Vote, Comment and Happy Reading 💚
****
Waktu tangis Jaemin mereda, Jeno langsung mengajaknya masuk ke dalam rumah. Setelah sempat mengusir Renjun, Haechan dan pastinya Xiaojun. Cowok eyesmile itu bahkan sempat terkena makian Haechan Karena niatnya makan ayam goreng yang ia bawa ke Rumah Jaemin tidak terlaksana. Hanya Ayam gorengnya yang di ambil oleh Jeno sedangkan ia di usir suruh pulang.
"Jeno Sialan. Gue sumpahin itu lu menciut!" Begitu tadi kata Haechan sebelum ia pergi dari rumah Jaemin.
Sekarang, Jeno sedang duduk di Sofa ruang bersantai Rumah Jaemin dengan si empunya Rumah yang duduk di pangkuannya. Wajah Jaemin bersembunyi di leher Jeno. Dia sudah tidak menangis tapi sesekali masih terisak.
Jeno dengan sabar memeluk sambil mengelus punggung kekasihnya itu.
Tidak lama, Jaemin sedikit menegakkan tubuhnya dan Jeno bisa melihat pipi Chubynya yang memerah dengan mata yang sembab.
Lucu, tapi Jeno tidak suka. Karena itu di sebabkan oleh tangisan.
"Kenapa hmm? Mau minum?" Jeno bertanya lembut.
Jaemin menggeleng. Matanya mengerjap lucu seraya mengelap sisa air mata di pipinya. Lalu katanya, "Maafin aku ya Jeno. Aku tau aku salah. Aku nggak ada niat buat nggak ngehargain perasaan kamu. Aku cuma nggak mau jauhin Kak Dejun cuma gara-gara dia suka aku. Aku udah nganggep dia Kakak aku sendiri. Aku nggak tau kalau kak Dejun bakal senekat itu. Maafin aku."
Jaemin sudah akan menangis lagi tapi Jeno langsung kembali memeluk cowok manis itu.
"Ssstttt udah dong jangan nangis lagi, Na.""K-kalo kamu m-mau minta putus, aku ngerti."
Punggung Jeno langsung menegang mendengar ucapan Jaemin. Ia melepaskan pelukannya untuk membuat Jaemin menatapnya. "Siapa yang mau putus?! Na, jangan pernah sekalipun kamu mikir kaya gitu. Aku sayang banget sama kamu, aku nggak akan minta putus. Bisa gila aku kalo nggak sama kamu."
Jaemin menundukkan kepalanya. "Tapi… aku udah bikin kamu kecewa."
Jeno menghela nafasnya. "Aku memang kecewa, tapi aku ngerti kejadian semalam bukan mau kamu." Cowok itu menyentuh pipi Jaemin, membuatnya mengadah. Ibu jarinya mengusap lembut disana. "Kalo kamu memang mau maaf dari aku, aku maafin kamu. Tapi janji satu Hal sama aku."
"Apa?"
"Jangan nangis lagi."
Kening Jaemin mengerut. "Cuma itu?"
Jeno mengangguk. "Kamu sayang kan sama aku?"
"Banget."
"Then, that's enough for me." Jeno mengecup kening Jaemin. "Just keep loving me as long as you live."
Hati Jaemin mau tidak mau menghangat mendengar ucapan Jeno. Dia memang beruntung, seberuntung itu karena memiliki Jeno di hidupnya.
"Makasih Jeno."
"Kembali kasih sayang. Aku juga minta maaf udah bikin kamu luka." Jeno melihat perban di kening dekat pelipis kekasihnya itu. "Pasti sakit banget ya?"
"Aku nggak apa-apa kok."
Jeno menghela nafasnya. Ia mendekatkan diri untuk mengecup luka Jaemin yang di tutupi perban. Membuat cowok manis itu memejamkan matanya.
Saat menjauh, tatapan Jeno turun ke bibir Jaemin. Ibu jarinya mengusap bibir kemerahan itu. "Aku mau bersihin bekas bibirnya dia dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN Tweets
FanfictionBerisikan Chat, Tweets dan Story sehari-hari dari Nomin beserta kawan-kawan. ‼️ Mengandung Emot-Emot Lucu nan menggemaskan. Untuk yang Fobia Emoticon harap jangan mampir. Kalaupun mau mampir harap jangan tinggalkan komentar yang menyebalkan! Sekian...