Vote, Comment and Happy Reading 💚
****
"Jeno handuk Basah jangan di taro kasur! Udah berapa kali aku kasih tau sih. Kuping kamu buat Hiasan kepala doang apa ya?"
Jeno yang sedang duduk di ruang tengah rumahnya mengerutkan hidung tidak suka saat mendengar teriakan Jaemin dari dalam kamar. Jisung, Chenle dan Haechan yang juga ada disana mendengus lucu melihat Jeno yang di omelin oleh Jaemin.
Sore ini memang kelima lelaki tampan itu sedang berkumpul di rumah Jeno. Minus Renjun yang tidak bisa ikut karena ada janji dengan temannya dari China yang sedang berada di Seoul untuk seminar. Maklum, teman Renjun itu Seorang Dosen Muda.
"Abang masih marahan sama Bang Mark?" Jisung bertanya seraya menyuapkan satu potong melon ke dalam mulut Chenle yang sedang tiduran dan menjadikan paha Jisung sebagai bantal.
"Ya gitulah. Gue masih males ketemu sama dia."
"Baikan aja sih Bang. Kemarin aku Liat Tweet nya Bang Mark, kangen gitu kayanya sama abang." Chenle berujar dengan mulut yang masih asik mengunyah buah melon.
Haechan tidak membalas ucapan Chenle. Kalau boleh jujur, dia juga sangat merindukan Mark. Tapi rasa marahnya masih mendominasi sampai membuat Haechan enggan untuk menemui kekasihnya itu.
"Coba kasih kesempatan Kak Mark buat ngomong sama lo Chan." Jaemin yang baru muncul sehabis membereskan kamar Jeno memberikan saran.
Cowok manis itu duduk di samping Jeno yang langsung menyambutnya dengan merangkul erat pinggang Jaemin dan mencium singkat pipi chubbynya.
"Apa sih kamu cium-cium. Denger nggak tadi aku ngomong apa?"
"Iya denger. Besok-besok nggak naro handuk basah lagi di kasur."
Haechan, Jisung dan Chenle memutar bola mata jengah melihat tingkah laku dua manusia Bucin itu. Mereka bertingkah seperti sepasang suami istri.
"Bucin!" Jisung menukas sewot.
Membuat Jeno mendengus. "Calon Bucin Diem aja ya."
"Udah kenapa jangan ribut. Jadi gimana Chan? Kasian kak Mark kalo lo cuekin terus."
"Lah lo nggak kasian Sama gue yang di bohongin?"
Jaemin mengehela nafasnya. "Bukan gitu. Iya gue tau Kak Mark salah karena udah Bohong. Tapi dia udah minta maaf kan? Lagi pula setiap orang berhak dapet kesempatan kedua. Gue yakin lo juga masih sayang sama Kak Mark."
"Iya gue emang masih sayang sama itu bocah Canada. Tapi Gimana, dia aja nggak berusaha buat nemuin gue lagi."
"Lah gimana mau nemuin elo, orang lonya aja ngehindar mulu. Waktu itu kak Mark samperin ke Kampus lo malah ngilang nggak tau kemana."
Jaemin benar. Mark memang sempat menunggu Haechan di kampusnya tapi yang Mark temui hanya Jaemin dan Renjun. Sedangkan Haechan sengaja keluar Kampus lewat jalan lain agar tidak bertemu dengan Mark.
"Ya itu kan waktu itu."
"Berarti kalo bang Mark sekarang mau ketemu, Bang Echan mau?" Chenle bertanya. Cowok tajir itu masih asik tiduran di atas paha Jisung, di tambah tangannya yang memainkan jari tangan Jisung.
Benar kata Jeno. Mereka calon Bucin selanjutnya.
"Ya gue akan berusaha buat maafin dia."
"Tapi kayanya Buat sekarang di nggak bisa nemuin lo deh." Jeno tiba-tiba berujar. Matanya fokus menatap layar Handphone. "Bocahnya lagi sakit nih Tepar dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN Tweets
FanfictionBerisikan Chat, Tweets dan Story sehari-hari dari Nomin beserta kawan-kawan. ‼️ Mengandung Emot-Emot Lucu nan menggemaskan. Untuk yang Fobia Emoticon harap jangan mampir. Kalaupun mau mampir harap jangan tinggalkan komentar yang menyebalkan! Sekian...