Ekstra Chapter

8.5K 453 65
                                    

Toronto, Kanada.

"Apa kau sudah siap, Sakura? "

Sakura tersenyum, mengalihkan pandangannya dari jendela besar yang menampilkan pemandangan malam kota Toronto pada sosok yang bertanya padanya. Ia mengangguk singkat.

" Ya, Ino. Aku siap, " ujarnya pelan. Raut bahagia tercetak jelas di wajah ayu gadis bersurai merah muda itu.

Ino terkekeh, memilih untuk mendudukkan dirinya di sofa besar ruang tamu mereka.

" Apa kau sudah tidak sabar bertemu dengannya? "

" Ah... Aku-" Wajahnya bersemu merah. Bayangan sosok tampan yang sudah empat tahun tak ditemuinya melintas difikirannya. " Aku merindukannya, Ino."

Gadis pirang itu hanya tersenyum geli, melihat tingkah teman sekamarnya yang terlihat malu-malu kucing bak anak SMA yang baru saja merasakan indahnya jatuh cinta.

"Kau tenang saja, dia hidup dengan baik meskipun kau tak memberi kabar padanya. "

Sakura kembali tersenyum lembut. Berjalan mendekati teman yang selama empat tahun terakhir menemani dirinya, di tempat ini, Toronto.

Awalnya ia sedikit terkejut, melihat Yamanaka Ino yang selalu memberikan tatapan tajam padanya ketika SMA dulu, kini berubah menjadi teman baiknya.

Semua berawal ketika Sasori yang mengirimnya ke tempat yang begitu jauh dengan kampung halamannya, dan mengharuskan dirinya hidup mandiri di tempat asing seorang diri. Hingga beberapa minggu setelah dirinya menetap, menimba ilmu di salah satu universitas di kota tersebut, ia bertemu dengan Ino tanpa sengaja di universitas yang sama. Dari sanalah mereka mulai menjalin pertemanan. Sakura yang lebih dulu menawarkan diri, tentu saja.

Dan entah kapan mereka menjadi dekat hingga berteman baik hingga saat ini. Yang ia ingat, Ino memutuskan untuk pindah ke apartemen miliknya beberapa bulan kemudian. Dengan wajah ketusnya, gadis pirang itu mengatakan 'aku tidak bisa hidup sendiri di sini, dan kau tahu kan jika aku itu tak bisa melakukan apapun tanpa pelayanku? Jadi, biarkan aku tinggal denganmu. Aku akan membayar separuh biaya sewanya. Aku berjanji, aku tidak akan merepotkanmu.'

Dan Sakura hanya bisa mengangguk bingung, mencoba mencerna apa yang Ino katakan padanya. Apakah itu berarti ia harus menjadi pelayan gadis itu? Tapi, itu semua tak pernah tejadi. Karena pada kenyataannya, Ino cepat belajar.

Gadis itu bisa dengan cepat menyesuaikan dirinya. Ia merasa, jika Ino bukanlah gadis yang manja dan juga menyebalkan seperti apa yang ia lihat sewaktu SMA dulu. Ino begitu menyenangkan ketika kau benar-benar mengenalnya!

"Kita berangkat sekarang? "

Sakura sedikit tersentak kaget, ia melirik jam di pergelangan tangannya dan mengangguk singkat," Tentu, Ino. "

Sebentar lagi pesawat yang akan membawa mereka menuju Tokyo akan berangkat, dan merek harus bergegas.

" Aku yakin kau sudah tak sabar bertemu dengannya. "

" Ino, aku tidak begitu!"

"Ayolah, kau mengaku saja! Aku akan jujur padamu, aku juga merindukan seseorang di sana. "

" Aku tahu, dan itu kakakku. "

***

Tokyo, Jepang.

Sasuke memandangi kotak mungil berwarna biru tua itu dengan penuh binar. Satu minggu dari sekarang, ia akan bertemu dengannya. Setelah ia menahan rindu yang dirasakannya selama empat tahun terakhir, akhirnya rindu tersebut akan terobati.

Jika bukan perjanjiannya dengan Sasori, sudah pasti ia akan menyusul gadis itu dimanapun dia berada. Tapi ia tak melakukannya, ia tak tahu di mana gadis musim seminya menimba ilmu, ia tak tahu bagaimana gadis itu hidup selama empat tahun terakhir, ia bahkan tidak tahu apa saja yang dilakukan gadis itu. Apakah dia makan dengan benar? Tidur dengan teratur? Apakah kuliahnya berjalan lancar? Sasuke sama sekali tak mengetahuinya. Ia hanya bisa mempercayai gadis itu. Di manapun dia berada, ia yakin jika gadisnya akan menjaga hatinya. Hanya untuk dirinya seorang. Sama seperti apa yang ia lakukan.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang