—Selamat Membaca—
••••"Eh kak Jisoo?!"
"Oalah, Chaeyoung?!"
Keduanya saling menyapa dan berjalan mendekat, kebetulan sekali bertemu di mall.
"Sendirian aja, kak?" tanya yang lebih muda matanya melirik kanan-kiri cewek di depannya.
Jisoo mengangguk—lalu menggeleng. "Gak kok, bareng tuh bocah." Jawabnya mengangkat dagu menunjuk ke arah belakang Chaeyoung.
Chaeyoung menoleh kemudian manggut–manggut ketika melihat cowok yang ia kenali itu berjalan mendekat ke arah mereka.
"Pipis atau boker sih? Lama banget!" omel Jisoo dengan tangan bersedekap dada, menatap sebal cowok yang baru saja tiba itu.
"Lo ngapain di sini, Chae?" tanyanya pada Chaeyoung, mengabaikan Jisoo.
"Ya belanjalah, gak liat itu tentengannya!" sahut Jisoo, cowok itu mendelik ke arahnya.
"Gue tanya Chaeyoung bukan lo," balasnya acuh.
Jisoo mendesis sudut matanya menatap cowok itu tajam.
"Lo sendirian?"
Chaeyoung menggeleng. "Tadi bareng Tzuyu, kak."
"Si anak baru?" tanya cowok itu.
Chaeyoung mengangguk.
"Terus Tzuyu kemana?" gantian kali ini Jisoo bertanya.
"Masih di food court, kak." Ponsel Chaeyoung bergetar, ia mendapat sebuah panggilan. "Kak, abis ini mau pada ke mana?" tanyanya menatap kedua orang di depannya bergantian.
"Gue mau pulang, tapi gak tau kalo nyai mau kemana?" jawab cowok itu mengangkat bahu melirik Jisoo.
"Pulang, mau lanjut revisian."
Chaeyoung mengulum bibirnya. "Em... kalo gitu boleh nitip Tzuyu gak, kak?"
"Emang barang bisa dititip," celetuk satu-satunya cowok di antara mereka itu.
"Diem lo!" Jisoo mencubit kecil pinggang cowok itu sampai meringis. "Emang lo mau ke mana, Chae?"
"Dino ngajak pergi, udah nunggu di parkiran." Kata Chaeyoung memperlihatkan ponselnya yang menampilkan panggilan dari Dino yang dari tadi tidak ia angkat.
"Wohoh.. yang baru jadian mah beda!" goda Jisoo mencolek lengan Chaeyoung hingga sang empu tersenyum malu. Jisoo terkekeh. "Samperin gih cowok lo. Ntar ngamuk, ribet!" Jisoo mendorong pelan bahu Chaeyoung.
"Iya, kak. Tapi gue titip temen gue ya, kak." Katanya, kemudian menambahkan, "Kasian suka nyasar orangnya."
"Iya, aman dah tu." jawab Jisoo sambil mengacungkan jempol.
"Gak, gak! Bukan tempat penitipan anak," Jisoo melayangkan tabokan kencang pada lengan cowok itu. "SAKIT KUNYUK!"
"Kasar! Kaduin bunda awas lo!" ancamnya, membuat cowok itu menatapnya sebal dengan mulut yang bergerak mengumpat tak jelas.
"Kak Taehyung, baik dikit jadi orang napa sih?!" Chaeyoung mempoutkan bibirnya. Apa susahnya sih cuma memberi tumpangan, lagian tujuan mereka kan sama-sama ke kostan?
Taehyung, cowok yang sedari tadi bersama mereka itu menghela napas. "Yaudah iya, suruh sini temen lo." Ujarnya pasrah setelah Jisoo terus-terusan melototinya.
Dengan cepat Chaeyoung mengangguk, jemarinya mengusap layar ponselnya untuk menghubungi Tzuyu. Namun, ia tersentak, tersadar akan sesuatu ia menepuk keningnya.