CHAPTER ENAM

11.2K 953 54
                                    

Menyadari tatapan Rikudou Sennin tertuju pada mereka, keduanya serempak menarik diri. Mereka merosot ke tanah, kembali menyembunyikan diri di balik batu besar tempat persembunyian mereka. Keduanya saling berpandangan sejenak disertai deru napas berat dan jantung mereka yang bertalu-talu dengan cepatnya.

" Apa Rikudou Sennin melihat kita?" tanya Sakura was-was.

" Sepertinya begitu."

" Bagaimana ini Sasuke-kun?" Sakura mulai panik.

" Kita pergi dari sini sebelum mereka datang ke sini untuk menghampiri kita."

Sasuke berlari setelah mengatakan itu, diikuti Sakura yang ikut berlari di belakangnya. Mereka berlari kencang dengan penuh kehati-hatian, sebisa mungkin meminimalisir kemungkinan pergerakan mereka diketahui oleh Rikudou Sennin dan Kakashi.

Laju lari mereka terhenti begitu jarak tempat mereka berada saat ini cukup jauh dengan tempat persembunyian mereka tadi. Sakura duduk lantas menyenderkan tubuhnya pada salah satu batu, berusaha menormalkan detak jantungnya yang masih menggila karena efek terkejut dan berlari barusan.

Dia melirik ke arah suaminya sekilas, kedua alisnya mengerut tatkala menyadari sang suami tengah menatap tajam padanya.

" Kenapa memandangku seperti itu? kau marah?" tanyanya. Sasuke mendengus seraya memalingkan tatapannya. Memeriksa sekali lagi ke arah belakang untuk memastikan tak ada yang mengejar mereka.

" Sudah ku katakan jangan bertindak gegabah, kau lihat barusan ... kita nyaris ketahuan karena kecerobohanmu." Sahut Sasuke sedikit ketus, refleks Sakura bangkit dari duduknya. Dia berdiri tepat di hadapan suaminya.

" Aku hanya penasaran. Karena itu ..."

" Kurangi kadar penasaranmu, kau harus pandai melihat situasi." Sela Sasuke, Sakura sedikit berdecak kesal karena ucapannya disela.

" Jadi kau menyalahkanku sekarang?"

" Karena kau memang salah." Jawab Sasuke tak peduli meski raut wajah Sakura terlihat mulai tersulut emosinya. " Harusnya kau menuruti kata-kataku." Lanjutnya. Kedua mata Sakura berkilat marah.

" Tapi pada akhirnya kau juga mengikutiku kan? Seharusnya kau lebih keras mencegahku."

" Aku harus memastikan kau tidak mengacau karena itu aku terpaksa mengikutimu." Timpal Sasuke tegas.

Keduanya saling berpandangan dengan masing-masing melayangkan tatapan tajam. Tak ada yang mau mengalah, keduanya berpikir sama-sama benar. Sakura yang tak terima dirinya disalahkan dan Sasuke yang hilang kesabarannya karena Sakura yang tak menuruti perkataannya.

" Jangan berdebat, aku mengikuti kalian ke sini bukan untuk melihat pertengkaran kalian."

Pasangan ini melebarkan kedua mata mereka, secara serempak memutar leher ke arah pemilik suara ini berada, dan menegang dikala menemukan Rikudou Sennin tengah melayang tak jauh dari mereka.

Sasuke mengedarkan pandangannya ke belakang Rikudou Sennin, mengantisipasi jika menemukan sosok Kakashi juga di sana.

" Tidak perlu khawatir, Kakashi tidak menyadari keberadaan kalian. Hanya aku yang mengikuti kalian ke sini." Kata Rikudou Sennin seolah menyadari kepanikan Sasuke.

" Kalian .... Sasuke dan Sakura bukan?"

Sakura sudah membuka mulutnya, namun urung mengeluarkan suaranya karena Rikudou Sennin menyelanya dengan cepat.

" Jangan berpikir untuk berbohong. Mataku tidak akan tertipu. Lagipula aku bisa merasakan chakra kalian." Sakura kembali mengatupkan bibirnya. " Tapi ..." Rikudou Sennin menggantungkan ucapannya, dengan seksama dia memperhatikan penampilan Sakura, lalu beralih memperhatikan penampilan Sasuke. " Sepertinya kalian datang dari masa depan. Apa tebakanku benar?" tanyanya.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang