcia
Bellcia terkejut mendengar ucapan Felix yang mengatakan bahwa laki laki yang melecehkannya tadi adalah selingkuhannya dirinya. Bellcia tidak habis pikir tega sekali Felix menyimpulkan bahwa lelaki bajingan itu selingkuhan dari Bellcia.
"Kau tau saat aku dilecehkan oleh lelaki itu?" tanya Bellcia dengan suara bergetar
"Ya aku tau. Seseorang mengirimkan fotomu sedang bercumbu dengan lelaki itu. Dan apa tadi?kau bilang dia melecehkanmu? Aku rasa kau bohong! Kau sendiri menikmati cumbuannya. Dasar tidak tau malu!" ucap Felix dengan tajam
"Aku tidak mengenalinya Felix aku__
"Atau jangan jangan bayi yang kau kandung adalah hasil dirimu dengannya? Bukan bayiku? Ya aku rasa seperti itu" potong Felix
Duar,ucapan Felix bagaikan petir menggelegar disiang bolong. Felix menuduh Bellcia selingkuh dan sekarang dia mengatakan bahwa bayi yang Bellcia kandung bukan anaknya. Pernyataan itu tentu saja membuat Bellcia sakit hati.
"Ini anakmu! Aku hanya melakukannya denganmu!kenapa kau cepat sekali menyimpulkan hal itu!" isak Bellcia dengan keras
"Tentu saja! Bahkan wanita jalang sepertimu bisa melakukan hal apa saja tanpa sepengetahuanku dulu" ucap Felix sambil tersenyum miring
Miris,Felix benar benar keterlaluan sekarang.
"Aku rasa, aku tidak sudi tinggal satu rumah denganmu" sambung Felix sambil melipat kedua tangannya
"Ma-maksudmu apa?" gugup Bellcia
"Aku akan secepatnya mengurus perceraian kita. Dan sebaiknya kau segera kemasi barang barangmu lalu tinggalkan rumahku" ucap Felix dengan tajam
Bellcia menelan ludahnya susah payah, tidak tau harus apa lagi. Felix yang selama ini ia percayai malah mengusirnya dan menuduhnya tanpa meminta penjelasan dari Bellcia terlebih dahulu.
"Kenapa diam! CEPAT PERGI DARI RUMAHKU!" hardik Felix dengan suara lantang dan keras
Bellcia menghapus airmatanya kasar, lalu beranjak dari duduknya.
"Aku akan pergi" ucap Bellcia dan berjalan kearah kamar
Felix mengusap wajahnya gusar. Perasaannya bercampur aduk tak karuan. Ada rasa cemburu dan marah saat melihat foto Bellcia bercumbu dengan lelaki lain. Felix ingin tau penjelasannya namun entah mengapa dirinya sulit menerima keadaan.
Bellcia turun dari anak tangga sambil membawa koper dan ras slempang menggantung ditangannya.
"Jaga dirimu baik baik, dan hati hati dengan Cathline" ucap Bellcia sambil tersenyum tipis
Felix menatap tajam mata Bellcia. Tidak peduli ucapannya. Langkah Bellcia sudah mengayun mulai menjauh dari posisi Felix. Felix langsung memanggil Bellcia dan yang dipanggil tentu saja berhenti dan menatap Felix yang sedang berjalan kearahnya.
"Ambil ini" ucap Felix sambil memberikan beberapa yang kertas merah ketangan Bellcia.
"Untuk apa? Aku tidak butuh" ucap Bellcia sambil mengembalikan Uang pemberian Felix
"Anggap ini bayaran untukmu karena sudah menjadi pacar dan istri kontrakku"
Deg,benar benar menyayat hati. Entah apa yang Felix pikirkan tentang Bellcia hingga dia setega itu memandang rendah Bellcia.
"Terimakasih. Tapi aku tidak butuh uangmu" Bellcia langsung berjalan dan memberhentikan sebuah taksi didepan rumah.
Felix diam mematung menatap taksi yang di tumpangi Bellcia sudah berlalu jauh meninggalkan rumahnya. Ada rasa sakit saat melihat kepergian Bellcia. Toh itu keinginannya atas kepergian Bellcia.
Tak lama Cathline datang, dan langsung memeluk tubuh Felix yang sedang bergetar diambang pintu.
"Kau kenapa honey" tanya Cathline sambil menatap Felix
"Tidak apa" ucap Felix sambil mengusap pipi Cathline
Mereka masuk kedalam rumah dan duduk disofa percis tempat Bellcia dilecehkan.
"Dimana istrimu?" tanya Cathline bada basi yang sebenarnya sudah tau kepergian Bellcia
"Aku sudah mengusirnya. Aku tidak butuh jalang disini" ucap Felix dingin
Cathline mengangguk sambil menyenderkan kepalanya dibahu Felix.
Kalian akan hancur_batin Cathline dengan senyum liciknya
"Mau minum apa?" tanya Felix
"Tidak usah sayang, aku tidak haus" ucap Cathline sambil tersenyum
Felix langsung mencium bibir Cathline dengan lembut. Menghisap dan melumat bibir atas dan bibir bawah milik Cathline. Ciuman mereka sekarang lebih kasar, tangan Felix merambat keseluruh tubuh Cathline. Lidahnya menari nari didalam mulut Cathline, Cathline ikut bermain disana dan mengerang disela sela ciumannya. Tangan Cathline meremas rambut Felix dengan keras, semakin keras jambakan Cathline, semakin liar juga ciuman Felix dibibir ranumnya.
Tbc......
Sebentar lagi part ini selesai gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar KONTRAK (Selesai)
Teen Fiction(21 november 2019) warning! 21+..... mohon bijak dalam membaca! "Bellcia Lord adalah gadis 20 tahun yang berprofesi sebagai bartender disebuah club malam yang terkenal dijakarta. ia adalah gadis yang cantik dan manis, bahkan profesinya yang menjadi...