Sakura menatap Nohara Rin dengan tatapan tajamnya, emeraldnya berkilat ketika menghunus manik coklat itu tanpa ampun.
"Kenapa kau kembali? " Tanyanya pada gadis itu.
Sasori masih mematung, ia terlalu terkejut dengan kehadiran adiknya yang tiba-tiba. Tak beda jauh dengan Sasori, Rin juga masih belum lepas dari keterkejutannya. Gadis itu hanya membalas tatapan Sakura dengan alis yang tertekuk kedalam. Mencoba mencerna apa yang tengah terjadi.
" Aku bertanya padamu, kenapa kau kembali? " Ulangnya. Gadis musim semi itu berjalan mendekat, menatap Nohara Rin dan juga Kakaknya secara bergantian," Dan kakak, Kenapa dia bisa disini? Apa kalian akrab? " Tanyanya pada sang Kakak.
Sasori menggeleng cepat, raut panik jelas terlihat dari wajah tampannya," Sakura, dengar aku. Ini tidak——"
"Tidak seperti yang aku duga? Begitu? Lalu, kenapa dia ada disini?! "
Sasori sangat mengerti jika adiknya tengah marah padanya saat ini. Suara gadis itu naik beberapa oktaf, dan itu sangat sangat cukup untuk dijadikan sebagai buktinya.
" Aku——"
"Aku hanya ingin menemuinya. " Ucapan Sasori terpotong oleh suara Rin.
Sasori hanya bisa mengerang setelahnya, apa yang akan terjadi setelah ini? Bagaimana ia menjelaskannya pada Sakura? Sasori sangat hafal tabi'at adiknya yang begitu keras kepala, dan ini akan menjadi semakin sulit mengingat Rin sangat berpengaruh besar dalam kehidupan orang yang begitu dicintai adiknya itu.
"Kenapa?" Tanya Sakura lagi, "Kenapa kau ingin menemui kakakku?" Sakura memberikan sedikit penekanan pada kata terakhir. Seolah menegaskan bahwa pria itu benar-benar kakaknya.
Rin menghela nafasnya, menatap Sakura yang berdiri menjulang dihadapannya, "Karena aku——"
"Cukup Rin! " Sasori berteriak, " Jangan membuat adikku salah faham! "
" Aku harus mengatakannya, Sasori! " Balas Rin.
" Apa yang kalian sembunyikan? " Sakura bisa melihat wajah Sasori tampak frustasi, dan ia tahu jika kakaknya kini tengah kebingungan dan juga panik secara bersamaan, tapi kenapa? Kenapa kakaknya begitu panik?
Rin berdiri, memberikan senyuman lembutnya pada Sakura lalu menatap Kakak beradik itu secara bergantian," Izinkan aku menjelaskan semuanya, Sasori. " Gadis itu memberikan tatapan memohonnya pada pria itu. Mengabaikan Sakura yang masih menatap tajam dirinya dengan kedua emeraldnya yang menggelap.
" Jelaskan padaku, " putus Sakura final," Semuanya. "
Dan Sasori hanya bisa mengusap wajahnya secara kasar, ketika ia tak bisa lagi membantah kata-kata yang terlontar dari mulut sang adik. Ia yakin, Sakura akan kembali hancur setelah mengetahui bahwa Nohara Rin, gadis yang telah membuat Uchiha Sasuke berubah telah kembali. Dan itu adalah hal terakhir yang ingin dilihatnya.
***
Entah kenapa, malam ini Uchiha Sasuke terlihat begitu gelisah. Pria itu terlihat berguling-guling diatas ranjangnya sejak setengah jam yang lalu. Hatinya terasa begitu cemas, ia merasa jika sesuatu yang buruk akan terjadi sebentar lagi, entah besok, lusa atau mungkin minggu depan. tapi apa?
Apa mungkin terjadi sesuatu hal yang buruk pada Sakura?
Jelaga hitamnya membola sempurna ketika fikiran itu tiba-tiba terbersit dibenaknya. Ia bangkit, segera meraih ponsel yang tergeletak disamping tubuhnya dan menyalakannya, hendak menghubungi gadis musim semi itu untuk memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Tapi ia sedikit ragu, ia tau benar jika gadis itu tengah menjaga jarak dengannya entah karena apa. Sakura bahkan menolak tawaranya untuk pulang bersama. Dan lebih memilih pulang bersama mayat hidup itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai)
Fiksi Penggemar18+ A Sasusaku fanfiction. Aku baik-baik saja. Bahkan ketika kau bersikap seperti itu padaku, aku masih baik-baik saja. Bukankah hatiku begitu kuat, Sasuke? Bahkan melebihi kuatnya baja sekalipun! Cover : by pinterest Story : by elinahikari