Ketika Sakura berada diperpustakaan pada sore hari untuk membaca buku, seperti yang selalu ia lakukan pada hari-hari sebelumnya, ia merasakan seseorang duduk didepannya dengan membawa beberapa jenis buku, Sakura meliriknya sekilas sebelum kembali memfokuskan pandangannya pada buku yang tengah dibacanya.
Ia bisa mendengar helaan nafas dari seseorang disebrangnya, dan memutuskan untuk bersuara "Apa yang ingin kau katakan?"
Sementara itu, seseorang yamg berada disebrang Sakura, yang tak lain adalah Sai hanya bisa meringis pelan, tidak menyangka jika gadis berpenampilan unik tersebut begitu peka dengan sekitar. "Kau mengetahui jika aku ingin mengatakan sesuatu padamu?"
Sakura hanya mengangguk tanpa menoleh, "Kau berkali-kali menghela nafas, dan mencuri pandang kearahku." Jawabnya acuh.
Ingin rasanya Sai berubah menjadi butiran debu, dan menghilang terbawa angin sekarang juga, "Ahh... Begitu rupanya."
"Sekarang katakan apa maumu? "
" Aku..." Sai mencoba memutar otaknya, mencari kata-kata yang tepat untuk gadis ini. "Aku hanya ingin meminta izin untuk duduk disini."
Alasan bodoh Sai!
Sisi jahat pemuda itu menertawakan, dan ia kembali meringis pelan.
"Hanya itu? "
Sai mengangguk," Ya. "
" Kau tidak perlu meminta izin padaku, ini bukan milikku. Dan.... " Sakura kembali melirik Sai sekilas," Kurasa kau sudah mendudukkan dirimu dari tadi, jauh sebelum kau meminta izinku. " Sakura tersenyum mengejek setelahnya.
Sai tertawa, tertawa yang begitu hambar. Pria itu kini tengah menertawakan kebodohannya sendiri, didepan gadis itu. Ia yakin, jika ia tampak konyol sekarang. Sai memutuskan berdeham pelan, mencoba mengumpulkan kembali harga dirinya yang beberapa saat lalu sempat tercecer dilantai memyatu dengan debu. Ia mencoba untuk mencari topik pembicaraan, "Emmm... Boleh aku tau namamu?"
Sakura mendongak, menatap Sai dengan pandangan datar dibalik kacamatanya, "Aku yakin kau sudah tau namaku."
Sai kembali meringis untuk kesekian kalinya, "Ya, Aku tau." Ucapnya. "Tapi aku ingin mengetahuinya langsung dari bibirmu."
Sakura menghela nafasnya, menutup buku yang tengah ia baca setelah sebelumnya memberi tanda pada bagian yang telah dibacanya. Dan benar-benar menatap kearah Sai kali ini. "Aku--"
"Sakura!!!! "
Mereka berdua sontak menoleh ketika mendengar suara seorang gadis tengah memanggil nama salah satu dari mereka, dan wajah Sai berubah jengkel. Sedangkan Sakura tersenyum tipis sambil diam-diam menghela nafasnya lega. Lega karena sebentar lagi dia akan meninggalkan tempat ini, juga pria cerewet yang ada dihadapannya.
"Hinata. "
" Kita pulang sekarang? "
Sakura mengangguk, segera membereskan buku-bukunya dan memasukannya kedalam tas. Ia akan melanjutkan membacanya dirumah. ia melirik kearah Sai sekilas, dan melihat wajah pria itu tampak kesal.
"Aku pamit." Ucapnya pada Sai. "Terima kasih sudah mengganggu acara membacaku." Lanjutnya dengan nada begitu datar. Dan setelahnya ia melangkahkan kakinya sedikit menarik tangan Hinata yang mengerutkan keningnya bingung, meninggalkan Shimura Sai dengan wajah kesalnya yang berubah menjadi seringai.
"Aku akan mendapatkanmu, cantik. " Ucap Sai dengan senyuman bodoh yang perlahan timbul diwajah tampannya.
***
***
" Siapa dia, Sakura? " Tanya Hinat ketika mereka berdua tengah berjalan santai dikoridor sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai)
Fanfiction18+ A Sasusaku fanfiction. Aku baik-baik saja. Bahkan ketika kau bersikap seperti itu padaku, aku masih baik-baik saja. Bukankah hatiku begitu kuat, Sasuke? Bahkan melebihi kuatnya baja sekalipun! Cover : by pinterest Story : by elinahikari