MarkHyuck Ribut

50.7K 6.3K 1.2K
                                    

Vote, Comment and Happy Reading 💚

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Besoknya, Waktu mark sampai di depan rumah Haechan. Cowok itu melihat Jeno, Renjun dan Jisung sedang duduk di bangku depan rumah kekasihnya itu.

Wajah ketiganya tidak terlihat bersahabat waktu Mark turun dari mobil dan berjalan mendekat. Langkah Mark terhenti beberapa meter dari teras waktu ia melihat Renjun tiba-tiba berdiri dangan beberapa pisau dapur yang ia ambil dari bawah kursi.

"ITU PISO BUAT APAAN?"

Renjun mengedikkan bahunya. "Tadi Echan pesen kalo lo dateng suruh di timpuk pake piso. Sebagai sahabat yang baik gue harus menuruti permintaannya."

"Udah gila kali lo ya?" Mark menatap Horor Renjun yang memegang satu pisau paling besar di tangan kanannya. Lalu matanya melirik pada Jeno dan Jisung yang malah asik menonton. "Lo berdua juga malah diem aja. Bantuin gue kek."

Jeno mengangguk. "Oke. Gue bantu pegangin lo supaya Renjun enak nimpuknya. Tepat sasaran."

"Ide bagus." Renjun tersenyum manis.

"Aku nonton aja. Takut darahnya muncrat ke aku nanti bajuku kotor bang." Jisung mengoceh dengan santainya.

Membuat Mark menghela nafasnya frustasi. Apa yang dia harapkan? Jelas Jeno, Renjun dan Jisung pasti lebih memihak pada Haechan, mengingat mereka bersahabat.

"Kalian tuh nggak tau masalahnya. Jadi mending lo bertiga tenang dulu. Biar gue jelasin."

Jeno mendengus. "Jelasin apa? Jelasin kemarin lo abis jalan sama cewek di mall? Bagus Nana langsung poto dan kasih tau Echan."

Mark menatap terkejut pada Jeno. "jadi Nana yang ngirim poto itu?"

"Iya. Gue sama Nana liat lo masuk MCD bareng sama cewek."

Mendengar ucapan Jeno membuat Mark lagi-lagi menghela nafas. "Lo salah paham Bagong!"

"Salah pahamnya dimana? Bener kan lo abis jalan sama cewek?"

"Iya tapi cewek itu cuma mantan gue dan kita—"

"Waahh lebih parah. Masa mantan aja masih di ladenin! waahh Bang Mark Fakboi bukan kaleng-kaleng."

"Lo diem dulu bocah, gue belom beres ngomong udah di potong."

Jisung mengedikkan bahunya tidak perduli dengan omelan Mark.

"Biar gue ketemu dulu sama Haechan."

"Tapi Haechannya nggak mau ketemu sama lo."

"Jun, please. Terus tolong itu piso di simpen lagi aja coba! jangan di angkat-angkat begitu. Gue ngeri liatnya."

NOMIN TweetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang