CHAPTER EMPAT

12.8K 1K 235
                                    

Kedua orang itu tengah berjalan dalam keheningan. Tak ada suara yang mengiringi selain hembusan angin yang sesekali menerpa rambut mereka.

Sakura berjalan disertai rona merah yang tak hentinya muncul di wajahnya, kepala tertunduk disertai ritme detak jantungnya yang melebihi batas normal. Di tatapnya ke arah depan, pada sosok pemuda berpakaian serba hitan yang tengah berjalan santai di depannya.

Sakura tanpa sadar tersenyum, mengingat kembali kejadian yang dialaminya hari ini bersama pemuda itu. Bagaimana seorang Uchiha Sasuke mengajaknya pergi untuk melihat pemandangan laut, meski hanya sebentar dan nyaris tak ada obrolan sedikit pun di antara mereka, tapi bagi Sakura kenangan itu benar-benar bermakna.

Lalu bagaimana mereka akhirnya terdampar di sebuah kedai, terlibat obrolan ringan selagi menyantap makanan mereka bersama-sama. Hati Sakura terasa hangat, tak pernah menyangka dirinya akan menjalani hari semenyenangkan ini dengan Sasuke. Hanya sederhana memang, tapi bagi Sakura inilah kebahagiaannya. Bisa bersama dengan Sasuke adalah impian terbesarnya.

Sakura menghentikan langkahnya dikala melihat Sasuke yang berhenti di depannya. Pemuda itu sedang berdiri tepat di bawah pohon Sakura yang sedang bermekaran dalam posisi membelakanginya. Sakura tak tahu apa yang sedang dipikirkan Sasuke saat ini. Alasan pemuda itu mengajak dirinya ke tempat ini. Tempat sepi dan hening yang hanya dipenuhi beberapa pohon menjulang tinggi. Salah satunya pohon Sakura yang sedang bermekaran tersebut.

" Sasuke-kun ..." panggilnya, merasa heran karena Sasuke tak mengatakan apa pun hingga detik ini.

" Aku pernah bertanya pada Naruto." Sasuke akhirnya bersuara. Hanya dengan mendengar suara itu, Sakura nyaris tak sanggup lagi menahan debaran di dadanya.

" Alasan dia selalu mengejarku tak peduli sebesar apa pun usahaku untuk membunuhnya. Dia tidak pernah menyerah. Aku muak melihatnya."

Sakura masih terdiam, tak ingin menyela.

" Dia bilang semua itu dilakukannya karena dia peduli padaku. Karena aku ini temannya."

Hembusan angin itu terasa semakin kencang, hingga rambut keduanya ikut terayun karena terkena hembusannya.

" Jawabannya itu menyadarkanku bahwa aku pun merasakan hal yang sama dengannya. Benar ... bagiku, dia pun satu-satunya teman yang paling dekat denganku."

Sakura menahan napas saat Sasuke tiba-tiba berbalik badan, kini menghadapnya. Onyx itu menatap tajam padanya.

" Dan sekarang aku bertanya-tanya, kenapa kau selalu seperti ini? Kenapa kau masih menungguku?" katanya. Sakura terenyak, sempat terkejut mendengar pertanyaan Sasuke yang tiba-tiba itu.

" Bukankah seharusnya Sasuke-kun sudah tahu jawabannya karena aku sudah pernah mengatakannya, tidak hanya sekali tapi beberapa kali." Jawab Sakura seraya tersenyum tipis.

" Setelah semua yang aku lakukan padamu? Setelah semua luka yang aku berikan padamu? Benarkah perasaanmu tidak berubah sedikit pun?" tanya Sasuke seolah tak yakin dengan pemikirannya sendiri.

Sakura tak mengatakan apa pun, gadis itu hanya menganggukan kepalanya disertai senyuman tipis yang tidak pernah luntur dari bibir ranumnya.

" Kenapa Sakura? Padahal aku tidak menemukan satu pun alasan yang membuatmu bisa bertahan sampai sejauh ini."

Kali ini Sakura menggeleng, sebelum dia menyembunyikan kedua tangannya yang saling bertautan di belakang punggungnya dan kembali tersenyum. Bukan senyuman tipis lagi melainkan senyuman lebar yang membuat kedua matanya menyipit.

" Karena cinta tidak membutuhkan alasan. Setidaknya itulah menurutku." Jawab Sakura. " Yang aku tahu, hanya saat bersamamu jantungku bisa berdetak secepat ini. Ketika aku memejamkan mataku sekali pun, hanya wajahmu yang ada di pikiran dan hatiku. Aku tidak pernah sesenang ini saat bersama orang lain. Hanya kau ... Sasuke-kun, pria yang aku inginkan untuk menjadi pasanganku." Sakura menatap Sasuke dengan serius. " Hanya kau, tidak ada yang lain." Lanjutnya.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang