Chapter 1 || Happy Birth Day

697 54 4
                                    

Iqbaal berjalan menuju basecamp basket yang berada disebelah UKS PMR. Ia mendapati teman-teman ekstarkulikuler nya yang sedang menata bola basket.

"Baal, lo hari ini ada jadwal?" tanya Boby, teman sekelasnya. Yang pada saat itu berada tak jauh darinya.

"Hm ... Kayaknya ada," jawab Iqbaal.

"Great! Nanti pulangnya gue bonceng. Kan kita searah," ucap Boby.

"Gue engga janji loh, ya. Soalnya hari ini gue mau ngerayain ulang tahun pacar gue," ucap iqbaal dengan senyum mengembang diwajahnya.

"Pacar lo yang anak SMA sebelah itu?"

"Iya."

"Siapa aja yang ikut?"

"Banyak."

"Gue ikut boleh, 'kan?

"Hmm."

***

Setelah membeli kue ulang tahun. Iqbaal  membuat rencana kedua, para teman-temannya ikut membantu bahkan pelatih basket pun ikut mengapresiasi acara  ini.

Deni ---Pelatih basket--- mengiyakan rencana Iqbaal. Sebelumnya, teman-teman dan pelatih Lucas sudah kenal dengan pacar Iqbaal. Walau berbeda sekolah, mereka sering bertukar komentar di halaman facebook Iqbaal.

"Lo udh pastiin belum bahwa pacar lo hari ini lagi ada jadwal latihan?" tanya Deni sedikit ragu.

"Udah kok. Tenang aja, yaudah yuk kita mulai rencananya," ujar Iqbaal.

Semuanya hanya mengangguk. Kemudian Deni merogoh ponselnya dan menelpon seseorang.

"Halo. Lo dimana, Iqbaal kecelakaan nih didepan supermarket dekat gang sekolah lo." Sambungan terputus. Iqbaal tertawa membayangkan ekspresi pacarnya ketika khawatir.

***

Zena sedang latihan PMR, ia menjadi ketua baru dan hal itu yang membuatnya semangat untuk berlatih.

Jam istirahat latihan masih tersisa lima belas menit lagi, cewek itu berniat memasuki ruang kelas tetapi ponselnya bergetar menandakan panggilan masuk. Tertera nama Deni disana, kenapa kang Deni hubungin aku, ya? Batinnya.

Kemudian ia mengusap layar ponselnya dan terhubung, belum sempat mengcapkan satu kata tetapi Deni langsung berbicara.

"Halo, lo dimana, Iqbaal kecelakaan nih didepan supermarket dekat sekolah lo."

Tubuhnya membeku.

Dengan segera,  Zena langsung izin kepada  pelatih PMR dan langsung menuju supermarket dekat dengan gang sekolahnya. Setelah sampai sana, tidak ada tanda-tanda orang kecelakaan.

Biasanya ada orang-orang yang bergerumpul. Tetapi ini tidak ada.
Tiba-tiba ponsel Zena berbunyi menandakan panggilan masuk lagi dari Kang Deni.

"Lo dimana? Sini, Iqbaal maunya diobatin sama lo. Cepet kesekolah!"

Dahinya berkerut, apakah ini cuma prank?

Tidak mau berfikir macam-macam. Gadis itu langsung menuju sekolahnya dan ternyata benar saja disana ada Deni yang sedang memegang ponselnya.

"Mana Iqbaal, Kang?" tanyanya.

"Tuh didalam."

Zena  hanya mengangguk. Setelah itu ia masuk kedalam dan menemukan Iqbaal disana. Eh, kok ...

Duaaaaar!

"Happy birth day to you!  Happy birth day yo you!  Selamat ulang tahun sayang. Semoga kamu selalu dalam lindungan tuhan yang maha esa. Maaf udah bikin kamu khawatir, itu cuma prank. Karena aku mau ngasih kamu kejutan," ucap  Iqbaal.

Mata Zena berkaca-kaca. Ia tak menyangka bahwa Iqbaal akan memberikan kejutan disekolahnya ini.

"Ma--makasih."

"Cie yang tadi khawatir!  Maaf ya tadi gue disuruh sama Iqbaal buat ngeprank Lo. Intinya, Happybirthday Zenaa!" ucap Deni dengan mengacak rambut Zena gemas.

Anak-anak PMR bersorak ramai. Mereka menyaksikan kejadian tadi, banyak yang bertepuk tangan. Tak hanya itu, kumpulan anak Marchingband pun bertepuk tangan dengan salah seorang yang memberi aba-aba.

"Sekali lagi lagi lagi lagi!" Teriak seseorang yang memberi aba-aba.

Ya, orang itu adalah Sasha. Si petakilan dan juga jail. Sasha teman Zena, mereka sekelas bahkan satu geng.

"Vanesha Ainara!  Stop!  Gue malu," katanya dengan menutup wajahnya.

Kemudian Sasha tertawa seraya melangkahkan kakinya temannya.

"Lo ultah, Zen? Kok bisa?"

"Ya bisa lah! Lo pikir gue apa, huh?"

"Setan mungkin. Haha, gue bercanda. Selamat ulang tahun ya Zena yang cempreng tiada tara. Tetap menjadi teman lawak gue dikelas," ucap Sasha sambil memeluk Zena.

Iqbaal sedari tadi hanya memperhatikan kedua orang ini didepan matanya. Deni sudah pulang lantaran istrinya yang hamil sedang ngidam buah mangga tetangga.

Tanpa sadar, Cowok itu tersenyum. Dan menghafal nama gadis itu. Vanesha.

"Oh, aku ada jadwal latihan nih, yang. Sampai ketemu nanti malam. Semangat latihannya buketu!" Iqbaal tersenyum kepada kekasihnya itu.

"Duh nasib jadi jomblo mah gini. Yang yang terosss dasar remaja bucin!" Teriak Sasha menyindir Iqbaal dan Zena.

Iqbaal terkekeh dibalik helm full face nya. Kemudian cowok itu memarkirkan motornya untuk segera kembali ke sekolahnya.

Setelah sampai disekolah. Iqbaal tidak langsung mengikuti latihan, ia hanya duduk di rooftoop dengan ditemani lagu-lagu yang keluar dari ponselnya.

Lucas teringat sesuatu. Ia kemudia menyalakan ponselnya dan membuka halaman facebook kemudian mencari nama seseorang.

Lama mengescrol akhirnya ketemu juga. Dengan penasaran, cowok itu mengklik foto-fotonya dan tanpa sadar tersenyum.

Lucu.

***

Bagaimana Chapter 1 nya?
Kira-kira siapa orang yang Iqbaal cari difacebooknya?

Ikuti terus ceritanya.

Info update:

Instagram: @Putrysalma_


Ohiya, buat yang bingung sama ceritanya ikuti terus ya, aku bakal kasih boocoran disetiap partnya, aku juga nanti mau buat part khusus yang isinya menjelaskan tentang cerita ini. See you, xo











Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang