Dear Iqbaal
Apakah kamu pernah merindukanku, seperti aku merindukanmu?
Gimana Iqbaal, itu tema surat yang aku kirim sekarang. Hehehe ...
Asal kamu tau, ya. Aku selalu bercerita kepada teman-teman baruku tentangmu, iya tentang kamu, baal.
Aku bercerita kepada mereka bahwa kamu adalah lelaki terbaik setelah papahku. Kamu adalah orang yang humoris sekaligus romantis. Dan hal itu yang membuatku selalu ingin terus didekatmu.
Aku seneng banget bisa bertemu dengan kamu. Awalnya aku sebel sama kamu, karena kamu itu cuek dan ninggalin pacarnya tanpa alasan. Tapi itu dulu.
Sekarang kamu masih suka egois engga ke cewek-cewek?
Sekarang kamu suka ngedeketin cewek dari Boomlike di facebook engga?
Kalo inget dulu, rasanya aku mau ketawa kenceng banget!! Hihi
Kamu baca surat ini pasti lagi tiduran, kan? Haha~ jangan ge'er loh, ya . Aku ngirim surat ini karena aku kangeeeeeeenn banget sama cowok bernama Iqbaal yang lagi baca surat ini sambil senyum. Tuh kan senyumnya manis ...
Aku engga tau mau nulis apa lagi, tapi yang jelas aku sangat berterimakasih sama kamu. Berkat kamu, secara perlahan aku berubah menjadi yang lebih baik dan bahagia.
Ohiya! Aku ada kabar gembira nih buat kamu. Hayooo, tebak, apa coba?
Minggu depan aku balik!!!!!!!!!!
Gimana? Kamu seneng? Atau sedih?
Apapaun itu, aku harap kamu tetap menjadi Iqbaal yang Sasha kenal.
See you Iqbaal :)
Salam sayang: Sasha cantik yang kangen sama Iqbaal.
***
Iqbaal tak henti-hentinya tersenyum ketika membaca surat dari Sasha. Bahkan ia membaca surat tersebut berulang kali. Saking kangennya.
Cowok itu berfikir. Mengapa Sasha harus mengirim surat, padahal hampir setiap hari mereka berkomunikasi via chat. Kemudian Iqbaal mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu kepada seseorang.
Sasha bele-bele
Thanks, Sha. Suratnya lucu. Bikin gue engga berhenti senyum Miss you to!
Setelah memastikan pesan tersebut sudah terkirim. Iqbaal menyimpan surat tersebut kedalam laci yang berisi foto-foto dirinya dan juga Sasha. Tangan cowok itu terulur untuk mengambil satu foto dimana Sasha berfose menunjukkan gigi gingsulnya dan tangannya membentuk huruf 'V', sedangkan dirinya hanya berfose tersenyum saja.
Iqbaal ingat, itu adalah foto pertama mereka diawal tahun. Dan difoto itu juga Sasha yang mengajaknya untuk membuat kenang-kenangan.
"Apaansi, Sha. Malu tau foto disini nanti banyak yang lihat," ucap Iqbaal membujuk Sasha yang memaksanya untuk foto berdua di tengah alun-alun taman indah yang dipenuhi banyak orang.
"Engga apa-apa. Kita kan mau foto bukan mau goyang dangdut," balas Sasha. Gadis itu tetap pada pendiriannya, yaitu foto berdua bersama Iqbaal.
Iqbaal menghela nafas pasrah. Dipikir-pikir tempat ini sangat indah. Diatas mereka banyak kunang-kunang dan berbagai macam hiasan untuk taman ini agar terlihat cantik.
"Yaudah ayo foto."
Senyum Sasha mengembang. Kemudian gadis itu mengambil ponselnya dan membuka aplikasi camera. Awalnya hanya foto selfie, tetapi Sasha berfikir itu kurang pas kalau tidak ada foto full body nya.
Cowok itu sangat rindu masa-masa berdua bersama Sasha. Ia juga tak mengerti mengapa bayang-bayang Sasha selalu berada di pikirannya. Rasa sayang tumbuh begitu saja dihati nya. Menurut Iqbaal, tidak perlu ada hubungan spesial, yang terpenting mereka sama-sama tau rasanya.
Ingin sekali Iqbaal memeluk Sasha dan mengatakan bahwa dirinya siap menjadi teman hidup Sasha selamanya. Tetapi itu nanti, waktu memang belum merestui.
Oh, Vanesha. Kau sukses membuat Iqbaal tergila-gila karena kerinduan.
Setelah kembali pada masa ini, Iqbaal mengecek ponselnya. Batinnya berkata bahwa Sasha akan menghubunginnya. Dan benar saja, panggilan video dari Sasha membuat layar ponselnya berkedip-kedip.
"Hallo Iqbaal," sapa seseorang diseberang sana sambil melambaikan tangannya seraya memamerkan gigi putihnya yang ...
"Hai, lo di behel?" tanya Iqbaal, mengerutkan dahinya.
"Hehe iya ... gimana? Cantikan di behel atau engga?"
"Semuanya engga ada yang cantik," ucap Iqbaal bercanda.
"Yah padahal kalo kamu bilang cantik aku mau kasih kamu sepatu keluaran terbaru disini, limited edition loh...," kata Sasha seraya menunjukkan wajah kecewanya.
Iqbaal hanya tertawa melihat itu, Sasha emang menggemaskan!
"Gue bercanda, kok. Kan gue udah sering bilang kalau lo itu cantik dalam hal apapun, dimanapun, kapanpun."
"Bohong! Bilang aja kalo kamu mau sepatu, iyakan? Ngaku deh!" Sasha mulai sewot.
"Cie ada yang marah nih... Udah ya aku mau tidur, kamu tidurnya jangan malam-malam, oke? Aku akan terus bilang kalau kamu itu selalu cantik dan menggemaskan. Percaya ngga kalau aku engga tertarik sama cewek-cewek yang ada di kampus, karena aku tertariknya cuma sama kamu. Jangan keseringan marah ah, itu buat aku ngerasa gagal sebagai seorang cowok." Jeda tiga detik Iqbaal melanjutkan ucapannya. "Selamat malam, Sha. I miss you," sambungan telpon teputus.
Ditempat lain Sasha terdiam cukup lama. Iqbaal selalu punya cara untuk membuatnya luluh dan terharu dalam waktu bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello You
Teen Fiction[On going] Bagi Iqbaal, Sasha adalah wanita terbaik setelah ibunya. Sedangkan, bagi Sasha, Iqbaal adalah lelaki terhebat setelah ayahnya. Sasha sangat menyayangi Iqbaal. Begitupun sebaliknya. Namun, mereka tidak mempunyai hubungan yang spesial. Hi...