✡02

9.2K 1K 135
                                    

Akhirnya aku bisa beristirahat dengan tenang pada flat sederhana yang kutempati. Meski hanya tersedia sedikit ruang, aku nyaman berada di sini. Harga sewanya masih aman untukku. Dan tempat ini tidak kumuh seperti rumah yang kutinggali setahun yang lalu.

Aku mengganti pakaian dan mencuci langsung seragam Yoongi ditambah bajuku yang kotor tadi.

Setelah selesai, aku segera mengejumurkannya. Berharap bisa cepat kering agar besok sudah bisa aku kembalikan pada Yoongi.

Ponselku berdering, menandakan satu pesan masuk.



Unknown
Aku pikir mereka sudah cukup keterlaluan, Baby.
Ini akan menyenangkan untuk di mulai.
See and enjoy this crazy game, Baby.



Aku mencoba mengulang kembali membaca pesan itu. Apa maksudnya?
Apa ini kerjaan orang iseng?
Atau mungkin seseorang salah mengirim pesan?

Entahlah, aku terlalu malas menanggapi hal aneh seperti ini. Tubuhku lelah dan aku butuh berbaring sejenak sebelum pergi untuk kerja part time-ku.

Sudah beberapa menit berlalu dan aku mulai kesal lantaran rencana untuk beristirahat gagal total. Mataku enggan memejam kendati tubuhku pegal setengah mati. Aku butuh tidur dan sialnya satu pesan yang entah dari mana datangnya begitu menganggu pikiranku.

Mengambil ponselku kembali di atas nakas dan menghubungi satu-satunya kontak yang kupunya.

"Kau di mana?" tanyaku setelah sosok di seberang sana menjawab panggilanku setelah deringan kedua.

"Aku di tempat biasa. Kenapa?"

"Jangan kemana-mana, aku segera ke sana."

Memutuskan panggilan sebelum dia sempat menanggapi kalimatku. Aku turun dari ranjang dan langsung menyambar long coat di balik pintu dan mengenakannya.

Mematut diriku sebentar di depan cermin. T-shirt putih membalut tubuh kecilku dipadu dengan celana pendek yang tidak mampu menutupi setengah pahaku. Long coat hitam milikku cukup membantu untuk tidak mengekspos semua kulitku. Lagian ini masih musim gugur, cuaca masih sejuk dan aku tidak akan mati membeku hanya dengan ini.





••





Aku duduk di salah satu kursi, menunggu Yoongi yang tengah berenang.

Aku tahu jadwal Yoongi. Pria dingin itu tiga kali dalam seminggu akan berada di sini. Dan disela-sela jadwal kosongnya, Yoongi memilih perpustakaan yang berada di pusat kota dan berbaur dengan buku-buku kuno yang sulit kumengerti.

Beberapa menit berlalu, Yoongi pun keluar dari kolam menghampiriku dan duduk pada kursi di hadapanku. Pria berkulit pucat itu hanya mengenakan celana renang hitam selutut super ketat. Tetesan air yang mengucur dari ujung rambut yang basah mengaliri tubuh tegapnya.

Yoongi mengambil handuk dan mengusap-usap kepalanya. Tampak seksi. Tapi aku terlalu kebal untuk tergoda. Aku sudah terbiasa melihat pemandangan ini selama dua tahun lebih.

"Ada apa, Ji?" Yoongi memutuskan untuk memulai konversasi setelah kami lama terdiam.

Aku mengeluarkan ponsel dari dalam kantong celana dan memperlihatkan pesan yang kuterima tadi pada Yoongi.

Deviate✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang