"Aku juga menginginkanmu."
Sakura segera menutup mulutnya sedetik kemudian. Ia bersuara tanpa sadar ketika kalimat tersebut berlari-lari didalam otaknya. Ia tidak sengaja mengatakannya. Sedikit menoleh kearah Sasuke, pria itu kini membeku hebat. Dengan pandangan lurus kedepan, dan terlihat kosong. Sakura yakin jika saat ini Sasuke tengah mencerna kata-kata yang dilontarkannya beberapa detik lalu. Dan gadis itu menghembuskan nafasnya keras-keras.
Memang benar apa yang dikatakan Sakura, saat ini tubuh Sasuke benar-benar membeku. Untuk menolehkan wajahnya saja pria itu tak sanggup, kata-kata Sakura begitu membuat dirinya terkejut. Benarkah yang dikatakan gadis itu? Ia jelas mendengarnya sendiri, tapi ia sedikit tak mempercayainya. Sakura tak meungkin mengatakan hal seperti itu mengingat sikapnya yang sedikit berengsek yang mungkin saja selalu membuat gadis itu merasakan rasa sakit dihatinya. Apakah sekarang kau menyadari jika sifatmu memang brengsek, Sasuke? Membulatkan tekadnya, Sasuke menoleh, memilih untuk berpura-pura bodoh. " Maaf, kau mengatakan sesuatu?" Tanyanya hati-hati.
Sakura memaksakan senyumnya, ia menatap Sasuke dengan raut datar. "Lupakan."
"Aku jelas mendengar kalimat yang kau katakan, Haruno! Kau tidak bisa menyuruhku untuk melupakannya begitu saja! " Sasuke mendengus keras, menatap tajam kearah Sakura yang kini memalingkan kembali wajahnya kearah lain," Kau mengatakan jika kau—"
"Ya! Sasuke! Itu benar. Aku menginginkanmu! Sama seperti gadis-gadis itu. Tapi—" Nafas Sakura terengah-engah, ia membuka kacamatanya ketika pandangannya berubah menjadi buram. Air mata turun dikedua mata hijaunya. "Tapi..."
"Tapi? "
Sakura mengusap pipinya yang basah ketika gadis itu menggeleng lemah,"Tidak, Lupakan. " lagi, ia mengatakan hal yang sama.
"Bagaimana aku bisa melupakannya, disaat kau dengan lantang mengatakan kalau kau menginginkanku! Sekarang aku bertanya padamu, kau menginginkanku dalam artian apa?" Benar, Sakura menginginkannya dalam hal apa? Sasuke sedikit bingung dengan gadis yang duduk disampingnya, "Jelaskan padaku! Apa kau menginginkanku untuk menyent—"
"Benar! Aku ingin kau menyentuhku! Tapi aku tidak ingin menjadi bagian dari mereka semua. "
" Maksudmu? " Sasuke semakin bingung dengan ucapan Sakura. Sebenarnya kemana arah pembicaraan ini. Oke, memang dirinya yang tadi menyuruh gadis itu untuk bicara. Jika memang Sakura ingin dia memyentuhnya, lalu kenapa gadis itu menolaknya tempo hari yang lalu, disaat para berandalan itu hampir memperkosanya. Rahangnya kembali mengeras. "Jelaskan padaku, sialan!"
"Aku tidak ingin menjadi bagian dari mereka, Sasuke! "Kali ini gadis itu berteriak, hilang sudah raut datar yang ditampilkan gadis itu. tergantikan oleh raut kacau dan juga terluka." Kau pasti mengerti maksudku tanpa aku harus menjelaskannya padamu. Aku tau alasan dibalik sikap brengsek yang kau lakukan pada mereka, aku tidak ingin menjadi salah satunya. " Sakura menggeleng pelan dengan air mata yang semakin deras mengalir."Tidak Sasuke. Aku tidak menginginkan itu."
Tubuh Sasuke mematung ketika ia mulai mengerti kemana arah pembicaraan Sakura. Ia menatap dingin gadis yang tampak kacau dihadapannya, " Kau... Tidak mengerti apapun." Ucapnya lemah, lebih seperti bisikan lirih dan penuh luka.
"Aku mengerti! Aku bahkan lebih mengerti dari siapapun! Kau.. Alasanmu menyentuh gadis-gadis itu, aku mengerti. " Sakura mendekati Sasuke, memeluk pria itu seraya terisak-isak." Kau hanya ingin melepaskan bayang-bayangnya, kan? Kau hanya ingin menghapus dia dari ingatanmu. "
Sasuke mengepalkan kedua lengannya, mencoba mengemdalikan emosinya yang perlahan naik kepermukaan, menyadari bahwa ucapan yang dilontarkan gadis itu benar adanya. Seketika fikirannya kembali ke masa lalu, masa dimana hidupnya masih baik-baik saja. Masa dimana dia menjadi remaja baik-baik dan berteman baik dengan gadis yang kini tengah menangis terisak-isak dan juga memeluknya. Sebelum dia datang dan mengacaukan seluruh hidupnya. Sebelum dia merubahnya menjadi seorang brengsek yang senang memainkan perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai)
Fanfiction18+ A Sasusaku fanfiction. Aku baik-baik saja. Bahkan ketika kau bersikap seperti itu padaku, aku masih baik-baik saja. Bukankah hatiku begitu kuat, Sasuke? Bahkan melebihi kuatnya baja sekalipun! Cover : by pinterest Story : by elinahikari