Chapter Enam || Aku Disini, Tepat Di Belakangmu, Dan Akan Selalu Menjagamu.

1.4K 60 0
                                    

Selamat Membaca
Cerita Halu.

Jangan lupa vote dan komentar.

•••
aku disini, tepat di belakangmu, aku akan tetap menjagamu meski yang kau inginkan bukan aku, sungguh, melihatmu baik baik saja sudah lebih dari cukup.

-Dewa

•••

adriella langsung kembali ke kelasnya selepas ia membeli minum di kantin, sebenarnya ia melihat di meja pojok sana ada alika dan al, namun adriella tetap berjalan seolah tak melihat itu semua.

" dri, di cariin dewa tadi " kata athaya ketika menyadari adriella duduk di sampingnya.

" ngapain? " tanya adriella yang sambil meminum minumannya.

athaya hanya mengangkat bahunya, ia tidak tau alasan mengapa dewa mencari adriella.

" cia kemana? " tanya adriella ketika melihat ke arah bangku belakang.

" rapat osis, kan dia anak osis " jelas athaya sambil terus membaca novel.

Adriella melipatkan tangannya ke atas meja kemudian menenggelamkan wajahnya, kebetulan pagi ini guru guru sedang ada rapat untuk lomba sains yang katanya akan di adakan di luar kota.

" dri, gua laper, gua ke kantin dulu ya, lo mau ikut ga? " tanya athaya, adriella menggeleng pelan dengan kepala yang masih di tenggelamkan di tangan.

suasana kelas tidak begitu ramai, hanya ada beberapa murid, sisanya pergi entah kemana.

Dewa memasuki kelas adriella, ia menemukan orang yang ia cari dari tadi, adriella.

Dewa menghampiri adriella dan duduk di sebelahnya, sepertinya adriella tertidur.

Tanpa disadari bibir dewa melengkung sempurna, rasanya berada di dekat adriella membuatnya nyaman.

Dewa mengusap usap pelan kepala adriella, ada rasa yang sangat sulit di jelaskan, yang paling bisa dewa jelaskan adalah ia sangat terluka ketika melihat adriella galau karna al.

" wa, gua kira siapa " adriella yang terbangun dengan posisi tangan yang masih di lipatkan di atas meja dan kepala yang sedikit mendongkak melihat ke arah dewa.

" dri, muka lo pucet banget " dewa merasa aneh pada adriella, matanya yang sudah sendu, bibir pink nya yang sudah pucat dan wajah nya yang lemas.

Dewa menempelkan telapak tangannya pada kening adriella, suhu badannya begitu naik.

" dri, ke rumah sakit yu, lo sakit dri " kata dewa yang panik tapi dia berusaha untuk tetap tenang.

" wa, gua gapapa, gua cuma kecapean " jelas adriella dengan senyumnya.

" yaudah kalo lo gamau ke rumah sakit lo pulang, tolong, ikutin kata gue " kali ini dewa tidak bisa lagi menahan kekhawatirannya, meskipun adriella tersenyum tapi dewa tau bahwa adriella sedang tidak baik baik saja.

" yaudah ayo pulang, tapi bentar ya tunggu athaya balik " kata adriella dan di balas anggukan oleh dewa.

Tak lama athaya pun kembali ke kelas, ia sempat kaget melihat muka adriella yang sudah sangat pucat namun setelah adriella menjelaskannya athaya mengerti.

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang