[7] Putri Es Sama Cowok?

37 6 0
                                    

Kriiiiinggg... Kriiiiinggg...
Alaram berdering tepat pukul 6.30. Terlihat Rhea masih menutup matanya. Entah mimpi apa anak itu sampai-sampai ia tak ingin bangun.

"Rhea." Panggil Nanda yang tiba-tiba sudah ada di kamar Rhea.

"Rhea bangun! Apa kamu tidak ingin ke sekolah?" tanya Nanda, menepuk-nepuk pipi Rhea.

"Ueemmm ... Ayah, ini kan masih pagi." ujar Rhea yang menggeliat dan menarik selimutnya kembali.

Nanda mematikan jam weker Rhea dan menunjukkannya tepat di depan wajah rhea. "Lihatlah sudah jam berapa!" Pinta Nanda.

Rhea membuka matanya sebelah, melirik jam itu. Betapa terkejutnya Rhea melihat jam menunjukkan pukul 6.35.

"Hah ... setengah tujuh lebih!" Teriak Rhea yang terpelonjak.

"Dari tadi ayah juga sud--"

Tanpa mendengarkan perkataan Nanda, Rhea langsung pergi ke kamar mandi dengan rambut acak-acakan.

***

Tok tok tok...
Terdengar suara ketukan pintu berulangkali saat pemilik rumah tak kunjung membukukan pintu.

"Iya tunggu sebentar..." ujar Puspa yang sibuk menyiapkan sarapan pagi itu.

"Siapa yang datang sepagi ini?" Gumam Puspa kesal.

Puspa pun bergegas berjalan menuju pintu. Perlahan ia membukakan pintu itu.

"Loh nak Daniel..." ujar Pusla yang melihat Daniel berdiri di depan pintu rumahnya.

"Ayo ayo silahkan masuk." Ujar Puspa mempersilahkan Daniel masuk.

Daniel hanya mengangguk menyetujui perkataan Puspa. Ia mengikuti Puspa di belakang, menuju ruang tamu.

Tak lama Rhea datang. Menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Terlihat gadis itu begitu panik karna bangun kesiangan.

"Ay-yah..." ujar Rhea yang tertahan melihat Daniel tengah duduk manis di soffa.

"Ngapain lo disini?" tanya Rhea ketus.

"Lo lupa ya? Kita kan sekarang tetanggaan. Jadi kita bisa berangkat bareng." Jelas Daniel dengan senyum kemenangan.

"Hah..." ujar Rhea ternganga.

"Iya ... gue tau lo kesiangan. Jadi lebih baik kita berangkat bareng biar ngga telat." ujar Daniel mengajukan tawaran.

"Nggak." jawab Rhea yang tetap kekeh menolak tawaran Daniel.

"Ayolah ... lo bisa telat kalau naik angkot." Bujuk Daniel tak mau kalah.

"Gue dianter Ayah." ujar Rhea ketus.

"Daniel benar, kamu bisa telat jika naik angkot. Lagipula Ayah hari ini ada tugas." ujar Nanda tiba-tiba yang tak tau dari arah mana.

Ya mau tak mau, Rhea harus menyetujui untuk berangkat dengan Daniel.

***

Brummm...
Terdengar suara motor yang perlahan memasuki parkiran sekolah. Berpasang mata beralih menatap Rhea dan Daniel. Semua siswa disana merasa heran dengan kedatangan Rhea bersama Daniel. Bagaimana tidak heran, gadis si putri es itu berangkat sekolah bareng cowok? Sungguh sesuatu yang sangat tidak lazim bagi umat seisi sekolah itu.

"Eh eh.. Lihat deh, itu Rhea kan?"

"Eh lihat tumben Rhea mau berangkat bareng cowok."

"Lihat tu putri es sama pangeran Daniel. Tumben banget."

"Cantik dan tampan, my faforite cuple gue banget deh..."

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang