CHAPTER SEPULUH

9.5K 780 26
                                    

Sasuke semakin mempererat genggaman tangannya pada pegangan katana miliknya, begitu pula dengan Sakura yang semakin mempererat genggamannya pada kunai yang dia pilih sebagai senjata untuk membela dirinya dikala musuh menyerang. Ya walaupun kekuatan pukulan tangan kosongnya sudah mampu menumbangkan musuh hanya dengan sekali pukulan. Mendapati dirinya kemungkinan harus berhadapan dengan dua orang Uchiha, cukup membuat ibu satu anak ini was-was.

Langkah Obito semakin mendekat ke arah pohon yang dijadikan tempat persembunyian Sasuke maupun Sakura. Menyadari Obito semakin mendekat, serempak pasangan Uchiha ini meneguk saliva mereka, ketegangan mendominasi.

" Apa kau yang memimpin Akatsuki sekarang?"

Suara Itachi terdengar mengalun, seketika membuat langkah Obito terhenti. Pria yang mengenakan topeng spiral itu menoleh, matanya dibalik topeng memicing menatap Itachi yang merusak konsentrasinya.

" Aku hanya mengendalikan mereka dari balik layar. Pemimpin mereka untuk saat ini adalah pria bernama Pain." Jawab Obito, Itachi tak bereaksi apa pun, tatapan datarnya tetap tertuju penuh pada lawan bicaranya. Meski sesekali dia akan melirik ke arah dua pohon yang dia yakini ada dua orang yang sedang bersembunyi di sana.

" Kenapa bukan kau langsung yang memimpin mereka secara terang-terangan?" tanyanya lagi. Obito mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh.

" Bagaimana ya mengatakannya, mungkin karena aku tidak ingin keberadaanku diketahui mereka. Ya untuk sementara waktu ini."

" Mungkin lebih tepatnya kau tidak ingin orang lain mengetahui, kau yang seharusnya sudah mati, ternyata masih hidup."

Obito terkekeh, sebelum dia memiringkan kepalanya kembali menatap intens pada Itachi yang tengah menatap penuh antisipasi padanya.

" Ya, kau tahu betul pemikiranku." Katanya. " Seandainya aku menunjukan diri di hadapan anggota Akatsuki yang lain pun, aku akan menggunakan identitas lain untuk mengelabui mereka."

Itachi mendengus, menoleh ke arah belakang guna melihat sekali lagi distrik Uchiha yang porak poranda karena ulahnya malam ini.

" Di sana, kau akan menemukan shinobi Konoha lain yang juga bergabung dengan Akatsuki."

Itachi memutar lehernya, memusatkan atensinya pada lawan bicaranya lagi. Satu alisnya terangkat naik, memperlihatkan ekspresinya yang ingin mengetahui siapa orang yang dimaksud Obito.

" Orochimaru." Obito melanjutkan ucapannya. " Dia resmi bergabung dengan Akatsuki."

Itachi berdecak kali ini, sebenarnya tak heran mendengar nama nukenin Konoha itu terlibat dengan organisasi kejahatan semacam Akatsuki.

" Pada akhirnya si legendaris Sannin itu benar-benar membelot. Mungkin kelak dia benar-benar akan menyerang Konoha."

" Aku tidak heran jika dia melakukan itu. Dan ... oh iya, kau harus berhati-hati padanya. Dia masih terobsesi mendapatkan tubuhmu."

Itachi mendengus, bukan rahasia umum Orochimaru begitu terobsesi ingin memiliki tubuh seorang Uchiha, terlebih Uchiha Itachi yang tak diragukan lagi merupakan shinobi jenius dari klan Uchiha.

" Aku siap menghadapinya kapan pun." Balas Itachi, tak ada keraguan.

" Tidak menutup kemungkinan dia akan mengincar adikmu jika dia gagal mendapatkanmu." Itachi merubah ekspresi santainya, menjadi penuh antisipasi saat adiknya diungkit-ungkit dalam pembicaraan mereka.

" Inilah salah satu alasanku tidak setuju kau membiarkan adikmu tetap hidup. Lebih baik dia mati daripada dijadikan wadah oleh Orochimaru."

" Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Sahut Itachi yang dibalas kekehan menyiratkan keraguan dari Obito.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang