—Selamat Membaca—
••••
"Terima kasih," ujar kasir itu ramah sambil tersenyum manis menyerahkan plastik berisi dua botol minuman. Tzuyu menyambutnya dan membalas senyum itu tak kalah manis lalu berjalan keluar menuju meja yang telah tersedia di depan minimarket itu.Tzuyu membuka botol minuman yang baru ia beli, melepas dahaga ditengah teriknya mentari itu sungguh suatu kenikmatan yang haqiqi.
Tzuyu memijit pelipisnya pelan. Sebagai mahasiswi di jurusan Kimia, memikirkan tugas dan laporan yang menumpuk sudah membuat kepalanya pusing, ditambah ia harus segera mencari kosan baru sekarang juga sebelum dia di usir langsung sama ibu kosnya. Pemiliknya itu tak ingin rugi barang sedikitpun, bahkan ia sudah menemukan penghuni baru yang akan menggantikan Tzuyu.
"Tzuyu?" Tzuyu mendongak. Dilihatnya Chaeyoung—sahabatnya jaman SMA yang kini mengambil jurusan desain grafis—itu tersenyum riang dengan lesung di kedua pipinya sambil merentangkan tangan lebar.
"Chaeng?" Tzuyu berdiri menyambut Chaeyoung, mereka pun berpelukan.
"Udah hampir dua semester kaga pernah ketemu kan kangen!"
"Tapi gue gak kangen lo tuh?"
Chaeyoung mencibir, ia segera melepas pelukannya.
"Serah! Pergi ajalah gue."
"Oh, sekarang main ngambek? Oke," Tzuyu melipat kedua tangannya.
"Bercanda, lo juga tuh mulut masih aja savage."
"Terserah lo aja, yang waras ngalah!" keduanya pun terkekeh. Tzuyu kembali duduk begitu pula Chaeyoung yang mengambil kursi di depan Tzuyu, bersamaan dengan itu Tzuyu mendapatkan sebuah pesan di ponselnya.
Tzuyu menghela napas dan berdecak lagi-lagi ibu kosnya itu menyuruh Tzuyu untuk segera mengangkut barangnya pindah. Chaeyoung melihat raut kekesalan Tzuyu pun lantas bertanya.
"Lo kenapa? Lagi mikirin tugas?"
Tzuyu menggeleng, "Ibu kos gue nih nyuruh minggat."
"Lah, kenapa? Lo kepergok?" Tzuyu menoyor kepala Chaeyoung.
"Kepergok apaan sih, ini kontrakan gue udah abis, besok kamar yang gue tempati udah harus dikosongin." Chaeyoung manggut-manggut santai sambil minum Thai tea milik Tzuyu.
"Gue lagi nyari kontrakan nih bantuin dong!"
Chaeyoung langsung menepuk kedua tangannya, "Eh! Pas banget."
Tzuyu menaikan satu alisnya bingung.
"Kalo lo mau sih, tinggal ditempat gue ngontrak aja gimana?" usul Chaeyoung.
"Ngontrak? Bukannya elo di asrama?" tanya Tzuyu bingung.
"Gak lagi, airnya asin!" seru Chaeyoung bergidik ngeri karena air itu mukanya gatel-gatel selama seminggu.
"Kebetulan masih ada satu kamar yang kosong, mau kaga?"
Tzuyu diam, ia mengulum bibirnya tampak berpikir. Bagaimana pun Tzuyu harus menimbangnya terlebih dahulu. Chaeyoung menaik turunkan alisnya menanti jawaban Tzuyu.
"Gue yakin lo bakal suka. Tempatnya aman, gede, dan bersih. Masalah bayaran juga gak usah lo pikirin, sesuailah dengan fasilitas yang disediain." Chaeyoung menyandarkan punggungnya ke kursi dengan santai.
"Emang yang tinggal di sana ada berapa orang sih?"
"Tambah lo jadinya 20 orang."
"What? 20?"
Chaeyoung mengangguk. "Kan udah gue bilang rumahnya gede, soalnya yang punya dulu pernah tinggal di sana, dan sekarang udah disulap jadi kos-kosan."
"Yang punya pasti banyak duit," celetuk Tzuyu.
Chaeyoung terkekeh, "Iya, mana ganteng lagi. Si bapak juga belum kawin, lho!"
"Mantap tuh, bisa digebet gak?"
"Mimpi! Udah hampir kepala empat woi," jawab Chaeyoung, Tzuyu terkekeh.
"Jadi, gimana?" tanya Chaeyoung menaik turunkan alisnya kembali menatap Tzuyu. "Kalo lo ga mau sih, ya gak pa-pa. Gue cari orang lain nih!"
Tzuyu menghela napas.
"Yaudah, lo temenin gue ke pemiliknya."
"Nah gitu dong!"
Dalam hati Chaeyoung tersenyum puas.
Akhirnya ia berhasil menggaet orang untuk mengontrak di tempatnya.
Lumayan dapat seseran dari Pak Siwon, batinnya.
🏡
Heyheyhey
Kurang menarik ya? Wkwk.