[10] Salah Mengartikan

31 4 0
                                    

"Di dunia ini hanya satu yang sulit di pindahkan bahkan dihilangkan, yaitu rasa cinta."

🌿🌿🌿

"Kita mau kemana?" tanya Ando yang terus ditarik oleh Rhea.

Rhea tak menjawab dan hanya terus berjalan. Tapi tanpa Rhea katakan pun sebenarnya Ando tahu kalau jalan itu mengarah ke UKS.

Daniel duduk di kursi UKS, sedangkan Rhea sibuk mencari sesuatu di lemari UKS itu. Rhea mengambil kapas dan antiseptik. Lalu berjalan dan duduk di samping Ando.

Ando tak mau berkata apapun kali ini. Ia lebih memilih untuk melihat dan memperhatikan gadis di sampingnya itu.

Perlahan Rhea mengompres luka Ando dengan kapas yang dibasahi antiseptik itu.

"Aaww." Decak Ando saat lukanya terasa perih dan ngilu.

"Maaf." ujar Rhea, lalu lebih berhati-hati.

Selesai. Rhea membereskan kapas dan antiseptik itu. Sedangkan Ando hanya terus menatap gadis itu kemanapun langkahnya.

"Udah selesai. Gue ke kelas dulu." ujar Rhea yang tetap masih datar.

"Tunggu!" Ando terbangun dari duduknya.

Rhea membalikkan badannya, menatap lelaki itu dengan datar. Alisnya terangkat sebelah, menunggu kalimat yang akan dikatakan selanjutnya.

"Ma--"

"Dasar lo ya. Lupa temen kalau udah sama ni cewek." ujar Rio yang selalu saja tak tau situasi.

"Udah ada Kak Rio, gue balik ke kelas." Rhea beranjak pergi keluar UKS.

Dan lagi-lagi Ando melemparkan tatapan tajam pada sahabatnya itu. Rio yang melihat itu hanya terdiam sambil cengengesan.

"Hehe ... mau dikejar at--"

Ando langsung melenggang pergi meninggalkan Rio yang entah ingin mengatakan apa.

"Etdah tu bocah ... belum juga selesai, gue ngomongnya." gerutu Rio kesal.

***

Rhea berjalan melewati koridor kelas IPSA. Rhea tahu ini salah, seharusnya ia tidak lewat di depan kelas IPSA. Karna dalam hitungan detik ia akan mendengar sapaan dan godaan lelaki yang kurang belaian di sepanjang koridor itu.

"Wah ... ada bidadari lewat nih."

"Mukanya kok lempeng-lempeng aja sih neng?"

"Bro, jangan ganggu! Entar diterkam kakaknya baru tau rasa lo."

"Cantik-cantik kok cuek."

"Sini dong, temenin kita duduk disini."

Dan benar saja. Kalimat itu muncul dari para lelaki di sepanjang koridor kelas IPSA. Kali ini gadis itu lupa tak memakai headphonenya, jadi dengan terpaksa ia harus mendengar kalimat menjijikkan itu.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang