CHAPTER SEMBILAN

10K 836 48
                                    

Awalnya Sakura kira, begitu dirinya dan Sasuke melewati lubang portal untuk menembus ruang dan waktu. Hal yang akan mereka lihat adalah pemadangan desa Konoha di masa lalu. Ukiran wajah para Hokage yang akan mereka lihat pertama kali dan dijadikan petunjuk untuk mengetahui di zaman mana mereka berada saat ini.

Namun apa yang terjadi sekarang, benar-benar jauh dari perkiraan Sakura.

Tubuhnya terpaku di tempatnya berdiri, tak tahu harus bereaksi seperti apa selain melongo saking terkejutnya. Bukan pemandangan desa Konoha atau ukiran wajah para Hokage yang dia lihat, melainkan pemandangan memilukan sekaligus menyeramkan.

Jasad-jasad tak bernyawa bergeletakan di sepanjang jalan dengan kondisi yang mengenaskan, tubuh mereka dipenuhi luka akibat senjata tajam, terlihat parah hingga darah menggenangi mereka.

Sakura bergidik tatkala menemukan darah berceceran dimana-mana. Keadaan rumah-rumah di sana yang porak-poranda. Kendati demikian, suasana tampak hening mencekam. Tak terdengar suara teriakan, jeritan atau sekadar menyaksikan orang-orang penghuni distrik ini yang berlarian menyelamatkan diri pun tidak mereka temukan. Pertanda nyata bahwa seluruh penghuni distrik ini tampaknya telah tiada.

Refleks Sakura menoleh ke arah samping kanannya, pada sosok seseorang yang dia yakini paling terluka saat ini. Kenapa ... kenapa harus zaman ini yang mereka datangi? Terlebih malam ini ... yang tidak lain merupakan malam pembantaian seluruh anggota klan Uchiha.

Uchiha Sasuke tengah menundukan kepalanya disertai tangan terkepal erat dan gigi yang saling bergemelatuk. Tubuhnya bergetar hebat. Sakura semakin khawatir sekarang melihat kondisi suaminya yang dilihat dari segi mana pun tampak jelas sedang terguncang.

Sakura tersentak tatkala Sasuke mengangkat wajahnya, bagaimana onyx pekat itu kini telah berubah menjadi semerah darah dengan pupil mata yang membentuk motif aneh yang Sakura ketahui Sharingan Sasuke tengah diaktifkan oleh pemiliknya.

" S ... Sasuke-kun ..." panggilnya lirih, berniat menyentuh lengan suaminya, namun tak berhasil karena tiba-tiba Sasuke melesat pergi.

" Sasuke-kun ... jangan pergi!!"

Sakura berteriak sekencang yang dia bisa, kedua kakinya berlari secepat mungkin untuk menyusul suaminya yang tengah tersulut emosinya.

Ketika dia berhasil menyusul Sasuke, dia raih satu-satunya lengan pria itu. Untuk sesaat berhasil menghentikan laju suaminya yang sudah bisa Sakura tebak akan menuju kemana.

" Hentikan Sasuke-kun. Jangan pergi ke sana." Pinta Sakura dengan suara serak dan bergetar.

" Ayahku ... ibuku ... ini belum terlambat." Sasuke berujar dengan lirih, emosi masih menguasai dirinya. " Aku masih bisa menyelamatkan mereka."

Sakura terbelalak, jelas ini bukan ide yang bagus. Dia tidak bisa membiarkan Sasuke melakukan kecerobohan seperti itu, atau akibatnya akan sangat fatal untuk di masa depan.

" Jangan Sasuke-kun, jangan lakukan itu."

" Jangan menghalangiku. Aku punya kesempatan untuk menyelamatkan mereka."

" Tapi ini tidak benar. Ini tidak benar. Kau tidak boleh melakukan itu."

" Menyingkir dariku, Sakura!" Sasuke berteriak, dengan sekali hentakan berhasil melepaskan lengannya dari pelukan Sakura, membuat wanita bertubuh lebih kecil darinya itu terhempas hingga jatuh tersungkur di tanah. Lantas dia pun kembali berlari menuju kediamannya sewaktu kanak-kanak.

Sakura geragapan, dia bergegas bangkit berdiri. Kembali berlari secepat yang dia bisa untuk menghentikan Sasuke. Dia melompati atap rumah-rumah, berharap tindakannya ini mampu membuatnya berhasil menyusul Sasuke.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang