Vote, Comment and Happy Reading 💚
****
Waktu Jeno bangun, ia sedikit terlonjak kaget, matanya melihat sekitar lalu menghela nafas. "Gue ketiduran." Cowok tampan itu bergumam. Dia melirik sisi lain tempat tidur lalu melihat jam, pukul sebelas malam.
Dan Nananya belum pulang.
Tadi Sore pacarnya itu memang izin pada Jeno untuk pergi berkumpul bersama taman-temannya termasuk Xiaojun. Tadinya Jeno tidak mau mengizinkan, tapi omelan Haechan dan Renjun yang mengatainya Posesif tingkat Dewa membuat kepala Jeno pusing, dan mau tidak mau akhirnya ia mengiyakan kan.
Tapi seingat Jeno, Jaemin janji akan pulang tidak terlalu larut. Tapi ini udah jam sebelas. Tidak terlalu larut maksudnya pulang pagi mungkin.
Jeno mendengus. Cowok itu mencari Hpnya dan langsung membuka ruang obrolan bersama Jaemin di WA. Tidak ada balasan, terakhir Jeno mengirimkan Chat pukul delapan sebelum ia ketiduran.
Akhirnya Jeno memutuskan untuk menelpon Jaemin. Panggilan di terima setelah dering ketiga.
"Kamu dimana? Kenapa belum pulang?" Tanpa ba bi bu Jeno mengoceh.
"Na, kamu cantik banget ~ aduh kak Dejun bentar aku ada telpon. Ampun berat banget sih. Njun buruan kek! ~ Sabar Jingan, si Haechan juga berat ini, kebanyakan dosa ni anak gue rasa!"
Jeno mengernyitkan alisnya. Sambungan di terima tapi yang ia dengar hanya suara keluhan dan keributan. "Nana?"
"I-iya Jeno. Ini aku baru mau pulang. Tapi Kak Dejun sama Haechan mabuk. Mereka kebanyakan minum. Mana nggak dapet taksi dari tadi."
"Kamu dimana? Biar aku jemput."
"Na kenapa kamu nggak nungguin aku balik kesini? Kenapa malah pacaran sama cowok lain?"
Jeno kembali mendengar ocehan tidak Jelas Xiaojun yang sedang mabuk. Cowok itu langsung bangkit meraih dompet dan kunci mobilnya. "Na kamu dimana? Cepet kasih tau!"
"Aku di taman deket Bar B."
"Aku kesana sekarang. Kamu diem disana nggak usah kemana-mana!"
"Iya Jeno."
Sambungan telpon langsung di matikan.
****
"Gila ini anak makan apaan sih. Badan berat banget si Anying."
Renjun mengomel waktu ia sudah meletakan Haechan yang sedang mabuk di bangku taman dekat dari bar yang tadi mereka datangi. "Udah tau nggak kuat minum, masih aja nggak mau berenti. Kalo gini gue yang susah, semut suruh gendong gajah ya mati lah."
Jaemin menghela nafas lelah mendengar omelan Renjun. Ia melirik Xiaojun yang juga baru saja ia dudukan di bangku taman. Cowok itu duduk sempoyongan sambil menunduk dan memejamkan matanya.
"Heh, lo semua tau nggak kenapa Susu enakan pake es?"
Renjun mendengus mendengar pertanyaan Haechan.
"Karena kalo nggak pake es jadi UU HAHAHAHAHA." Habis tertawa Haechan langsung nyungsep tertidur di tanah.Renjun menepuk jidatnya. "Ini anak kalau lagi mabuk emang gobloknya nambah."
"Lo udah kasih tau kak Mark?" Jaemin bertanya.
"Ini baru mau."
Jaemin melihat Renjun menempelkan Hpnya ketelinga, menelpon Mark. Lalu matanya kembali melirik Xiaojun. Cowok berdarah China itu masih seperti tadi, tapi sekarang sudah kembali bergumam-gumam tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN Tweets
FanfictionBerisikan Chat, Tweets dan Story sehari-hari dari Nomin beserta kawan-kawan. ‼️ Mengandung Emot-Emot Lucu nan menggemaskan. Untuk yang Fobia Emoticon harap jangan mampir. Kalaupun mau mampir harap jangan tinggalkan komentar yang menyebalkan! Sekian...