Delusi Abstraksi | Pembuka Untuk Akhir Nanti

960 88 17
                                    

Hai, apa kabar diri-diri yang merasa hidupnya terombang-ambing tak tentu arah?

Sedikit untuk menuju akhir haruslah ada yang namanya pembuka. Hampir sama dengan istilah 'ada pertemuan pasti ada perpisahan'.

Klise dan sering didengar

Pernah berpikir bahwa kau hanya manusia yang tak berguna bagi sebuah kehidupan?

Aku pernah hadir dalam sebuah balutan yang penuh akan luka—tak bisa disebut luka ringan.

Kadang jika dibayangkan kembali begitu sesak, sampai rasanya ingin menguliti diri sendiri.

Menghina diri sendiri, mengklaim bahwa diri ini tak ada gunanya, bahkan berteriak "MANUSIA PAYAH!"

Sejenak aku berpikir, kenapa begitu rumit?

Kenapa manusia atau kalau bisa hanya aku saja—egois—yang diibaratkan seperti hewan peliharaan. Hewan yang selalu malas-malasan, selesai makan tidur dan walau mereka seperti itu selalu mendapatkan kasih sayang.

Secara realita jika aku seperti itu bukannya disayang, mungkin suara-suara bising yang mengganggu indra pendengarku terus berkoar.

*****

Itu pola pikirku yang dulu bodohnya. Disini kau tak akan menemukan sebuah cerita genre favoritmu, disini kau akan menemukan sebuah tulisan penuh ambigu bahkan hanya orang-orang terpilih yang paham akan maknanya.

Sebuah tulisan tak beraturan, tapi mungkin bisa sedikit menampar kehidupan seseorang ataupun diri sendiri. Mungkin yang kau temukan hanya kumpulan sambat dan kumpulan tulisan penguatan diri.

Disini awal pembuka untuk akhir nanti. Sebuah sambutan terpayah yang pernah ada!

Mari kita bertemu dibab-bab yang lebih dalam lagi.

Tertanda

Manusia Tukang Sambat
Untuk Kamu Yang Tersesat

-27 Nov 2019

Delusi Abstraksi (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang