Chapter 10 || Terimakasih

384 35 2
                                    

Ga ada quotes dulu, lagi buntu authornya. Hehe

Kalau ada typo, komen.

***

Sasha sudah tiba dikelas lima belas menit yang lalu. Iqbaal tadi menjemput Shasa, dan cowok itu hanya mengantarkan Shasa sampai kelas.

"Hai, Na," ucap Shasa saat Anna memasuki kelas dan duduk disebelahnya.

"Hai. Tumben engga bareng Iqbaal," tanya Anna.

Memang biasanya Shasa selalu bersama Iqbaal. Dan Shasa jarang bersama Anna, itulah kenapa Anna menanyakan itu.

"Gue mau bareng sama lo," jawab Shasa.

Anna yang sedang merogoh tasnya kemudian mendongak pada Shasa. "Tumben," ucap Anna masih tidak percaya.

"Emang engga boleh maen sama temen sebangku sendiri?" Sasha memanyunkan bibirnya.

"Boleh banget dong! Justru gue seneng banget. Kapan-kapan kita weekend bareng, yuk?" tawar Anna bersemangat.

Sasha mengangguk tak kalah semangatnya dari Anna.

Tiba-tiba Iqbaal masuk kedalam kelas Shasa dan menghampiri Shasa yang sedang mengobrol dengan Anna.

"Nih, dimakan." Iqbaal menaro roti dan juga air mineral dimeja Shasa.

"Eh?" Shasa heran, mengapa Iqbaal tau kalau dirinya belum sarapan.

"Aku tau kalo kamu belum sarapan karena aku jemputnya kepagian. Jadi yaudah nih dimakan biar engga sakit," ujar Iqbaal lembut yang dibalas senyuman oleh Shasa.

"Makasih," ujar Shasa.

"Na, gue titip Shasa sama lo, ya?"

"Siap!"

Anna melirik kearah Shasa seraya tersenyum geli. "Apaansi!" ucap Shasa kesal karena Anna ingin menggodanya.

***

Waktu istirahat tiba. Buru-buru Shasa mengirim pesan kepada Iqbaal. Kemudian gadis itu mengajak Anna kekantin bersama. Anna heran, mengapa Shasa jadi mau sering bersamanya?

"Lo pesen apa?" tanya Anna saat sudah duduk dimeja kantin.

"Uhm, batagor aja." Shasa menyerahkan uang dua puluh ribu pada Anna. Tetapi Anna menolak seraya mengatakan, "Engga usah. Itung-itung gue berhasil buat lo nganggep gue sebagai teman."

Shasa terdiam dengan ucapan Anna tadi. Semenjak awal pindah, ia memang jarang mengobrol bersama Anna bahkan untuk pergi bersama pun tidak pernah. Dikelas hanya mengobrol seadanya itupun jika sedang tidak ada guru. Istirahat Shasa pergi bersama Iqbaal sampai bel berbunyi untuk masuk lagi dan guru sudah datang. Bahkan untuk mengirim pesan pun jarang, hanya menanyakan besok ada tugas atau tidak. Setelah itu mereka tidak berkomunikasi.

Saat Anna sudah kembali dan membawa dua piring batagor. Shasa memandangi Anna, "Na gue minta maaf sama lo," ucap Shasa lirih.

Anna yang megerti mengapa Shasa minta maaf langsung mengerti dan mengangguk. "Engga apa, yuk dimakan takut keburu dingin."

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang