Renjun

53.4K 6.6K 1.6K
                                    

Vote, Comment and Happy Reading 💚

****

Mendung menyelimuti langit waktu Renjun sedang duduk di salah satu bangku di taman kampus, menggambar yang entah apa pada buku sketsanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendung menyelimuti langit waktu Renjun sedang duduk di salah satu bangku di taman kampus, menggambar yang entah apa pada buku sketsanya.

Renjun masih asik menggambar, saat ia merasakan ada seseorang yang duduk tepat di sampingnya.

Cowok itu menoleh, wajahnya datar waktu melihat Rayna tersenyum canggung disana.

"H-hai kak Renjun." Rayna menyapa gugup.

Renjun tidak membalas sapaannya dan malah bertanya. "Ngapain lo duduk di sini?" Dengan wajah yang kembali fokus ke buku sketsanya.

Rayna di buat menciut melihat juteknya seorang Huang Renjun. Tapi dia mencoba untuk memberanikan diri. "A-aku mau minta maaf soal waktu itu kak."

"Soal waktu itu yang mana?"

"Y-yang kakak nungguin aku di taman kampus." Sial, gue kenapa jadi gagap gini sih ngomongnya. Rayna memaki dalam hati.

Tiba-tiba saja Renjun mendengus. Lalu matanya menatap Rayna. "Lo percaya kalo gue nungguin lo waktu itu?"

Rayna mengangguk polos. "Percaya kak. Makanya aku minta maaf."

"Nggak usah kepedean. Gue nggak bener-bener nungguin lo. Gue cuma dateng ke taman, liat lo nggak ada. Terus gue pergi."

Renjun bohong. Jelas waktu itu dia menunggu Rayna satu jam lebih di bangku yang sama dengan yang sedang mereka duduki sekarang. Setelah satu jam menunggu dan Rayna tidak kunjung datang, Renjun pergi. Itupun karena Hujan yang mulai turun.

"Hm apapun itu aku tetep minta maaf karena udah bikin kak Renjun capek-capek datang ke taman."

Renjun diam. Memandang Rayna dengan matanya yang berbinar menatap Renjun.

Ini anak polos amat sih.

"Lo masih pengen nyubit pipi gue?"

Rayna menggeleng kuat-kuat. "Nggak kak. Aku cuma bercanda waktu itu. Maaf."

Renjun kembali mendengus. "Lo kebanyakan minta maaf, Kaya lagi lebaran aja."

"Iya kak, maaf. Eh maksud aku... duh gimana ya."

"Ngomong maaf sekali lagi, gue pergi."

"Iya kak, Maa—"

Rayna menutup mulutnya dengan tangan waktu Renjun menatapnya tajam.

Keheningan langsung menyelimuti keduannya. Renjun kembali asik menggambar dan Rayna hanya diam tidak tau mau bicara apa. Selain itu dia takut di pelototi lagi oleh Renjun.

"Lo sakit apa kemarin?" Tiba-tiba Renjun bertanya.

"Demam kak."

"Makanya kalo mau keluar tuh pake Baju tebel sama jaket. Ini udah mau masuk musim dingin, lo harus bisa jaga kesehatan."

NOMIN TweetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang