Sakura mengepalkan tangan yang berada disamping tubuhnya begitu erat ketika tangan nakal Sasuke mulai menjalar kebelakang tubuhnya untuk membuka pengait bra. Sebisa mungkin gadis itu menahan erangannya disaat bibir Sasuke begitu sibuk mengecup bagian leher lalu beralih pada tulang selangkanya dan kembali pada bibirnya. Begiti seterusnya.
Pria itu terpaku sejenak, memandang kedua payudaranya yang kini tampak begitu polos karena Sasuke telah berhasil membuka pengait bra yang dibelakang punggungnya. Sakura bisa merasakan jika Sasuke tengah meneguk ludahnya mengagumi aset yang begitu ia jaga. Sakura mengetahui iti dari gerakan tangan sasuke yang sempat terhenti.
Ia akui, jika sentuhan Sasuke begitu memabukkannya. Tak heran jika begitu banyak gadis disekolahnya , bahkan sekolah lain atau wanita diluar sana begitu tergila-gila pada pria itu.
Sakura menahan desahan yang akan lolos kapan saja ketika Sasuke meremas sebelah payudaranya dengan bibir yang masih sibuk memagut bibirnya secara bergantian. Ia benar-benar mendesah ketika pria itu memainkan putingnya yang mengeras. Menyentuh salah satu titik paling sensitif tubuhnya.
Sentuhan Sasuke benar-benar memabukkan.
Tangan nakal Sasuke benar-benar membuatnya melayang, hingga ia lupa cara berpijak untuk beberapa saat. Dan juka bisikan pria itu, ketika Sasuke menanyakan dimana para berandalan itu menyentuhnya, Sakura ingin menjawabnya, Sakura begitu ingin menjawabnya, meminta perlindungan pada pria yang kini tengah melakukan sentuhan seringan bulu pada hampir seluruh bagian tubunnya. Namun lidahnya terlalu kelu walau hanya untuk mengatakan sepatah katapun.
Sakura benar-benar menyukai sentuhan itu. Amat menyukainya.
Hingga Sakura tersadar pada satu kenyataan, bahwa pria itu menyentuhnya bukan karena keinginannya, melainkan untuk membuat dirinya bicara. Dan Sakura membenci ini. Membenci dirinya sendiri.
Ketika tangan Sasuke perlahan turun menuju bagian bawahnya, menyingkap rok sekolahnya dan mulai menelusuri paha bagian dalamnya, dan berhenti tepat dibagian luar titik inti tubuhnya, pria itu berbisik diatas bibirnya yang sedikit terbuka.
"Kalau kau masih tidak ingin bicara, Kita bercinta sekarang juga!"
Ditengah-tengah kesadarannya yang semakin menipis, Sakura segera menangkap tangan kekar Sasuke yang bersiap menurunkan celana dalamnya, sebelum jari-jari kekar itu benar-benar menerobos titik paling sensitif tubuhnya. Ia menatap tajam Sasuke, "Jauhkan tangan kotormu dari tubuku."
Ia bisa melihat wajah terkejut Sasuke, sepertinya pria itu tak percaya dengan kata-kata yang terlontar dari mulutnya. Sebelum akhirnya pria itu menjauhkan tangannya dari paha bagian dalamnya, dan memukul stir mobil dengan keras disertai umpatan frustasi setelahnya.
"Kenapa? Kau tak menyukai apa yang aku lakukan padamu? "
Aku menyukainya. Sangat.
Disaat hatinya meneriakkan kalimat itu dengan keras, bibir Sakura masih terkatup rapat. Pandangannya lurus kedepan. Tak sanggup menatap wajah tampan pria itu.
Sasuke kembali mengerang frustasi, menjambak rambutnya yang acak-acakkan karena gairah yang begitu meluap didalam dirinya. Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya. Tidak dengan para jalang-jalang itu.
"Kenapa, Sakura? Jawab aku? " Erangnya frustasi." Apakah aku begitu menjijikkan? Apakah mereka yang lebih berhak menyentuh tubuhmu? Kau bahkan tak melakukan perlawanan sedikitpun pada berandalan itu!!! Apa kau menikmatinya? Apa kau menikmati apa yang mereka lakukan padamu? Jawab aku sialan!!! "
Dada Sakura kembali mengencang. Mendengar teriakkan frustasi dari pemuda itu, hatinya terasa begitu nyeri. Namun ia mengabaikannya, memilih untuk bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai)
Fanfiction18+ A Sasusaku fanfiction. Aku baik-baik saja. Bahkan ketika kau bersikap seperti itu padaku, aku masih baik-baik saja. Bukankah hatiku begitu kuat, Sasuke? Bahkan melebihi kuatnya baja sekalipun! Cover : by pinterest Story : by elinahikari