Chapter Sebelas || Alano Musuhan Dengan Dewa?

1.3K 47 3
                                    

Selamat Membaca
Cerita Halu.

Jangan lupa vote dan komentar.

•••
Lantas harus berjuang seperti apa lagi? jika memendam perasaan adalah kesalahan.

-Adriella

•••

Alano, dewa, rayhan dan yuki kini tengah berada di tengah tengah lapangan, dengan tangan yang memposisikan hormat kepada tiang bendera, sesuai dengan hukuman yang di berikan oleh bu erika.

Bel istirahat sudah berbunyi, murid murid berhamburan keluar dari kelasnya untuk pergi ke kantin, banyak murid murid yang melewati pinggir lapangan hanya karna ingin melihat ke 4 most wanted sekolah ini di hukum, mereka sangat kagum pada alano, laki laki itu meskipun keadaannya sudah bisa di bilang kacau namun masih sangat terlihat tampan, sayangnya ia sangat dingin terhadap perempuan lain, kecuali alika, sahabat kecilnya.

Alano yang mendapat tatapan kagum dari banyaknya siswi sekolah ini hanya acuh tak acuh, beda halnya dengan rayhan dan yuki ia malah membalas setiap sapaan orang yang menyapa nya kadang juga yang menyapa alano dan dewa malah yuki dan rayhan yang balas.

" duhh pegel juga gue " rayhan mengelap kringat yang ada di kening kepalanya.

" duhh gue laper lagi " yuki memegangi perutnya yang sudah berbunyi minta di isi makan sejak tadi.

Alano dan dewa masih tetap terdiam.

Yuki dan rayhan melirik ke arah mereka berdua kemudian saling berbisik bisikan, ntahlah apa yang mereka bicarakan, keduanya memang terlihat aneh.

" bebihhhhhhh " teriak alika yang sedang berlari menuju lapangan dengan sebotol air minum dingin, pastinya untuk alano.

Alika memang menyukai alano sejak dari dulu, namun sayangnya alano hanya menganggap alika sebagai sahabat kecilnya, itulah yang menyebabkan alika tidak suka ada perempuan lain yang dekat dengan alano, jika ada perempuan itu langsung alika bully habis habisan.

Rayhan dan yuki yang melihat alika berlari ke tengah lapangan langsung memasang muka malas, sedangkan dewa hanya melihat apa yang akan di lakukan alika selanjutnya, sebetulnya ia juga sudah muak, tapi ia juga masih menghargai alano, bagaimanapun alika adalah sahabat kecilnya alano.

" al nih minum " alika memberikan sebotol air mineral dengan wajah yang sangat semangat.

Al hanya mengambil botol tersebut kemudian membuka tutupnya dan meminumnya, alika masih menatap al, kali ini dengan tatapan yang berbinar, melihat al keringatan dan rambut yang sedikit acak acakan sangat terlihat tampan bagi siapa saja yang melihatnya.

" makasih lain kali gausah repot repot. " kata al yang kali ini menatap alika.

" ih ngga al, gua ke kantin duluan ya bye al " alika membalikan badannya kemudian sedikit berlari untuk menuju ke kantin.

" ekhemm " yuki dan rayhan sengaja berdeham berbarengan seolah seperti memojokan al.

Al yang menyadari itu langsung menatap keduanya dengan tatapan seolah bertanya 'apa'.

Sementara dewa hanya diam, ia melihat jam tangan yang di pakainya, rasanya bel pulang masih lama sekali, ia sudah terlalu khawatir pada adriella.

Al menoleh ke arah dewa, mendapati dewa yang sedang melihat ke langit, kemudian dewa yang merasa di tatap langsung balik menatap al, al langsung mengalihkan pandangannya.

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang