CHAPTER TUJUHBELAS

9.4K 821 129
                                    

" Jadi, kalian menipuku selama ini. Tentang pertemuan kemarin dan kalian yang pergi untuk berperang hari ini, semuanya bohong. Hanya tipu muslihat kalian untuk menjebakku."

Sakura yang mengatakan itu dengan ekspresi wajahnya yang biasanya tampak ramah di depan Izuna, kini berubah menjadi serius. Kedua emerald-nya menyipit, memperlihatkan sebuah tatapan tajam yang kentara.

Izuna mendengus, dia memiringkan kepala disertai sudut bibirnya yang membentuk seringaian. Masih dengan ujung pedangnya yang terarah tepat di depan leher Sakura, pria itu membuka mulutnya untuk menyahut.

" Tentu saja, kau pikir kami akan mempercayaimu semudah itu." katanya. " Awalnya aku sependapat dengan kakakku, ingin mengusirmu di hari kau datang ke distrik kami. Tapi Kak Michida berpikir lain, dia ingin mengetahui motif dan alasan kau menyusup kemari. Dan ya ... seperti dugaannya, kau memang mengincar sesuatu di ruangan kak Madara." Izuna melirik sekilas ke arah gulungan dalam genggaman Sakura. Sebelum tatapannya kembali tertuju pada wajah Sakura.

" Sekarang katakan padaku, siapa yang menyuruhmu?"

" Tidak ada yang menyuruhku menyusup kemari." Jawab Sakura tegas.

" Masih tidak mau mengaku ternyata. Biar aku tebak saja kalau begitu."

Izuna terdiam, meski tatapannya masih menghunus tajam pada Sakura, namun dilihat dari sudut mana pun tampak dia sedang berpikir saat ini.

" Senju Hashirama?" terkanya yang langsung dibalas gelengan oleh Sakura.

" Sudah ku katakan tidak ada yang menyuruhku menyusup kemari. Hokage pertama tidak ada sangkut pautnya sedikit pun."

" Siapa kau sebenarnya?"

" Haruno Sakura." Sakura tak gentar sedikit pun meski nyawanya tengah berada di ujung tanduk karena Izuna bisa kapan pun menusukkan ujung pedangnya ke leher wanita itu.

" Identitasmu yang sebenarnya, bukan namamu yang aku tanyakan. Kau pasti teman dekatnya Uzumaki Mito jika ku lihat dari tanda Byakugou yang kau miliki."

" Aku sama sekali tidak mengenal Uzumaki Mito. Terserah kau mau bertanya berapa kali pun, jawabanku tetap sama."

Izuna menggeram menahan kesal, wanita di depannya ini lebih keras kepala dari yang dia duga. Padahal dia sudah tersudutkan tapi raut ketakutan sama sekali tak terpancar di wajah Sakura, dan hal ini sungguh membuat seorang Uchiha Izuna merasa takjub. Keberanian Sakura tidak main-main rupanya.

" Aku punya dua pilihan untukmu." Ujarnya.

" Tetap bungkam dan kau akan mati sekarang juga? Atau menyerah dan mau menceritakan kebenarannya pada kami, maka kami akan membiarkanmu hidup."

Sakura mendengus pelan, tentu saja dia tidak akan memilih keduanya. Sakura tidak akan menceritakan alasan dirinya datang ke zaman ini karena dia tak ingin melakukan tindakan yang bisa mempengaruhi masa depan nantinya. Dia pun tak akan menyerah, dia tahu dirinya tak mungkin dibiarkan pergi begitu saja oleh anggota klan Uchiha ini.

Lagipula, Sakura yakin dengan kekuatannya sendiri, bahkan dia bisa menghancurkan rumah ini dengan satu pukulan tangannya. Melepaskan diri dari Izuna seharusnya mudah untuknya.

Ya, sebuah rencana untuk melarikan diri terbesit di benak Sakura, namun dirinya terkejut bukan main saat suara ledakan dari arah luar rumah, tiba-tiba terdengar.

'Sasuke-kun, mungkinkah mereka juga menemukan keberadaannya?' batinnya menerka-nerka dan seketika dirinya dilanda kekhawatiran yang amat sangat.

" Aku sarankan lebih baik kau menyerah Sakura, itupun jika kau tidak mau rekanmu mati. Dia sudah dikepung oleh kami."

Sakura menegang, ternyata benar dugaannya, bukan hanya dirinya yang ketahuan tapi Sasuke juga. Dan mungkin kini Sasuke tengah terlibat pertarungan dengan para Uchiha di depan sana.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang