CHAPTER DELAPANBELAS

11K 848 58
                                    

Sakura menatap penuh kecewa pada dua Susanoo yang bersiap menyerang mereka. Awalnya berpikir Izuna adalah harapan terakhirnya agar mereka bisa pergi dari sini. Tapi nyatanya harapan Sakura berbanding terbalik dengan kenyataan. Dia benar-benar salah menilai Izuna selama ini.

" Sasuke-kun, jangan menyerah. Kita pasti menemukan cara untuk mengalahkan mereka."

Sakura mencoba menguatkan Sasuke, bagaimana pun yang akan terlibat pertarungan ini adalah suaminya. Sedangkan dirinya hanya bertugas mengalirkan chakra miliknya pada sang suami. Chakra yang semakin menipis dan mungkin tak akan bertahan lebih lama lagi.

" Menyerah? Jangan bercanda Sakura. Kapan kau pernah melihatku menyerah?" sahut Sasuke. Sakura tersentak, dia mengulum senyum menyadari kebodohannya. Benar ... Sasuke tidak pernah menyerah meski sesulit apa pun pertarungan yang sedang dihadapinya.

" Kita akan mengalahkan mereka dan kembali ke zaman kita." Ujar Sakura penuh semangat dan tekad.

" Pasti." Jawab Sasuke, bersamaan dengan itu dua buah pedang kembali digenggam oleh kedua tangan Susanoo Sasuke.

Kini pasangan Uchiha sudah siap menghadapi kedua lawannya kapan pun mereka mulai menyerang.

" Bagus Izuna, akhirnya kau berubah pikiran." Madara tak kalah semangatnya, terlebih karena adiknya yang awalnya tak tertarik terlibat dalam pertarungan ini, kini sudah berubah pikiran. Jika mereka berdua bersatu maka tak akan ada satu pun yang mampu mengalahkan mereka.

" Ayo, kita serang mereka!" ajak Madara bersamaan dengan salah satu kaki Susanoo-nya yang melangkah maju. Namun, detik itu juga dia tersentak karena langkahnya tiba-tiba dihadang oleh seseorang.

Bukan musuh yang menghadangnya, melainkan sosok Susanoo di sampingnya yang tidak lain merupakan Susanoo adiknya sendiri.

Tak hanya Madara yang terkejut, Sasuke dan Sakura pun sama terkejutnya tatkala melihat Susanoo Izuna yang tengah menahan Susanoo Madara agar tak maju ke depan.

" Kalian cepat pergi dari sini!!" teriak Izuna.

Madara dan Sasuke terpaku, tak percaya. Berbeda dengan Sakura yang tersenyum lebar, lantas dia mengangguk tanpa protes. " Terima kasih, Izuna-san!!" sahutnya, balas berteriak.

" Ayo, kita pergi Sasuke-kun. Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Izuna-san untuk kita."

Sasuke berdecak, tak paham sedikit pun dengan tindakan Uchiha Izuna, toh pada akhirnya dia memilih menurut. Kedua sayap Susanoo miliknya terentang lebar. Tak membutuhkan waktu lama hingga Susanoo berwarna ungu itu terbang di udara dan melesat cepat meninggalkan distrik Uchiha.

" Apa yang kau lakukan Izuna? Kita harus mengejar mereka. Aku tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja."

Madara marah? Tentu saja. Bahkan kata murka lebih cocok disematkan untuk perasaan yang sedang berkecamuk di dalam hatinya. Dia merasa dikhianati oleh adiknya sendiri.

" Biarkan mereka pergi kak. Benar yang dikatakan Sakura, gulungan di tanganku ini menjadi bukti bahwa mereka memang tidak berniat mencelakakan kita. Mereka hanya ingin menyembuhkan anggota keluarga mereka yang terluka."

" Kau masih mempercayai wanita itu setelah kau lihat sendiri dia menipu kita?"

Izuna mengangguk. Alasan dirinya memilih berdiam diri dan tak ikut membantu sang kakak melawan Sakura beserta pasangannya, karena dia mempercayai wanita itu. Sebenarnya dia sempat tak setuju dengan rencana Michida untuk menjebak Sakura dengan berpura-pura akan pergi berperang ini. Namun, karena kakaknya ikut menyetujui rencana Michida, akhirnya Izuna terpaksa bekerja sama dengan mereka.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang