√19

11.3K 324 4
                                    

Vote vote vote voteeeeeee jebolin dong:( sama komentarnya juga:)
And maklumi jika terdapat beberapa kesalahan dalam pengetikan:*

Selamat membaca

Setelah mendengar Cathline memiliki calon suami, Felix tak henti hentinya memikirkan hal tersebut. Keesokan harinya dia mengunjungi apartemen yang disinggahi Cathline beberapa bulan ini. Felix butuh penjelasan mengenai ucapan Bellcia yang mengatakan bahwa Cathline memiliki kekasih.

Ting ting ting,bell apartemen Chatline berbunyi, sang pemilik langsung membuka pintu dan nampaklah sosok laki laki tampan dihadapannya.

"Honey" ucap Cathline sambil memeluk Felix

Felix membalas pelukan Cathline lalu mencium pucuk kepalanya.

"Tumben kesini pagi pagi sekali. Ada apa?" ucap Cathline sambil menggandeng Felix masuk kedalam apartemen

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan" ucap Felix

Cathline mengerutkan dahinya "apa?tanyakan saja" ucap Cathline sambil menyenderkan kepalanya di bahu Felix

"Apa benar kau sudah memiliki calon suami?" tanya Felix to the point

Cathline langsung duduk tegak dan menatap Felix dengan tajam. Cathline terdiam, memikirkan jawaban yang pas untuk Felix. Tapi bagaimana Felix tau soal hal ini? Oh ya Bellcia, mungkin Bellcia yang mengatakannya kepada Felix.

"Siapa yang bilang" tanya Cathline sambil menaikkan alisnya

"Bellcia, dia bilang kemarin bertemu denganmu dan mengobrol juga dirumah sakit bersamamu, apa benar ucapan Bellcia itu?"  ucap Felix menuntut jawaban

"Yang benar saja. Aku tidak mengatakan hal itu. Kami memang bertemu tapi aku tidak bilang kalau aku memiliki calon suami. Mungkin dia saja yang mengada ngada agar kau melupakanku kau tau, dia cemburu" ucap Cathline dengan nada lembut yang dibuat buat

"Aku hanya takut hal itu terjadi. Tolong jangan macam macam" ucap Felix sedikit mengancam

"Tentu saja. Aku sangat menyayangimu. Dan jangan lupa cepat ceraikan istrimu itu" ucap Cathline sambil cemberut

"Tentu sayang. Sabarlah hanya menunggu satu bulan lagi" ucap Felix sambil memeluk Cathline.

Felix menatap Cathline dengan dalam. Tatapan yang mengartikan bahwa Felix menginginkan Cathline sekarang juga. Felix langsung melumat bibir Cathline dengan dalam. Dia juga menggigit bibir bawah Cathline agar mulutnya terbuka. Felix melilitkan lidahnya kedalam lidah Cathline dengan cepat, Felix juga mengobrak abrik isi mulut Cathline dengan ganas. Cathline mengalungkan kedua tangannya di leher Felix, meremas rambut Felix dengan geram.

Ciuman Felix turun ke leher jenjang Cathline, Felix menjilat leher Cathline dan menghisapnya hingga meninggalkan bekas merah disana.

Felix membuka kancing kemeja Cathline dengan cepat dan terpampanglah dua gundukan besar yang masih terbungkus bra hitam tersebut. Felix langsung mencium dan menghisap payudara Cathline saat selesai melepaskan pengait bra nya. Felix memainkan puting hitam kecoklatan itu dengan lidahnya hingga membuat Cathline mendesah dan menggeliat kesana kemari merasakan nikmat yang luar biasa.

Saat Felix akan membuka rok mini berbahan jeans milik Cathline, Cathline langsung menghentikan aksi Felix hingga Felix mengernyitkan dahinya.

"Kenapa Cat?"tanya Felix dengan suara menahan nafsu

"Aku gak bisa. Aku ada janji jam 9 dengan temanku" ucap Cathline sambil merapikan pakaiannya

Felix melihat benda kecil yang melingkar ditangannya lalu mengamati jarum jam menunjukan pukul 8:40 itu artinya sebentar lagi jam 9. Sial ini sangat membuat Felix menggerutu dalam hatinya.
"Sebentar lagi jam 9" ucap Felix yang diangguki oleh Cathline

"Maaf aku tidak bisa melayanimu" ucap Cathline sambil membelai pipi Felix

"Tidak apa. Apa mau aku antar?" tawar Felix dengan senyum tipis

"Tidak usah. Kau pulang saja nanti Bellcia curiga" ucap Cathline yang entah sejak kapan memikirkan Bellcia

"Baiklah aku pulang" Felix berdiri dan mengecup dahi Cathline lalu berjalan meninggalkan apartemen Cathline.

Diperjalanan pulang, Felix tak henti hentinya menggerutu, Adik kecilnya sudah berdiri sedari tadi dan terada sesak didalam celana minta dipuaskan.

"Sial kenapa harus gagal" ucap Felix sambil membanting setirnya.

Sesampainya dirumah Felix langsung dihadapkan dengan Bellcia yang sedang tertidur pulas disofa ruang keluarga. Felix mnghampiri Bellcia lalu menatapnya dalam dalam.

"Entah kenapa, aku sangat membenci pernikahan ini Belle" lirih Felix

Felix langsung mendaratkan bibirnya di bibir Bellcia, Felix melumatnya dan menggigit bibir bawah Bellcia hingga sang empuknya terbangun karena merasakan benda kenyal dibibirnya. Bellcia terkejut saat membuka matanya dan langsung bertemu dengan mata Felix.

"Aku butuh tubuhmu" bisik Felix dengan nafas memburu

Felix langsung menggendong tubuh Bellcia kekamar ala bridge style. Felix menidurkan tubuh Bellcia sesampainya dikamar. Felix langsung menanggalkan semua pakaiannya dan pakaian Bellcia. Hingga kini mereka telanjang bulat.

Felix langsung mencumbui seluruh tubuh Bellcia termasuk perut buncitnya. Felix juga menjilati liang kewanitaan Bellcia hingga pemiliknya mengerang dan mendesah sembari meremas sprei dengan kuat.

Bellcia sangat menikmati permainan felix, permainan yang ia rindukan, sentuhan yang ia rindukan dan semua cara mencimbunya Bellcia sangat merindukan.

Felix mengarahkan kejantanannya ke liang kewanitaan Bellcia, dan langsung saja memasukkannya dengan satu hentakan.

"Ahhhh" erang Bellcia saat merasakan milik Felix menerobos miliknya

Felix mencium bibir Bellcia sekilas lalu memompa pinggulnya dengan kencang. Tangannya tak tinggal diam, dia langsung meremas dua gundukan besar yang putingnya sudah menantang minta dihisap. Bellcia mendesah saat putingnya dihisap oleh Felix dengan gemas. Sementara dibawah sana pinggul Felix masih setia menghujam liang Bellcia dengan tempo cepat.

Tubuh Bellcia menegang, aliran darahnya semakin terasa deras, Bellcia merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari dirinya. Dan benar Bellcia orgasme untuk yang pertama kalinya. Cairannya membasahi milik Felix didalam sana, tubuh Bellcia seketika lemas kembali, namun Felix masih menghujamnya dengan kasar, Felix menegang dan langsung menumpahkan cairan kental berwarna putih itu keseluruh rahim Bellcia. Tubuhnya langsung lunglai dan terjatuh disamping Bellcia.

Kini nafsu yang ia tunda tadi akhirnya terpuaskan meski bukan dengan wanita yang selama ini ia harapkan.

Bellcia menutupi tubuh polos dirinya dan tubuh polos Felix dengan selimut. Bellcia memeluk Felix dengan erat. Sementara Felix sudah terlelap karena kelelahan.










Tbc.....

Pacar KONTRAK (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang