Chapter Sembilan || Jangan Bertahan Pada Pilihan Yang Selalu Menyakitkan.

1.3K 60 3
                                    

Selamat Membaca
Cerita Halu.

Jangan lupa vote dan komentar.

•••
Sampai kapan bertahan pada seseorang yang tak pernah menganggap kamu benar benar ada? Lepaskan saja, mencintai seseorang tak perlu sebodoh itu.

-Athaya.

•••

Dewa mengantar adriella hingga ke depan pintu toilet untuk mengganti seragamnya yang basah kuyup akibat ia hujan hujanan di rooftop tadi, kini dewa tengah menunggu adriella di depan pintu toilet perempuan.

Kepalanya ia senderkan di tembok, kedua tangannya ia masukan ke dalam saku celana, dan matanya ia pejamkan agar sedikit merasa lebih tenang, namun otak nya masih terus berfikir keras tentang alano yang tidak seharusnya seperti ini pada adriella.

Dewa merasakan telinganya seperti ada yang meniup, ia belum membuka matanya, namun setelah lama di biarkan dewa sudah tidak tahan, dewa dengan cepat membuka matanya dan mendapati wajah yuki yang sangat berdekatan dengan wajah dewa.

Bugh.

Dewa reflek menonjok perut yuki, tapi tidak terlalu keras. Yuki sedikit meringis kesakitan.

" aduhhh bang dewa kasar " ringisnya.

" suruh siapa lo ngagetin gua, udah gitu kaya mau homo lagi anjir " kata dewa sambil bergidik ngeri.

" lagian lo berdiri di depan pintu toilet cewe, ngapain coba? mau ngintip ya lo " kata yuki sambil menatap dengan tatapan menyelidik.

" iya, mau ngintip lo " kata dewa ngawur.

" anjir gua masih waras wa, gamungkin juga gua masuk toilet cewe. " kata yuki yang terkejut mendengar jawaban dari dewa.

" pede banget lo ki " cibir dewa.

Tak lama, adriella pun keluar dari toilet, gadis itu menghampiri dewa dan yuki yang nampaknya tengah berbincang bincang.

Dewa yang menyadari bahwa adriella berjalan menghampirinya langsung menoleh ke arahnya, yuki yang penasaran pun ikut menoleh ke arah pandangan mata dewa.

" udah dri? " tanya dewa.

Adriella mengangguk, dan dia menoleh ke arah yuki kemudian ia tersenyum manis, dan yuki pun membalas senyuman itu.

" dri, ke kantin dulu ya " ajak dewa, kemudian adriella menyetujui ajakan dewa.

" ki, gua ke kantin dulu, kalo bu desi nanyain bilang aja di uks gitu " dewa tak ingin langsung ke kelas, ia hanya ingin membuat adriella tenang.

" siapp, asal ada uang jalan aja " kata yuki becanda.

" uang mana bisa jalan dongo " cibir dewa kemudian ia pergi dengan adriella dan meninggalkan yuki yang masih tetap berdiri.

" betul juga kata si dewa, uang mana bisa jalan " kata yuki yang nampak berfikir keras pada suatu hal yang bahkan tidak terlalu penting.

Adriella berjalan berdampingan bersama dewa menuju ke arah kantin, koridor kelas yang mereka lewati terlihat sepi, karna ini jam pelajaran.

mereka berdua telah sampai di kantin dan memilih duduk di tempat biasa dewa dan teman temannya duduki, adriella duduk sedangkan dewa memesan minuman.

Tak lama dewa pun kembali dengan secangkir teh hangat dan susu coklat.

" mau yang mana? " dewa menyodorkan 2 gelas tersebut.

Adriella mengambil teh hangat, kemudian dewa duduk di sampingnya.

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang