Bagi sebagian besar siswa, pelajaran biologi adalah pelajaran yang sangat membosankan. Apalagi saat sampai pada Bab jaringan tumbuhan. Selain diharuskan untuk menghafal siswa juga pastinya dituntut untuk memahaminya.
"Jadi ... ada yang mau di tanyakan?" tanya guru yang bernama Niken.
"Tidak." jawab seluruh siswa dengan serempak.
"Baik jika tidak ada yang ditanyakan, saya akan menjelaskan tentang tugas di bab ini." ujar guru yang berkaca mata tebal.
"Yeahh..." Hampir seluruh siswa bersorak kecewa.
"Bu Niken ma suka ngasih tugas banyak-banyak." celetuk salah satu siswa di kelas itu.
"Tugasnya gampang kok." ujar Niken melegakan.
"Jadi pada bab ini tugas kalian adalah mengelompokkan tanaman yang ada di green house sekolah, apakah itu tanaman dikotil atau monokotil sesuai dengan yang kita pelajari hari ini." ujar Nike menjelaskan.
"Kalian akan saya bagi menjadi beberapa kelompok. Dan setiap kelompok terdiri dari 2 orang." lanjutnya, mengambil selembar kertas.
"Kalau begitu saya akan membacakan kelompoknya." ujar Niken kembali.
Niken mulai membacakan satu per satu kelompok yang sudah dibuatnya secara acak. "Kelompok pertama ada Rizki Saputra dan Maharani Putri."
"Mati gue. Pake satu kelompok ama tu monster." ujar Rani sambil menepok jidatnya.
"Mati lo riz satu kelompok ama tangan baja." ujar Nathan meledek.
Rani yang mendengar namanya dibawa-bawa langsung melemparkan tatapan tajam pada Nathan.
"Kelompok kedua ada Doni Pratama dan Mayang Chindi."
Dan seterusnya. Guru itu membacakan semuanya. Sampai pada kelompok terakhir. "Dan kelompok terakhir ada Rheananta Asmaranda dan Daniel Wijaya."
Rhea tak dapat berkutik apa-apa saat mendengar dirinya satu kelompok dengan Daniel. Gadis itu menepuk jidatnya, merutuku guru yang berada di depan kelas itu karna telah membuat kelompok yang salah.
"LAILAHAILALLAH ... BENCANA APA LAGI INI." ujar Rhea menyesal.
"Bencana apa re?" tanya Daniel yang tiba-tiba ada di sampingnya.
"Gpp." jawab Rhea ketus.
"Jadi kapan mau kerja kelompok?" tanya Daniel antusias.
"Nggak tau." jawab Rhea malas.
"Gimana kalau pulang sekolah nanti?" ujar Daniel mengajukan tawaran.
"Serah." jawab Rhea sambil beranjak pergi.
Daniel yang melihat Rhea pergi begitu saja tak bisa berkutik apa-apa. Dia hanya bisa mendenggus kesal karna tingkah Rhea yang selalu ketus padanya.
"Sabar ya Daniel kalau sama Rhea. Dia emang kayak gitu, tapi aslinya baik kok." ujar Amanda menenangkan Daniel.
Daniel hanya menganggukkan kepala. Seakan memahami perkataan Amanda yang tulalit itu.
"Kalau Rani mau kpn kerja kelompoknya sama abang Rizki yang ganteng ini?" tanya Rizki sok kecakepan.
"Hihh ... najis." ujar Rani merasa jijik.
"Gue tanya beneran kali." ujar Rizki dengan suara memberat.
"Serah lo..." jawab Rani malas sambil beranjak pergi.
"Nanti sore?" tanta Rizki sambil berteriak.
"Nggak bisa, gue ada latihan karate." jawab Rani sekenanya.
***
"Ando kembali! Ando kembali!" teriak seorang lelaki di sepanjang koridor sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionAKAN DIREVISI SETELAH PART 20 Rheananta Asmaranda Raharja, Seorang PUTRI ES berhati batu yang tidak pernah mengenal CINTA sebelumnya. Sampai dirinya bertemu dengan Daniel Wijaya, PANGERAN TAMPAN yang selalu mengusik kehidupannya. Merubah segala ke...