Empat

8.8K 712 90
                                    

Ketika bel istirahat berbunyi, Sakura segera menyeret Hinata menuju kantin. Perutnya bergemuruh karena ia belum mengisinya dengan makanan dari pagi. Ia hanya meminum segelas susu coklat sebelum berangkat sekolah dan tidak memakan apapun setelahnya.

Sakura tau bahwa Hinata merasa enggan untuk pergi kekantin, karena keadaan kantin pasti akan sangat ramai ketika jam istirahat baru beberapa menit berbunyi. Tapi sekali lagi, perut Sakura tidak bisa berkompromi walau hanya menunggu lima belas menit saja. Dan ia yakin jika dalam lima menit ia tidak mengisi perutnya dengan makanan, ia akan pingsan didalam kelas. Dan merepotkan semua orang. Meskipun ia tidak yakin akan ada orang yang mau membawanya keruang UKS, tapi ia harus tetap berjaga-jaga.

Setelah mereka mengantri cukup lama, mereka akhirnya berhasil mendapatkan makanan dan membawa nampannya masing-masing lalu netra keduanya berpendar mencari kursi yang kosong. Dan Sakura tersenyum ketika melihat tempat terjauh dari sisi kantin, dimana kursi itu kosong tak berpenghuni. Setelah memberitahu Hinata bahwa ia menemukan kursi yang menurut Sakura cukup nyaman karena letaknya yang berada diujung, mereka bergegas menuju kesana. Menyimpan nampan yang mereka bawa diatas meja, dan mendudukkan dirinya dikursi. Mulai menyantap makanan kantin yang terasa hambar ketika sampai di indra pengecapnya.

Sakura lebih menyukai masakan yang dimasak kakaknya daripada makanan kantin.

***

Ketika Sasuke selesai dengan latihan basketnya, pria itu langsung menuju kantin sekolah bersama dengan teman-temannya. Ia melangkahkan kakinya dengan raut angkuh seperti biasa sambil sesekali matanya mengedip kearah para wanita jalang yang tengah menatap lapar kearahnya.

Ia menyeringai, melihat wanita berambut pirang yang ia ketahui bernama Shion tengah duduk seorang diri di area kantin dan menatap kearahnya dengan senyuman yang begitu sensual.

Dan Sasuke tau apa yang diinginkan salah satu dari sekian banyak jalang yang berada disekolahnya itu. Tentu saja, gadis itu menginginkan dirinya!

Ia memutuskan untuk menghampiri wanita itu, mengabaikan teriakan teman-temannya yang menyuruhnya untuk ikut bergabung dengan mereka, dan mendudukkan dirinya tepat disamping gadis itu.

"Kau menginginkan sesuatu? " Bisik Sasuke tepat disamping telinga gadis itu dan menggigitnya perlahan.

Shion memejamkan matanya, menikmati sentuhan yang Sasuke lakukan padanya, dan Sasuke semakin melebarkan seringainya," Katakan padaku. "

" Aku—" Gadis itu mengerang ketika pelan ketika bibir Sasuke menjamah lehernya, "Aku menginginkanmu."

Tiga detik kemudian, Bibir Sasuke telah berpindah pada bibir Shion yang sedikit terbuka, dan memagutnya. Memberikan ciuman mautnya pada gadis itu dan melesakkan lidahnya lebih dalam. Mengabaikan para siswa yang kini menatapnya dengan berbagai macam pandangan.

Ketika jari-jari Sasuke hendak menyentuh paha bagian dalam Shion, tanpa sengaja onyxnya menatap siluet merah muda yang dikenalinya. Dan ia menghentikkan gerakan tangannya.

Sialan! Kenapa gadis itu ada disini!

"Kenapa berhenti? " Tanya Shion dengan suara seraknya, wajahnya memerah karena menahan gairah yang begitu besar. Sedikit kesal karena lelaki itu tiba-tiba menghentikan tangan kekarnya yang sebentar lagi akan menyenangkan inti tubuhnya, dan ia mengerang pelan.

Sasuke menggeleng, mencoba kembali fokus  pada leher jenjang Shion, menjilatnya perlahan dan kembali menyeringai ketika gadis itu mengerang, sambil sesekali onyxnya melirik kearah gadis berambut merah muda yang tampak dengan lahap memakan makan siangnya, ia kembali melancarkan aksinya untuk membuat gadis berambut kuning tersebut sedikit menjerit ditengah suasana kantin yang ramai.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang