"Jadi critanya langsung sembuh ni karna dirawat Daniel?" Celetuk Rani sambil menyenggol lengan Rhea.
"Paan sih." ujar Rhea kesal.
"Rhea udah mulai suka sama Daniel ya?" tanya Amanda sambil mengadukan-aduk minumnya.
"Belom." jawab Rhea singkat.
"Berarti Rhea ngasih kesempatan sama Daniel dong?" tanya Amanda yang semakin membuat Rhea kesal.
"Gatau." jawab Rhea kembali singkat.
Rani dan Amanda yang melihat sahabatnya mulai kesal, memilih diam. Was-was aja kalau ratu es ngamuk nggak ada yang bisa nangani selain pawangnya beruang es hehe...
Rhea mengguling-gulingakan bakso di mangkoknya. Entahlah, mungkin gadis itu sedang bosan. Rhea mengambil mangkok sambal di hadapannya. Satu sendok ... dua sendok ... dan....
"Kasihan perut lo kalau harus makan sambal sebanyak itu." ujar seorang lelaki yang berdiri di belakang Rhea.
Rhea tahu betul suara siapa itu. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk tidak menoleh agar ia tidak menyesal. Amanda yang duduk tepat di depan Rhea, otomatis melihat jelas siapa orang yang mengatakan itu tanpa harus menoleh.
"Re Re ... Daniel dibelakang lo." ujar Amanda memberitahu Rhea.
Tanpa dipersilahkan Daniel langsung duduk di samping Rhea. "Mau sakit maag nya kambuh lagi?" tanya Daniel sambil menatap Rhea.
Rhea meletakkan sendok yang sedari tadi masih dipegang. "Enggak kok...." jawab Rhea datar.
"Mau ngerjain tugas Bu Niken kapan?" tanya Daniel tiba-tiba.
"Emang Bu Niken ngasih tugas?" tanya Amanda dengan wajah sejuta polosnya.
"Jadi selain tulalit, sekarang udah mulai pikun juga?" tanya Rani meledek.
"Ihhh Rani ... gue kan cuma nanya." ujar Amanda kesal.
"Tugas Green House Amanda...." Celetuk Daniel lembut.
"Ihhh ... Daniel tu kalau ngomong so sweet banget deh. Gue jadi meleleh." ujar Amanda layaknya orang kasmaran.
"Yee, punya temen sendiri tuh. Inget!" Seru Rani sambil memakan bakso.
"Orang Rhea nya aja nggak mau." celetuk Amanda sekenanya.
"Bukan nggak mau bego, cuma belom aja. Yakan?" ujar Rani, menarik turunkan alisnya.
Daniel yang mendengar perdebatan Rani dan Amanda hanya menggelengkan kepalanya kembali. Sahabat abadi layaknya Tom&Jarry. Mungkin predikat itulah yang paling pantas untuk Rani dan Amanda.
"Jadi mau kapan Re?" tanya Daniel kembali saat Rhea tak kunjung menjawab.
"Terserah lo." jawab Rhea datar.
"Pulang sekolah nanti, gimana?" tanya Daniel menawarkan.
Rhea memanggutkan kepalanya pelan. "Oke." jawabnya dan beranjak pergi.
Daniel mengerutkan dahinya. Ada sedikit rasa bingung dalam pikirannya. Padahal baru beberapa jam yang lalu Rhea bersikap baik dan tidak dingin lagi padanya. Namun yang Daniel jumpai di kantin saat ini ... adalah sikap Rhea waktu pertama kali mereka bertemu. Dingin dan datar.
***
Kring....
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Menandakan usainya pelajaran di hari itu. Tapi tidak dengan Rhea dan Daniel. Sesuai perbincangan di kantin siang tadi, mereka akan mengerjakan tugas dari bu Niken di Green House sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionAKAN DIREVISI SETELAH PART 20 Rheananta Asmaranda Raharja, Seorang PUTRI ES berhati batu yang tidak pernah mengenal CINTA sebelumnya. Sampai dirinya bertemu dengan Daniel Wijaya, PANGERAN TAMPAN yang selalu mengusik kehidupannya. Merubah segala ke...