—Selamat Membaca—
••••Tzuyu lagi uring-uringan sambil memainkan benda canggih di depannya. Terhitung sudah lebih dari dua jam ia searching jurnal, namun tak kunjung ia temukan jurnal bersangkutan yang di publish dalam rentang waktu 5 tahun ke belakang.
"Hahhhhh," ia menghela napas dengan kasar. Matanya sudah cukup lelah menatap layar ponsel itu terlalu lama. Ia pun menyingkirkan ponsel dari hadapannya meletakan benda itu di atas meja kecil sebelah ranjang.
Cewek itu bangkit dari tempatnya, melakukan sedikit peregangan pada tubuhnya yang terasa pegal.
"Ck!" decaknya saat perutnya berbunyi. Ia melirik jam di dinding kamar kostnya. Jarum pendek menunjukkan angka satu dan jarum panjangnya menunjuk angka tiga. Ia menghela napas, kebiasaan laparnya saat tengah malam. Tzuyu memutuskan untuk turun ke dapur, mengambil beberapa roti yang ia beli tadi.
Tapi, langkahnya tertahan, saat pintu yang sempat ia buka lebar itu ditarik kembali hingga menyisahkan sedikit celah. Tzuyu menajamkan penglihatannya. Matanya membulat seketika dan mulutnya sedikit terbuka, sedikit tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Itu Taehyung yang berjalan keluar dari kamar Jisoo.
Pikiran Tzuyu kini mulai berkecamuk. Berbagai spekulasi buruk mulai memadati pikirannya.
MEREKA HABIS NGAPAIN??!!
🏡
Persetan dengan rasa curiganya, ia lebih memilih untuk menghilangkan rasa laparnya. Setelah kiranya keadaan aman, Tzuyu memutuskan berjalan keluar dengan langkah kaki pelan menuju dapur.
"Ngapain, Yu?"
Tzuyu berbalik dan terbelalak menatap cowok di depannya—cowok yang mengenakan bando hitam di kepalanya, sampai menyibakan rambut depan yang selalu menutupi jidatnya itu menatapnya dengan kedua alis terangkat.
Melihatnya seperti itu Tzuyu jadi ambyar.
"Lah kak Jaehyun sendiri ngapain di sini?" tanyanya balik.
"Mau ambil minum," jawabnya. Ia mendekati Tzuyu, mengambil gelas yang berada di rak belakang Tzuyu. Cewek itu langsung menyingkirkan tubuhnya sedikit.
Jaehyun menatapnya dengan senyum yang sejak tadi tak pernah pudar.
Tzuyu memperhatikan pergerakan Jaehyun yang menuangkan air ke dalam gelas itu. Cowok itu hanya mengenakan kaos hitam tanpa lengan hingga menampakkan otot-otot lengannya yang putih, Tzuyu meneguk salivanya.
ASTAGA, MIKIR APAAN SIH!!
"Lo belum jawab pertanyaan gue," ujarnya melirik Tzuyu yang hanya diam saja.
"Oh—tadi mau ambil roti," katanya. Ia pun membuka kulkas dan mengambil sebungkus roti kacang miliknya. "Kak, mau?" tawarnya. Cowok itu menggeleng.
"EHM."
Tzuyu dan Jaehyun sama-sama menoleh, melihat seorang cewek cantik dengan gaun tidur itu mendekat ke arah mereka.
Tzuyu tersenyum canggung, perasaan aneh mulai menyerangnya, melihat cewek itu, ia kembali teringat kejadian beberapa menit yang lalu.
"Kok belum tidur?" tanya Jaehyun.
"Pada ngapain?" tanya Jisoo begitu berdiri di sebelah jaehyun tak mengubris pertanyaan cowok itu.
Jaehyun mengangkat gelasnya, Jisoo mengangguk sambil membuka mulutnya sedikit. Lalu ia menoleh ke Tzuyu, "Yu, ngapain? Minum juga?" tanyanya.
Tzuyu memutar bola matanya ke segala arah, sebisanya menghindari tatapan Jisoo. Gelagatnya yang seperti itu, jelas menarik perhatian Jaehyun.
"Lo kenapa, Yu?"
"Hm? nggak kenapa-kenapa, kak. Hehe," katanya tertawa hambar. Tzuyu merutuki dirinya. Kenapa malah dia yang kayak habis kepergok sih?
"K-kak, aku naik ke atas dulu ya." Pamitnya lalu berjalan meninggalkan dua orang yang kini menatapnya bingung.
🏡
"UDAH AH CAPEK!" Tzuyu menurunkan badannya, tangannya bertumpu pada kedua tumitnya. Ia mengelap bulir keringat yang jatuh di keningnya.
"Baru 5 keliling, Yu!" seru Chaeyoung, cewek itu tak tampak lelah sama sekali. Berbeda dengan Tzuyu yang sudah ngos-ngosan.
"Yaudah lo istirahat aja dulu, gue lanjut lari ya?" tanyanya, namun cewek itu menolak dengan menahan tangan Chaeyoung.
"Nggak, temenin gue."
"Satu putaran doang!"
Tzuyu menggeleng dengan tegas. "Gue diculik ntar mau tanggung jawab!"
Chaeyoung menghela napas, ia mengelap peluhnya di sekitar leher. Kemudian ikut mendudukan dirinya di sebelah Tzuyu yang kini sudah merebahkan dirinya di atas jogging track itu.
Untung sepi, kalo nggak mungkin Tzuyu udah diinjek orang.
"Yang ngajak lari siapa, yang tepar siapa." Kata Chaeyoung dengan nada sarkas.
Tzuyu diam, masih mengatur pernapasannya yang belum normal. Chaeyoung pun kini ikut merebahkan tubuhnya seperti Tzuyu.
Mereka sama-sama diam. Menatap ke atas langit pagi yang belum terlalu terik itu.
Alasan sebenarnya Tzuyu mengajak Chaeyoung lari itu untuk menghilangkan sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tengah malam tadi.
Tzuyu itu tipe orang yang pemikir. Apapun itu yang membuatnya merasa terganggu, akan ia pikirkan, sampai ia harus menemukan jawabannya.
"Chaeng," Chayeoung yang memejamkan matanya barusan kembali terbelalak.
"Hm?"
"Menurut lo, kalo cewek sama cowok lagi berduaan di kostan kira-kira mereka ngapain ya?"
Chaeyoung mengernyitkan heran, kok temannya itu tiba-tiba menanyakan hal random sih?
"Tergantung sih," jawab Chaeyoung.
"Tergantung... maksudnya?"
"Yah tergantung sama niat mereka lah!" Tzuyu diam, kembali memikirkan sesuatu. "Ngapain sih?"
"Nggak, cuma penasaran aja."
Chaeyoung berdecih. "Udah gak usah dipikirin," katanya.
Bibirnya mencuat, kedua alisnya mengernyit.
"Tapi, kalo misalnya mereka berduaannya sampai tengah malam gitu, menurut lo?" tanya lagi.
"Au ah," jawab Chaeyoung cuek. "Intinya tu kita nggak boleh suudzon dulu," lanjutnya.
🏡
Gak jelas perasaan dehh 😭😭
Lanjut gak nih?